Kisah memalukan jamaah haji indonesia

<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZpeDRr5S7yiVW8WgmPTtx01bOCRPQiWvwc6CIaoBdIJR51hWNlHkEyRjXbNqOEOfEjArn5qNZa731BGQ7HGaLN5JMZRH4EkpDwpzbdEAfOflSwFuIZnsVu0OjFiboZ-O45NsktICv4eo/s410/FB_IMG_1634736546907.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="410" data-original-width="409" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZpeDRr5S7yiVW8WgmPTtx01bOCRPQiWvwc6CIaoBdIJR51hWNlHkEyRjXbNqOEOfEjArn5qNZa731BGQ7HGaLN5JMZRH4EkpDwpzbdEAfOflSwFuIZnsVu0OjFiboZ-O45NsktICv4eo/s320/FB_IMG_1634736546907.jpg" width="319" /></a></div><br />ULAMA MADINAH HERAN LIHAT JAMAAH HAJI RI: BUKAN IBADAH, MALAH FOTO-FOTO.<p></p><p><br /></p><p>Ulama besar asal Madinah, Syekh Prof. Dr. Sulaiman Ar-Ruhaili atau karib disapa Syekh Sulaiman bicara mengenai kebiasaan tak baik orang Indonesia saat melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci. Sebab, alih-alih berdoa atau beribadah, mereka lebih asik mengambil foto.</p><p><br /></p><p>Syekh Sulaiman secara tak langsung menjelaskan, momen ibadah haji seharusnya digunakan sebaik-baiknya untuk mencari kebaikan, bukan malah pamer sana-sini. Bahkan, saat penceramah menyampaikan dakwah di Masjid Nabawi, dia pernah melihat ada jamaah haji Indonesia yang tak mendengarkan.</p><p><br /></p><p>Mereka justru sibuk mengambil swafoto atau foto pribadi untuk dibagikan ke orang-orang yang mengenalnya.</p><p><br /></p><p>“Tak diragukan lagi, kecenderungan manusia berfoto ria semakin nampak jelas, bahkan di masjid Nabawi, ketik katib sedang ceramah, malah seperti ini (foto selfie),” ujar Syekh Sulaiman, dikutip dari Suara, Senin 13 September 2021.</p><p><br /></p><p>Lebih jauh, Guru Besar di Universitas Islam Madinah itu menambahkan, berfoto ria saat beribadah haji memang kerap dilakukan banyak orang, namun hal tersebut tentu kurang baik. Sebab, tujuan mereka datang ke Tanah Suci semestinya untuk beribadah, bukan mengabadikan momen jalan-jalan.</p><p><br /></p><p>SYEKH SULAIMAN HERAN LIHAT JAMAAH HAJI INDONESIA</p><p><br /></p><p>Bahkan, Syekh Sulaiman berkisah, pernah suatu ketika dia bertemu jamaah haji Indonesia yang berpose sedang berdoa, kemudian salah seorang teman memotretnya. Hal tersebut, menurutnya, merupakan kebohongan besar. Dia pura-pura berdoa hanya demi kepentingan foto.</p><p><br /></p><p>“Bahkan, mereka berbohong saat berdoa, minta tolong ke orang lain ‘hei fotokan aku’ sambil memperagakan gerakan berdoa. Bohong berdoa, padahal tidak berdoa,” terangnya.</p><p><br /></p><p>Biasanya, setelah mengambil banyak gambar, foto-foto tersebut lantas dibagikan atau ditunjukkan ke orang lain. Syahdan, mereka akan mengira, jamaah haji tersebut sungguh-sungguh berdoa saat berada di Tanah Suci.</p><p><br /></p><p>“Begitu kembali ke Indonesia, mereka pajang foto mereka dan mereka pamerkan ke orang-orang, seolah sedang berdoa di Masjid Nabawi,” kata dia.</p>

lain lain Kisah memalukan jamaah haji indonesia

  ULAMA MADINAH HERAN LIHAT JAMAAH HAJI RI: BUKAN IBADAH, MALAH FOTO-FOTO. Ulama besar asal Madinah, Syekh Prof. Dr. Sulaiman Ar-Ruhaili ata...

lebih lanjut..:)>>>>»

Kisah nyata perlindungan Allah karena amalan zikir pagi dan sore

<p> PENCULIKAN SEORANG GADIS DI RIYADH</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMBf-RNQOGzctJyDn-HLceQAuqsu9c_0J6Fg0To1VQHpqI9_kt7Gyi9l_KpGF7ynyMmcJnqFi7-2ZS64FhH4s9fEpPZTH9P6uqE0dJoVHhQwqSyFn9tDs7ysCWr1e9FU_TgeHbJetxOnw/s720/FB_IMG_1634538899007.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="540" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMBf-RNQOGzctJyDn-HLceQAuqsu9c_0J6Fg0To1VQHpqI9_kt7Gyi9l_KpGF7ynyMmcJnqFi7-2ZS64FhH4s9fEpPZTH9P6uqE0dJoVHhQwqSyFn9tDs7ysCWr1e9FU_TgeHbJetxOnw/s320/FB_IMG_1634538899007.jpg" width="240" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Kisah ini disampaikan oleh seorang guru Qur`an Doktorah Raawiyah. </p><p><br /></p><p>Sebelum mengakhiri pelajaran seperti biasa beliau selalu menyelipkan beberapa nasihat, tapi kali ini nasihatnya adalah kisah nyata yang terjadi di Riyadh.</p><p><br /></p><p>Yaa Akhwaat apa telah sampai berita kepada kalian tentang penculikan seorang gadis mutawasithah (SMP) sepekan lalu?”</p><p><br /></p><p>Dan tidak ada satu pun dari kami mengetahui berita tersebut.</p><p><br /></p><p>Baiklah yaa Akhwaat, akan ku ceritakan kepada kalian bagaimana itu terjadi.”</p><p><br /></p><p>Siang ba’da Dzuhur si gadis pulang sekolah, karena jarak sekolah dan rumahnya dekat seperti biasa dia memilih jalan kaki. </p><p><br /></p><p>Ternyata kebiasaannya pulang sekolah dengan berjalan kaki ini sudah lama diketahui oleh seorang pemuda. </p><p>Maka terbersitlah dalam pikirannya untuk menculik gadis tersebut dan berhasil.</p><p><br /></p><p>Tak seorang pun yang melihatnya ketika menyekap si gadis dan memasukkannya ke *“syanthoh sayyarah”* (bagasi mobil) kemudian menguncinya.</p><p><br /></p><p>Sang pemuda membawa gadis malang itu ke daerah Tsumamah. </p><p><br /></p><p>Kalian sendiri tau Tsumamah di waktu siang seperti itu?! </p><p><br /></p><p>Ada siapa disana?! </p><p><br /></p><p>Bisa dipastikan hanya orang kesasar atau tidak punya pekerjaan yang ada disana di waktu siang. </p><p><br /></p><p>Hanya Allah yang tau apa yang hendak diperbuat pemuda tersebut terhadap si gadis.</p><p><br /></p><p>Turunlah si pemuda dengan dengan kunci di tangannya, ingin cepat2 melihat *“hasil tangkapannya”.*</p><p><br /></p><p>Dengan gembira dimasukkannya kunci dan diputarnya, tapi, ada apa??? </p><p><br /></p><p>Bagasi tidak bisa terbuka??? </p><p><br /></p><p>Dicobanya terus dan teruuus tapi percuma, adzan ashar sudah berkumandang. </p><p><br /></p><p>Sang pemuda sudah mulai dihinggapi rasa takut dan “heran” yang sangat. </p><p>Bisa-bisa si gadis mati karena tidak menghirup udara,maka dicobanya lagi dan lagi.</p><p><br /></p><p>Sang pemuda sudah putus harapan, bagasi tetap terkunci rapat. Sementara malam sudah membayangi. </p><p><br /></p><p>Dengan perasaan takut dan pasrah sang pemuda memacu mobilnya ke bengkel terdekat, berharap disana ada jalan untuk membuka bagasi mobilnya dan menyelamatkan nyawa si gadis.</p><p><br /></p><p>Di bengkel hal yang sama terjadi. Semua cara sudah dilakukan oleh pekerjanya. Terakhir sang pemuda memanggil polisi dan melaporkan hal tersebut. </p><p><br /></p><p>Sekarang yang ada dalam pikirannya hanya bagaimana supaya gadis itu bisa diselamatkan.</p><p><br /></p><p>Oleh polisi diputuskan supaya bagasi dilubangi dengan di las, tapi ajaib, las pun tidak mampu melubangi bagasi. Maka semua sepakat memanggil seorang Mutawwa’(Syaikh).</p><p><br /></p><p>Oleh Syaikh bagasi dibacakan ayat-ayat ruqyah kemudian dibuka dengan kunci. </p><p><br /></p><p>Ajaib, sekali putar bagasi langsung terbuka. Dan didapati si gadis dalam keadaan selamat dan tidak terjadi apapun atas dirinya.</p><p><br /></p><p>Subhanallah. Tercenganglah semua orang dibuatnya. Maka Syaikh bertanya kepadanya : </p><p>‘Wahai bint (anak perempuan) ceritakanlah kepada kami apa yang telah engkau lakukan sampai Allah menjagamu dengan penjagaan seperti ini ?’</p><p>Jawabnya singkat :</p><p><br /></p><p>‘Sesungguhnya aku tidak pernah meninggalkan Dzikir Pagi dan Petang’.</p><p><br /></p><p>“Subhanallah, kami takjub dengan kisah ini.</p><p><br /></p><p>Nasehat Doktorah Raawiyah:</p><p><br /></p><p>Lihatlah yaa Akhwaat, bagaimana dzikrullah menjadi sebab pertolongan Allah yang AJAIB bagi hamba-hambaNya.  Maka jangan pernah tinggalkan Dzikir pagi dan petang sesibuk apapun kalian” ._</p><p>Semoga kisah ini bisa menjadi cambuk bagi kita untuk senantiasa berusaha mengamalkan dzikir pagi dan petang dan tidak lagi menyia nyiakannya. </p><p><br /></p><p>Dan hanya kepada Allah lah kita memohon Taufiq dan Hidayah. Wallahua’lam</p><p><br /></p><p><br /></p><p>*-Barakallahufiikum-*</p>

wanita Kisah nyata perlindungan Allah karena amalan zikir pagi dan sore

 PENCULIKAN SEORANG GADIS DI RIYADH Kisah ini disampaikan oleh seorang guru Qur`an Doktorah Raawiyah.  Sebelum mengakhiri pelajaran seperti ...

lebih lanjut..:)>>>>»