MAYAT TERSIKSA KARENA TANGIS RATAPAN KELUARGA.

1 min read


Tangisan sebagai ungkapan tidak terima dan tidak ridha terhadap taqdir dan keputusan Allah. Bukan tangisan karena kesedihan semata. Karena menahan tangisan kesedihan, di luar kemampuan manusia. Sampaipun Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau tidak bisa menahan bentuk tangisan itu.


Makna semacam ini, sesuai dengan hadis yang diriwayatkan dari Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


مَا مِنْ مَيِّتٍ يَمُوتُ فَيَقُومُ بَاكِيهِ، فَيَقُولُ: وَاجَبَلَاهْ وَاسَيِّدَاهْ أَوْ نَحْوَ ذَلِكَ، إِلَّا وُكِّلَ بِهِ مَلَكَانِ يَلْهَزَانِهِ: أَهَكَذَا كُنْتَ؟


Ketika ada orang yang mati, kemudian keluarga yang menangisinya itu meratapinya dengan mengatakan, ’Duhai sandaran hidupku, duhai pahlawanku…’ atau semacamnya, maka Allah menyuruh Malaikat untuk mendorong-dorong dadanya sambil ditanya, ”Apa benar kamu dulu seperti itu.” (HR. Turmudzi 1003 dan dihasankan al-Albani).


Kalimat semacam ini, ’Wahai pujaanku kenapa kau tinggalkan aku, pahlawanku, sandaran hidupku, ’ dst. merupakan ungkapan yang menunjukkan bahwa keluarganya tidak menerima taqdir Allah dengan kematiannya. Sehingga hukuman yang diberikan Allah adalah dia dipukuli Malaikat, sambil dihina dengan pertanyaan, ”Apa benar kamu seperti yang diucapkan orang itu?.”


MENGAPA MAYIT IKUT DISIKSA?


Permasalahan berikutnya, mengapa mayit turut disiksa karena tangisan mereka yang hidup? Padahal dia tidak melakukan kesalahan apapun. Tangisan itu adalah kesalahan keluarganya yang ditinggal mati.


Kita simak keterangan an-Nawawi,


Ulama berbeda pendapat tentang maksud hadis bahwa mayit disiksa karena ratapan keluarganya. Mayoritas ulama memahami bahwa hukuman itu berlaku untuk mayit yang berwasiat agar dia ditangisi  dan diratapi setelah dia meninggal. Kemudian wasiatnya dilaksanakan. Maka dia disiksa dengan tangisan dan ratapan keluarganya karena kematiannya. Karena dia menjadi penyebab adanya tangisan itu.

Iam moslem.. Pengagum Rasulullah shalallahu alahi wasallam

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • CATATAN TERHADAP DEBAT TERBUKA DENGAN WAHABI Di KEMENAG Kota Batam, 28 Desember 2013 Tulisan ini dibuat oleh Oleh: KH.Muhammad Idrus Ramli Batam, 30 Desember 2013. Ditang…
  • Dalam melangkah tak boleh sembarangan Salah-salah bisa merana Sebab, tak semua yang tampak baik akan menuai keindahan Tak semua yang tampak tak nikmat akan menuai sengsara Maka…
  • Suatu ketika Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah pernah bertemu dengan salah seorang pemimpin partai Islam (dari Aljazair), Ali bin Hajj. Syaikh mengetahui san…
  • Imam Ahmad bin Hambal berkata, “Sesungguhnya Allah telah mentakdirkan pada setiap seratus tahun ada seseorang yang akan mengajarkan Sunnah dan akan menyingkirkan para pendusta…
  • Ada beberapa perkara yang disangka oleh sebagian orang merusak keikhlasan, akan tetapi ternyata tidak merusak keikhlasan. Perkara-perkara tersebut adalah : Pertama : Beramal …
  • Wanita tersebut berjiwa”pelacur”. Wangi parfumnya seorang wanita saja, jika sengaja dipakai agar laki-laki dapat mencium baunya, oleh Rasulullah shalallaahu’ala ihi wa sallam…

Posting Komentar