Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

Apakah kotoran ayam najis?

  Bismillahirrahmanirrahim   APAKAH KOTORAN AYAM ITU NAJIS...???  Kotoran dan air kencing hewan yang halal dimakan dagingnya adalah suci.” Dalam Fatawa Lajnah Da-imah (Komite fatwa kerajaan Saudi Arabia) diterangkan, “Air seni hewan yang halal dimakan hukumnya suci. Kalau dipergunakan pada badan karena suatu kebutuhan, tidaklah mengapa shalat dalam kondisi demikian.” (Fatawa Lajnah Da-imah 5/378). Artinya, kotoran hewan yang haram dimakan dagingnya hukumnya najis, mengikuti hukum dagingnya yang haram dimakan. Kesimpulan inilah yang dipegang oleh mazhab Maliki dan Hambali. (Lihat : Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyyah, 7/72). Ayam diantara hewan yang halal dimakan, sehingga kotorannya tidaklah najis. Demikian juga hewan-hewan lainnya yang halal dimakan, seperti sapi, kambing, bebek dst. Ada beberapa argumet yang menguatkan kaidah di atas : Pertama, hukum asal segala sesuatu adalah suci, sampai ada dalil yang menerangkan kenajisannya. Untuk kotoran ayam, dan seluruh hewan...

Kisah tentang ujian kesabaran

  Tentang ujian kesabaran saat ditimpa musibah, Ustadz Syafiq berkisah...  Ada seorang Ayah memiliki anak 11 dari 2 istri, tinggal di pinggiran kota Riyadh Suatu ketika mereka pergi ke Kota Riyadh untuk menghadiri undangan walimah Sang Ayah naik mobil sendirian beeada di depan, sedangkan semua keluarganya, 13 orang, di mobil kedua disopiri anak sulungnya Salah satu anak perempuannya yang ikut rombongan tsb sedang dalam keadaan hamil Qodarullah di sebuah belokan jalan yang area blind spot, mobil  mereka bertabrakan dengan truk sangat besar sehingga 13 orang tsb meninggal  Saat sang Ayah yang sudah sampai di Kota Riyadh didatangi orang-orang untuk bertakziah maka beliau tak mampu berkata apa-apa saking kaget dan sedihnya ketika keluarganya meninggal bersamaan seketika Dari semula berdiri posisinya langsung terduduk Namun dia tidak mengucapkan sesuatu kecuali yang diridhoi Allah,  Dia berkata,  Alhamdulillah, allaahumma ujurnii fii mushiibatii wa akhlif lii kh...

Cara mengajar imam Syafi'i kepada murid yang lambat daya tangkap fikirannya

  Baru Terungkap, Ternyata Imam Syafi'i memiliki Murid "Slow Learner" dan Begini Cara Mengajarnya.  _____ Sangat mengesankan pada apa yang ditulis oleh Imam Baihaqi dalam kitab Manaqib Imam Syafii, bagaimana cara Imam Syafii, sebagai guru mengajar salah satu muridnya yang sangat lamban dalam memahami pelajaran. Sang Murid itu adalah Ar Rabi’ bin Sulaiman, murid paling slow learner. Berkali-kali diterangkan oleh sang guru Imam Syafii, tapi Robi’tak juga faham. Setelah menerangkan pelajaran, Imam Syafii bertanya, “Rabi’ Sudah faham paham belum ?” “Belum faham, ”jawab Rabi’. Dengan kesabaranya, sang guru mengulang lagi pelajaranya,lalu ditanya kembali, ”sudah faham belum? Belum. Berulang diterangkan sampai 39x Rabi’ tak juga paham. Merasa mengecewakan gurunya dan juga malu, Rabi’ beringsut pelan-pelan keluar dari majelis ilmu. Selesai memberi pelajaran Imam Syafii mencari Robi’, melihat muridnya. Imam Syafi'i berkata, ”Robi’ kemarilah, datanglah ke rumah saya !”. Sebagai...

Hukum menutup rahim

MENUTUP RAHIM UNTUK MENCEGAH KEHAMILAN ﷽ Menutup atau mencegah kehamilan secara total ataupun dengan diangkat rahimnya agar tidak hamil lagi selama-lamanya maka ini tidak ada khilaf tentang Keharamannya. Atau dia tidak mau hamil, khawatir takut anaknya kelak akan makan bersamanya, takut sempit rezekinya atau dia takut miskin, maka perbuatan ini jelas di haramkan, karena dia telah berburuk sangka kepada Allah ta’la, padahal Allah yang memberikan rezeki kepada mereka. Allah ta’la berfirman: وَلَاتَقْتُلُوْا أَوْلادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلاَقٍ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإيّاكُمْ “Janganlah kamu membunuh anak- anakmu karena takut miskin, kamilah yang memberi rizki kepada mereka dan kepada kalian.” (Qs.Al Isra : 31) Namun jika kehamilan itu bisa menyebabkan dia resikonya meninggal atau yang semisalnya, maka tidak mengapa ia menutup rahim atau mengangkatnya agar tidak hamil untuk selama-lamanya, dan ini dilakukan hanya dalam kondisi darurat. Sebagaimana kaedah fiqih menyatakan الضرورة تبيح المحظورات ...

Apakah menyentuh istri membatalkan wudhu?

 Bismillah APAKAH MENYENTUH ISTRI MEMBATALKAN WUDHU? Pertanyaan: Bagaimana hukum bersentuhan dengan istri setelah berwudhu. Apakah membatalkan wudhu? Dari: Maulana Jawaban: Para ulama fikih berselisih pendapat tentang masalah ini, ada berbagai pendapat yang cukup banyak. (Lihat al-Majmu’ 2:34 Imam Nawawi). Di sini kami akan sebutkan tiga pendapat saja: 👉Pendapat 1: Menyentuh wanita membatalkan wudhu secara mutlak baik dengan syahwat atau tidak, tetapi kalau ada pembatasnya seperti kain, maka tidak membatalkan wudhu. Pendapat ini populer dalam madzhab Syafi’i. Pendapat berlandaskan dengan berbagai argumen, yang paling masyhur dan kuat adalah firman Allah dalam surat An-Nisa’: 43. أَوْ لاَمَسْتُم النِّسَآءَ “Atau kamu telah berjima’ dengan istri.” (QS. An-Nisa’: 43). Mereka mengartikan kata لاَمَسْتُمُ dalam ayat tersebut dengan menyentuh. (Lihat al-Umm 1:30 oleh Imam Syafi’i dan al-Majmu’ 2:35 oleh Imam Nawawi). 👉Pendapat 2: Menyentuh wanita tidak membatalkan wudhu secara mutlak b...

Menyorot kejadian tragedi Karbala dalam pandangan ahlussunah

 KRONOLOGI PERISTIWA KARBALA DARI KACAMATA AHLUSSUNNAH - Tahun 60 H, Muawiyyah meninggal dunia. Tampuk Kekhilafahan diberikan kepada putranya Yazid. - Di Madinah, para utusan Yazid bin Muawiyah meminta para sahabat untuk memberikan bai'at kepada Yazid. Abdullah bin Zubair dan Husain bin Ali radhiyallahu anhum menolak. Secara diam-diam mereka pergi ke Makkah. - Di Makkah, Al Husain mendapatkan 500 surat yang berisi dukungan masyarakat Kufah atas diri beliau untuk menjadi khalifah. Husain kemudian mengutus sepupunya yang bernama Muslim bin Aqil bin Abi Thalib untuk berangkat ke Kufah memastikan kondisi di sana. - Tiba di Kufah, Muslim ditampung oleh tokoh masyarakat sana yang bernama Hani bin Urwah. Penduduk Kufah kemudian memberikan bai'at kepada Husain bin Ali melalui Muslim bin Aqil. - An Nu'man bin Basyir yang menjadi Gubernur Kufah ketika itu tidak melakukan apa-apa terhadap gerakan Muslim bin Aqil. Para loyalis Yazid melaporkan hal ini kepada Yazid sehingga Yazid mengga...

Penjelasan Mengenai definisi bid`ah

  Bismillah   SIAPA YANG BERHAK MEMBAGI INI BID'AH HASANAH DAN INI BID'AH DHOLALLAH ??? Dalam sebuah kajian seorang ustadz membahas tentang pembagian bid'ah menjadi dua yakni bid'ah Hasanah dan bid'ah Dholallah, kata beliau, " Kalau paham seperti ini kita kembalikan kepada dalil Al-Qur'an dan Hadits tidak akan kita temukan sedikitpun lafadz pembagian bid'ah menjadi dua, bahkan bertentangan dengan beberapa hadits Sahhih yang secara mutlak menyebutkan setiap bid'ah adalah sesat, tentu yang dimaksud adalah bid'ah dalam perkara agama, bukan urusan dunia. Juga dalam prakteknya pembagian bid'ah menjadi dua ini sangat sulit dilakukan, kenapa?, Karena setelah Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Sallam wafat maka tidak ada lagi manusia yang ma'shum diatas permukaan bumi, yakni manusia yang bersih dari kesalahan dan dosa, sehingga yang tersisa adalah manusia yang tidak ma'shum, manusia yang banyak melakukan kesalahan dan dosa, lalu jika tidak a...

Perbedaan Lafadz Allah اَللَّه dan Illah اَلْإِلَه

_*Oleh Ustadz DR. Firanda Andirja, Lc. MA.*_ Menurut para ulama seperti Sibawaih dan yang lainnya bahwa lafal اَللَّه berasal dari kata اَلْ  untuk makrifat dan إِلَه. Kemudiannya keduanya digabung menjadi اَلْإِلَه, lalu hamzahnya dihilangkan sehingga menjadi اَللَّه ([1]). Dari sini kita tahu bahwasanya antara اَللَّه dan اَلْإِلَه maknanya tidak berbeda. Lafal اَلْإِلَه berasal dari kata أَلَهَ – يَأْلَهُ yang artinya beribadah. إِلَه berwazan فِعَالٌ yang bermakna مَفْعُوْل. Ini seperti kata كِتَابٌ yang bermakna مَكْتُوْبٌ. Sehingga إِلَه artinya مَأْلُوْهٌ yang bermakna yang disembah. Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma ketika menafsirkan makna اَللَّه dia mengatakan, ذُوْ الْأُلُوْهِيَّةِ، وَالْعُبُوْدِيَّةِ عَلَى خَلْقِهِ أَجْمَعِيْنَ _“Dialah pemilik penyembahan dan peribadatan dari seluruh makhluk-Nya.”_ ([2]) Oleh karenanya, dengan kita mengetahui makna “اَللَّه” maka memahami bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah ﷻ. Ini adalah makna dari لَا إِلَه إِلّا الله ya...

6 wanita yang sulit untuk masuk syurga

 Wanita Yang Sulit Masuk Surga .1) Enggan taat pada suami. Al-Hushain bin Mihshan menceritakan bahwa bibinya pernah datang ke tempat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena satu keperluan. Seselesainya dari keperluan tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadanya, أَذَاتُ زَوْجٍ أَنْتِ؟ قَالَتْ: نَعَمْ. قَالَ: كَيْفَ أَنْتِ لَهُ؟ قَالَتْ: مَا آلُوْهُ إِلاَّ مَا عَجَزْتُ عَنْهُ. قَالَ: فَانْظُرِيْ أينَ أَنْتِ مِنْهُ، فَإنَّمَا هُوَ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ “Apakah engkau sudah bersuami?”  Bibi Al-Hushain menjawab, “Sudah.” “Bagaimana (sikap) engkau terhadap suamimu?”, tanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lagi. Ia menjawab, “Aku tidak pernah mengurangi haknya kecuali dalam perkara yang aku tidak mampu.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Lihatlah di mana keberadaanmu dalam pergaulanmu dengan suamimu, karena suamimu adalah surga dan nerakamu.” [HR. Ahmad, 4:341 dan selainnya. Hadits ini shahih sebagaimana kata Syaikh Al-Albani dalam S...

MENGAPA KYAI ASWAJA BEGITU TAKUT TERHADAP DAKWAH SALAFY

 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Dinamika dakwah islam di tanah air dalam tiga dekade terakhir diwarnai dengan pesatnya perkembangan dakwah salafiyah yang bertujuan mengembalikan pemahaman umat islam kepada Al-Qur‘an dan As-Sunnah berdasarkan manhaj salafus saleh. Fakta demikian ternyata mengundang pobia luar biasa dari kalangan tradisionalis atau yang menyebut diri sebagai aswaja, di mana praktek-praktek keislaman mereka yang sarat pencampuradukan dengan budaya lokal mendapat koreksi dari kalangan salafi. Perlu ditegaskan, makna aswaja dalam term tradisionalis bukanlah satu pengamalan beragama yang meneladani Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya dalam aqidah maupun ibadah sebagaimana definisi Ahlussunnah wal Jama’ah sebenarnya, melainkan satu model baru keislaman yang memadukan berbagai unsur semisal madzhab ilmu kalam Asya’irah, tasawuf, dan ritual-ritual amaliah yang berasal dari warisan kultur Hindu-Budha. Maka tak heran, berkembangnya dakwah salafi dari Aceh h...

MAYAT TERSIKSA KARENA TANGIS RATAPAN KELUARGA.

Tangisan sebagai ungkapan tidak terima dan tidak ridha terhadap taqdir dan keputusan Allah. Bukan tangisan karena kesedihan semata. Karena menahan tangisan kesedihan, di luar kemampuan manusia. Sampaipun Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau tidak bisa menahan bentuk tangisan itu. Makna semacam ini, sesuai dengan hadis yang diriwayatkan dari Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, مَا مِنْ مَيِّتٍ يَمُوتُ فَيَقُومُ بَاكِيهِ، فَيَقُولُ: وَاجَبَلَاهْ وَاسَيِّدَاهْ أَوْ نَحْوَ ذَلِكَ، إِلَّا وُكِّلَ بِهِ مَلَكَانِ يَلْهَزَانِهِ: أَهَكَذَا كُنْتَ؟ Ketika ada orang yang mati, kemudian keluarga yang menangisinya itu meratapinya dengan mengatakan, ’Duhai sandaran hidupku, duhai pahlawanku…’ atau semacamnya, maka Allah menyuruh Malaikat untuk mendorong-dorong dadanya sambil ditanya, ”Apa benar kamu dulu seperti itu.” (HR. Turmudzi 1003 dan dihasankan al-Albani). Kalimat semacam ini, ’Wahai pujaanku kenapa kau tinggalkan aku, pa...

Hal hal yang dilarang dalam sholat

 ﷽ was shalatu was salamu 'ala Rasulillah wa ba'du. 1• Memain-mainkan baju atau sesuatu kecuali untuk keperluan. Dari Mu’aiqib bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada orang yang meratakan (atau menghapus tanah di dahinya ketika sujud), "Jika kamu lakukan itu cukup sekali saja.” [HR. Bukhari dan Muslim] Ini untuk orang yang meratakan tanah ketika ia hendak sujud. 2• Bertolak pinggang di dalam shalat. Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa: عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ نَهَى أَنْ يُصَلِّىَ الرَّجُلُ مُخْتَصِرًI “Beliau melarang seseorang shalat dalam keadaan sambil bertolak pinggang.” [HR. Bukhari dan Muslim] 3• Shalat sambil melihat ke langit. Dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: لَيَنْتَهِيَنَّ أَقْوَامٌ يَرْفَعُونَ أَبْصَارَهُمْ إِلَى السَّمَاءِ فِى الصَّلاَةِ أَوْ لاَ تَرْجِعُ إِلَيْهِمْ “Hendaklah kaum-kaum itu berhenti dari melihat ke atas ke...

Tinggalkan debat..!!!

 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم TINGGALKANLAH DEBAT السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Berdiskusi karena ingin meraih ilmu dan ingin meraih kebenaran serta menyanggah kebatilan, maka itulah yang diperintahkan Allah Azza wa Jalla berfirman ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ SERULAH (MANUSIA) KEPADA JALAN RABB-MU DENGAN HIKMAH DAN PELAJARAN YANG BAIK DAN BANTAHLAH MEREKA DENGAN CARA YANG BAIK (QS. An-Nahl : 125) Debat yang tercela adalah yang tidak memakai dasar ilmu, tanpa dalil. Contohnya lagi adalah debat dengan menggunakan otot, bukan argumen yang kuat Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, beliau berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda أَبْغَضُ الرِّجَالِ إِلَى اللَّهِ الأَلَدُّ الْخَصِمُ ORANG YANG PALING DIBENCI OLEH ALLAH ADALAH ORANG YANG PALING KERAS DEBATNYA (HR. Bukhari no.4523; Muslim no.2668) Yang dimaksud orang yang paling dibenci di sini adalah orang yang berdebat de...

Musik religi menurut imam Syafi'i

   *MUSIK RELIGI MENURUT IMAM ASYFI'i Sebelum kita sebutkan perkataan beliau, kita sebutkan dulu sebaik-baik perkataan yaitu perkataan Allah Ta'ala.  Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an Al-Karim: وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْتَرِي لَهْوَ الْحَدِيثِ لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّخِذَهَا هُزُوًا أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ _“Dan di antara manusia ada orang yang mempergunakan lahwal hadits untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah ﷻ  tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah ﷻ  itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh adzab yang menghinakan"._  *(QS. Luqman: 6).* Mayoritas ahli tafsir menafsirkan lahwal hadits dalam ayat ini maknanya: Al-Ghina’ (nyanyian). Ini merupakan tafsir Ibnu Abbas, Jabir bin Abdillah, Mujahid, Ikrimah. Namun yang dimaksud nyanyian di sini adalah nyanyian yang diiringi alat musik. Sebagaimana dikatakan oleh Mujahid: عن مجاهد، قال: اللهو: الطبل _“Dari Mujahid, ia berkata: yang dimaksud al lahwu di sini a...

Mengenal manhaj salaf

1. Apakah Definisi Dari Manhaj? Manhaj dalam bahasa artinya jalan yang jelas dan terang. Allah Ta’ala berfirman, yang artinya, ”Untuk tiap umat diantara kamu, kami berikan aturan dan jalan yang terang…” (QS. Al Maidah: 48) Sedang menurut istilah, Manhaj ialah kaidah-kaidah dan ketentuan-ketentuan yang digunakan bagi setiap pelajaran-pelajaran ilmiyyah, seperi kaidah-kaidah bahasa arab, ushul ‘aqidah, ushul fiqih, dan ushul tafsir dimana dengan ilmu-ilmu ini pembelajaran dalam islam beserta pokok-pokoknya menjadi teratur dan benar. Dan manhaj yang benar adalah jalan hidup yang lurus dan terang dalam beragama menurut pemahaman para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. 2. Apakah Definisi Salaf ? Salaf berasal dari kata salafa-yaslufu-salafun artinya telah lalu. Kata salaf juga bermakna seseorang yang telah mendahului (terdahulu) dalam ilmu, iman, keutamaan, dan kebaikan. Karena itu generasi pertama dari umat ini dari kalangan para tabi’in disebut sebagai as-Salafush-Shalih. S...

Membangun rumah di syurga

  MERAIH RUMAH DISURGA Dengan SHALAT SHUNNAH RAWATIB ﷽ Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّي لِلَّهِ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا غَيْرَ فَرِيضَةٍ ، إِلَّا بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ ) . "Tidaklan seorang hamba yang muslim shalat karena Allah semata, 12 raka'at dalam sehari shalat sunah selain dari shalat fardhu, kecuali Allah akan bangunkan baginya rumah dalam surga."  (HR. Muslim no. 728). Syaikh Al-Allamah Abdul Aziz Ibnu Baz rahimahullah: "Dua belas raka'at ini disebutkan tafsirnya didalam riwayat yang lain yaitu:  1⃣ Empat raka'at sebelum dzuhur, salam disetiap dua raka'at, ini adalah shalat sunnah ratibah(yang senantiasa dikerjakan nabi shallallahu alaihi wa sallam) dahulu  Nabi shallallahu alaihi wa sallam senantiasa menjaganya,   A'isyah radhiyallahu anha berkata:  كان النبي صلى الله عليه وسلم لا يدع أربعا قبل الظهر  "Dahulu nabi shallahu alaihi wa sallam t...