Oleh: Ust. Dr. Muhammad Arifin Badri, M.A.
Alhamdulillah, shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya, amiin.
Saudaraku! Ucapkanlah :
(إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا)
"Sesungguhnya
kami adalah milik Allah, dan kamipun kepada-Nya akan kembali. Ya Allah
karuniakanlah kami pahala atas ketabahan kami menerima musibah ini dan
gantikanlah kami dengan yang lebih baik dibanding apa yang telah sirna
karena musibah tersebut."
Kembali
negara kita dirundung musibah. Saudara-saudara kita umat Islam di
negri kita tercinta kembali mendapat cobaan. Gempa kembali
menghancurkan bangunan, perumahan dan merenggut jiwa sebagian saudara
kita dan melukai tubuh sebagian lainnya.
Jangan
berkecil hati! Tetaplah berbaik sangka kepada Allah Ta'ala, dan
tabahkanlah hatimu. Percayalah, bila anda tabah menerima musibah ini,
tanpa keluh kesah, dan tetap berbaik sangka kepada suratan takdir ilahi
ini, niscaya Allah memberikan jalan keluar terbaik bagi kita dan negri
kita. Bukan hanya jalan keluar yang terbaik, bahkan musibah ini
berubah menjadi nikmat.
]وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ
بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوفْ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمَوَالِ
وَالأنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ {155}الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُواْ إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّـا إِلَيْهِ رَاجِعونَ {156}أُولَـئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَـئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ[ البقرة 155-157
"Dan
sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah
berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang
apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Inna lillahi wa inna
ilaihi raji'un." Mereka itulah yang mendapatkan pujian dan rahmat dari
Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." Al Baqarah 155-157
Saudaraku! Ummu Salamah radhiallahu 'anha mengisahkan : Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa ditimpa musibah, selanjutnya ia berkata:
(إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا)
"Niscaya
Allah melimpahkan pahala kepadanya dalam musibah yang menimpanya itu
dan menggantikannya dengan yang lebih baik dari apa yang telah sirna
darinya." Dan tatkala suamiku Abu Salamah meninggal dunia, akupun
mengucapkan ucapan itu, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan ternyata Allah menggantikanku dengan
yang lebih baik dari Abu Salamah, yaitu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam." Riwayat Al Bukhari.
Benar,
sekedar masa 'iddah Ummu Salamah berlalu, Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam mengutus utusan untuk melamar Ummu Salamah untuk
dijadikan sebagai istri beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Allahu
Akbar! Benar-benar pengganti yang lebih baik, dan bahkan tiada yang
lebih baik darinya. Betapa tidak, mendapat kehormatan menjadi
pendamping Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam semasa hidupnya di
dunia, menjadi belahan jiwanya di dunia. Dan sudah barang tentu menjadi
pendamping beliau di surga, di sisi Allah Ta'ala. Benar-benar beliau
Ummu Salamah radhiallahu 'anha mendapat karunia kebahagian di dunia dan akhirat.
Apa
yang dialami oleh Ummu Salamah ini hanyalah contoh nyata dari apa yang
dijanjikan Allah Ta'ala kepada orang-orang yang bersabar.
Dan
bila saudara bertanya: Bila demikian adanya, maka apa yang mungkin
kita peroleh sebagai ganti dari apa yang menimpa kita sekarang ini;
rumah rusak, harta benda hancur berantakan, kerabat luka-luka dan
mungkin meninggal dunia?
Jangan
kawatir saudaraku! Ganti yang lebih besar telah Allah siapkan untuk
anda, bila anda benar-benar bersabar menjalani musibah ini. Anda ingin
tahu apa balasan yang telah menanti anda? Simaklah jawabannya dari
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
(أُمَّتِى
هَذِهِ أُمَّةٌ مَرْحُومَةٌ لَيْسَ عَلَيْهَا عَذَابٌ فِى الآخِرَةِ
عَذَابُهَا فِى الدُّنْيَا الْفِتَنُ وَالزَّلاَزِلُ وَالْقَتْلُ) رواه
أحمد وأبو داود وصححه الحاكم ووافقه الألباني
"Ummatku
ini adalah ummat yang dirahmati, mereka semua tidak akan disiksa
secara menyeluruh di akhirat, siksa mereka hanyalah terjadi di dunia,
berupa berbagai kekacauan, gempa bumi dan pertumpahan darah yang
menimpa mereka." Riwayat Ahmad, Abu Dawud, dan dinyatakan sebagaihadits shahih oleh Al Hakim dan disetujui oleh Al Albani.
Saudaraku!
Berbagai musibah yang silih berganti menimpa negri kita, adalah
sebagai tebusan atas berbagai kemaksiatan yang akhir-akhir ini
merajalela di negri kita. Pornografi, pornoaksi, riba, narkoba, tidak
membayar zakat, dan memakan harta haram.
Mungkin anda akan berkata: Mengapa anda kok begitu pesimis dan berburuk sangka terhadap masyarakat dan negara anda sendiri?
Saudaraku!
Ketahuilah bahwa saya tidak sedang berburuk sangka dan pesimis
terhadap negri dan masyarakat saya sendiri. Coba saudaraku sekalian
membandingkan keadaan negri kita sekitar 20 tahun silam dengan negri
kita sekarang. Jauh berbeda bukan?
Walaupun
hati ini pilu, seakan hancur tersayat-sayat mengikuti berita musibah
yang demikian bertubi-tubi dan silih berganti. Akan saya masih dapat
menyaksikan sinar harapan yang tetap bercahaya bersama terbitnya
mentari di setiap pagi hari.
Betapa
tidak, walau kemaksiatan dan kemungkaran telah begitu merajalela, akan
tetapi Allah Ta'ala masih sudi menerima tebusan dari kita yang
terwujud dalam bencana alam.
Andai
Allah Ta'ala talah menutup pintu harapan dari negri kita, niscaya
Allah akan menunda semua musibah ini hingga di akhirat, dan hanya siksa
nerakalah yang menanti kita. Mungkinkah anda mengharapkan kemungkinan
ini yang menimpa negri dan masyarakat anda?
Inilah
sebagian dari hikmak yang dapat kita petik dari sikap Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam yang senantiasa memuji Allah, walaupun ditimpa
kesusahan.
Sahabat 'Aisyah radhiallahu 'anha mengisahkan: Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bila mendapatkan hal yang beliau sukai, beliau mengucapkan:
(الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ )
"Segala puji hanya milik Allah Yang atas karunia-Nya segala kebaikan dapat terwujud." Dan bila mendapatkan hal yang tidak beliau sukai, beliau berkata:
(الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ)
"Segala puji hanya milik Allah atas segala keadaan yang menimpa." Riwayat Ibnu Majah, Al Hakim dan dinyatakan sebagai hadits shahih oleh Al Albani.
Semoga
bencana yang bertubi-tubi dan musibah yang silih berganti ini telah
mengobarkan semangat dalam jiwa saudara sekalian untuk berjuang
merintis perubahan. Hanya dengan perjuangan saudara-saudara sekalianlah
negri kita akan kembali makmur dan diselimuti oleh kemakmuran,
kerahmatan dan kedamaian.
]ذَلِكَ
بِأَنَّ اللّهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِّعْمَةً أَنْعَمَهَا عَلَى قَوْمٍ
حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنفُسِهِمْ وَأَنَّ اللّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ[ الأنفال 53
"Yang
demikian (siksaan) itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali
tidak akan merubah suatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada
sesuatu kaum, pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha
Pendengar lagi Maha Mengetahui.' Al Anfaal 53
Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
(إِنَّ
النَّاسَ إِذَا رَأَوُا الْمُنْكَرَ لاَ يُغَيِّرُونَهُ أَوْشَكَ أَنْ
يَعُمَّهُمُ اللَّهُ بِعِقَابِهِ) رواه أحمد وابن ماجة وصححه الألباني
"Sesungguhnya
masyarakat bila mengetahui suatu kemungkaran lalu mereka tidak
merubahnya, maka tidak lama lagi Allah akan menimpakan hukuman kepada
mereka semua." Riwayat Ahmad, Ibnu Majah dan dinyatakan sebagai hadits shahih oleh Al Albani.
Saudaraku!
Kunci perubahan negri anda ada ditangan anda, bagaimana dan kapankah
anda menggunakan kunci itu, sehingga negri anda menjadi negri yang
penuh dengan kerahmatan dan kedamaiaan?
Kapan
lagi bila bukan sejak sekarang? Tegakkanlah nahi mungkar dan
sebarkanlah yang ma'ruf, niscaya bencana dan musibah yang selama ini
setiap menemani negri kita akan menyingkir.
Posting Komentar Blogger Facebook