Tanya : Saya seringkali diajarkan oleh beberapa ustadz tentang bacaan sujud sahwi dengan bacaan ketika sujud Subhaanal-ladzii laa yanaamu walaa yashuu atau Subhaanal-ladzii la yashuu walaa yanaamu. Di buku hadits manakah saya bisa mendapatkan lafadh sujud sahwi ini agar amalan saya menjadi mantap ?
Jawab :
Sujud sahwi adalah sujud dua kali yang dilakukan karena lupa di dalam
shalat yang dikerjakan sebelum atau sesudah salam. Sepanjang pengetahuan
dan sumber yang kami miliki, tidak ada satupun riwayat khusus yang
menjelaskan tentang bacaan sujud sahwi. Oleh karena itu, banyak ulama
yang menyatakan bahwa bacaan sujud sahwi sama dengan bacaan sujud dalam
shalat.
Ibnu
Qudamah rahimahullah berkata : “Dan hendaklah dia membaca di dalam
sujud (sahwi)-nya apa yang dibaca di dalam sujud dalam shalat, karena
sujud sahwi tersebut merupakan sujud yang disyari’atkan serupa dengan
sujud di dalam shalat” (Al-Mughni 2/432-433, Penerbit Hajar, Cet. 2, Th. 1412 H/1992 M).
Abu Muhammad bin Hazm (Ibnu Hazm) rahimahullah berkata : “Orang yang bersujud sahwi harus membaca di dalam kedua sujudnya : Subhaana rabbiyal-A’laa [سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلأَعْلَى]; berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam (yang artinya) : “Jadikanlah ia (bacaan itu) di dalam sujudmu” (Al-Muhalla 4/170, tahqiq Syaikh Ahmad Syakir rahimahullah).
Senada
dengan pernyataan tersebut adalah fatwa para ulama dari Al-Lajnah
Ad-Daaimah lil-Buhuts wal-Ifta’ (Komisi Tetap untuk Riset dan Fatwa)
Saudi Arabia 7/149 nomor fatwa 5519.
Adapun
pertanyaan yang Saudara tanyakan, maka kita serahkan kepada ahlinya,
yaitu ulama besar hadits sepanjang jaman : Al-Hafidh Ibnu Hajar
Al-‘Asqalani Asy-Syafi’i (pensyarah kitab Shahih Al-Bukhari – Fathul-Bari),
dimana beliau berkata : “Aku telah mendengar sebagian para imam
(ulama’) menghikayatkan bahwa seseorang disukai membaca di dalamnya
(sujud sahwi) : [سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُوْ] Subhaana man-laa yanaamu walaa yashuu (“Maha Suci Allah yang Tidak Tidur dan Tidak Lupa)”. Kemudian beliau melanjutkan : “Aku tidak menemukan asalnya” [At-Talkhiishul-Habiir].
Dan
benarlah apa yang dikatakan oleh Al-Hafidh Ibnu Hajar bahwa bacaan
tersebut tidak bersumber pada kitab-kitab induk hadits. Atau dengan kata
lain : Itu merupakan pendapat semata.
Kesimpulan :
Bacaan sujud sahwi sebagaimana yang ditanyakan oleh Saudara Penanya
bukan berasal dari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam, dan
hendaklah ditinggalkan. Adapun yang disyari’atkan dibaca dalam sujud
sahwi adalah sama dengan bacaan sujud dalam shalat. Allaahu a’lam.
Posting Komentar Blogger Facebook