0 Comment
~Mencoba membuat dan menulis kisah pertama kali, semoga teman-teman mau membacanya dan semoga bisa dipetik pelajarannya~

==» Ikhwan dengan hati yang Sempurna «==

Seorang ikhwan bernama Muhammad Alwin Nurrahman Ramadhan, terlahir dari keluarga berada, tapi tetap berpola hidup sederhana, kuliah di universitas ternama, fakultas ilmu agama, jurusan tarbiyah, bahasa arab dan inggris sudah tak diragukan lagi dikuasainya... Seorang ikhwan yang dididik agamanya dengan baik oleh orang tuanya, aktif dalam organisasi agama, aktif dalam kegiatan sosial, bahkan dia seorang hafiz.

Ikhwan yang rendah hati dalam kepintarannya, sangat berhati-hati dalam berkata, santun dalam berbicara, hormat terhadap orang tua, dan yang ada dalam hatinya adalah rasa takut dan malu kepada Allah.

Suatu ketika... hadirlah seorang akhwat dalam kehidupannya, berparas cantik, cerdas, dan haus akan ilmu agama, akhwat itu bernama Zulfatunnisa Aulia... Ntah kenapa, akhwat ini membuat hatinya berdebar, lisannya gugup, dan merasa malu... padahal belum bertemu, hanya dikenalkan lewat teman, melalui nomor handphone.

Seiring berjalannya waktu komunikasi pun terjadi, berdiskusi lewat sms, Aulia yg haus akan ilmu agama selalu menanyakan hal-hal yang dirasanya belum tahu kepada Alwin... Luar biasa jawaban Alwin, membuat hati Aulia menjadi kagum... karena jika Alwin menjawab pertanyaannya selalu diakhiri dengan kalimat, "afwan ukhty, hanya segitu yang saya tahu, saya hanya orang bodoh, untuk lebih jelasnya agar ukhty puas, ukhty bisa tanyakan kepada yang lebih faham"... "Subhanallah" dalam hatinya Aulia bergumam, "sungguh rendah hati, seorang ikhwan yang pintar tapi tetap merasa dirinya bodoh, padahal jika saya bertanya tentang ayat ini dan ayat itu, bisa langsung menjawab tanpa berpikir panjang, memang dia seorang penghafal Qur'an".

Hari berganti hari, ntah kenapa tumbuh perasaan lain dalam hati Aulia... dan dia pun berkata lewat sms nya kepada ikhwan tersebut..."akh.. bolehkan saya menunggu akhi?"... Alwin pun menjawab..."benarkah... tentu ukhty, subhanallah"... keyakinan itu begitu kuat dihati masing-masing padahal belum bertemu, tahu wajahnya pun tidak.

Namun... walaupun yakin, hati Aulia merasa resah, gelisah, karena masa lalu yang menghantuinya... "masa laluku tak baik, masa laluku buruk, aku tak pantas untuk ikhwan soleh seperti dia", selalu dalam hatinya berkata seperti itu... disertai tangisan kesedihan.

Suatu hari... Aulia memberanikan diri menceritakan masa lalunya pada Alwin... dia menceritakan bahwa masa lalunya kelam, pernah merasakan pacaran, dan sampai melampaui batas, dan merasa tak pantas untuknya... Alwin terdiam kaku dan berkata..."Allah Maha Pengampun ukhty..."

Semenjak kejadian itu... Aulia merasa sangat malu dan memutuskan untuk tidak menghubungi Alwin lagi... tapi tak disangka keesokan harinya, Hp Aulia pun berbunyi, ternyata itu pesan dari Alwin,

• "sedang apa ukhty..?",
• "saya sedang dirumah kaka, maafkan saya ya akhiy... saya bukanlah wanita yg sempurna, kotor, tak pantas untuk akhii"
• "sudahlah ukhty masa lalu biarlah berlalu, lupakan itu semua jangan pernah kita bahas lagi, kau tetap fatimah ku..."
• "subhanallah... benarkah itu...?"
• "istiqomahlah di jalan Allah, luruskan niat karena Allah"
• "syukran akhi, jazakallahu khoir.."

Aulia bahagia sekali saat itu, rasanya tak percaya bahwa ada ikhwan sebaik Alwin, Aulia sangat bersyukur kepada Allah telah memperkenalkannya kepada Alwin, benarlah janji Allah, jika meninggalkan sesuatu karena Allah, pasti Allah menggantinya dengan yang lebih baik.

Alwin fokus kepada kuliahnya, seorang mahasiswa yang cerdas dan selalu mendapat nilai A dalam segala bidang study, dan semua dosen sangat mengagumi kecerdasannya dan kerja kerasnya dalam belajar... suatu ketika, setelah pulang kuliah, kepalanya terasa pusing yang amat sangat sehingga Alwin pingsan, Fatur sahabat Alwin langsung menolongnya dan membawanya pulang ke kost.

Terasa oleh Aulia perasaan yang tak enak, Aulia pun mengambil hp dan menghubungi Alwin lewat sms..."Assalamu'alaikum... akhi lagi apa? sehat kan?"... Saat itu Alwin sudah sadar dari pingsannya..."Wa'alaikumsalam... alhamdulillah sehat, tapi tadi pingsan, ntah kenapa sering sekali kepala ini pusing yang teramat sangat"... Aulia merasa khawatir,"Periksalah ke dokter ya,,, berjanjilah periksalah ke dokter ya???"... Alwin mengikuti nasihatnya,"ya..".

Keesokan harinya Alwin mencoba memeriksakan diri ke dokter, ternyata dokter menyatakan Alwin terkena radang otak, yaitu kanker otak stadium dua... Alwin sedih dan kaget, tapi yang diingatnya hanya Allah dan inilah ujian kesabaran... Aulia mengirim sms,"Apa kata dokter???"... Alwin membalas,"Saya kena radang otak ukhty, kanker otak sudah stadium dua"... Aulia mencoba membesarkan hatinya dan hati Alwin,"Sabar ya akhi... sungguh ini adalah ujian dari Allah... saya tetap menunggu akhi", Alwin membalas,"Siapa saya ukhty, saya tak punya harta yang bisa saya berikan, yang saya punya hanyalah Allah."... Aulia menjawab,"Kesolehanmu... kekuatanku untuk menantimu".

Beberapa bulan berselang muncul niatan Alwin, untuk datang ke rumah Aulia, untuk mengkhitbahnya walaupun masih kuliah dan tak tahu paras Aulia seperti apa... Semua sudah dipersiapkan, segala bawaan sudah dimasukkan kedalam mobil, tapi pagi itu... Kepala Alwin kembali merasakan sakit dan terjatuh pingsan di kamar mandi, keluarganya langsung membawanya ke rumah sakit, dan Alwin harus mendapatkan perawatan intensif.

Aulia cemas, tak ada kabar sama sekali dari Alwin, dua minggu lamanya... tiba-tiba Hp aulia pun berbunyi dan ada pesan dari Alwin..."Ukhty... afwan pasti ukhty cemas ya, saya di rumah sakit, saya jatuh pingsan di kamar mandi"... Aulia sedih dan cemas,"saya jenguk akhi ya",,, Alwin membalas,"jangan,,, saya tidak mau melihat ukhty sedih dan menangis karena saya"... Aulia membalas lagi sms Alwin,"Akankah kita bertemu, akhiy...?"... Alwin menjawab,"saya akan datang, saya akan datang utk ukhty.." sambil menangis Alwin mengetik sms untuk Aulia, dan Aulia pun sama menangis... seolah mereka merasakan hal yang sama, merasakan kemungkinan tipis bahkan tak mungkin untuk mereka bertemu... lalu Alwin berpesan pada Aulia,"Jangan bersedih ukhty, ayo bacalah surah Yusuf, surah ke-12, saya ingin mendengar ukhty mengaji, dan bacalah juga artinya ya, disitu ada hikmah kesabaran, bacalah surah Yusuf karena Allah."... Aulia pun mengaji, dan Alwin pun seolah mendengarnya dalam hati, karena mereka tak pernah saling bertelpon sama sekali, hanya lewat sms. karena rasa malu yang begitu besar pada diri keduanya.

Alwin disibukkan dengan perawatan rumah sakit, kuliahnya pun tak memungkinkan lagi, sudah dilarang menggunakan Hp... Sedangkan Aulia, hanya berpasrah dan berdo'a serta berserah diri kepada Allah, untuk kesembuhan Alwin dan tetap menanti... Hampir sebulan Alwin tak memberi kabar, Hp nya tidak aktif... tiba-tiba ada pesan di Hp Aulia,

• "Ukhty... maafkan saya ya, ukhty pasti cemas, sy sudah dilarang menggunakan Hp, skrg kepala saya botak ukhty, sudah parah kanker ini, saya ingin berpesan sesuatu padamu ukhty.."
• sambil menangis Aulia membalas,"Ya akhiy, tidak apa, sabar ya... pesan apa?"
• sambil menangis Alwin berpesan,"Jadilah akhwat tuz jannah, wanita ahli surga".

Dalam jarak yang berjauhan, Alwin yang terbaring dirumah sakit, Aulia dirumah... mereka sama-sama menangis... lalu Aulia membalas...

•"ya akhiy,,, insyaallah saya akan selalu ingat pesanmu... bolehkan saya mengirimkan foto saya akhiy"
• Alwin memang ingin tahu wajah Aulia, tapi dia ingin segalanya terjadi dengan indah lewat khitbah untuk tahu pertama kali wajah Aulia.. lalu Alwin membalasnya,"Jangan ukhty, jangan kirim foto, saya yakin ukhty pasti cantik, jangan ya.. biarlah takdir Allah yang menentukan"

Subhanallah... Ikhwan ini memang benar-benar sempurna, lain dari yang lain, begitu gumam hati Aulia... dan tak kuat menahan air mata dan berdo'a untuk kesembuhan Alwin.

Hari berganti hari... bulan berganti bulan... Alwin jarang sekali menghubungi Aulia lagi... Aulia hanya bisa berdo'a untuk kesembuhannya...
Sakit Alwin semakin parah, kondisinya semakin lemah... dan memaksakan diri menghubungi Aulia..

"Ukhty... Fatimahku... kau adalah akhwat yang Allah janjikan surga karena kemuliaan akhlaknya, tetaplah istiqomah, ingatlah pesanku utk menjadi akhwat tuz jannah, siapapun yang mendampingimu nanti, saya berterima kasih pada ikhwan itu yang telah mendampingimu dengan kasih sayangnya... biarlah rasa ini tersimpan hanya kita dan Allah saja yang tahu... tetaplah semangat dan selalu ingatlah Allah dalam setiap langkahmu... jadilah wanita yang solehah."

Ternyata... itulah pesan terakhir Alwin pada Aulia... selang beberapa hari setelah itu adik Alwin bernama Ramdhan menghubungi Aulia... mengabarkan bahwa kakaknya telah meninggal... Aulia tak kuasa sedih kehilangan ikhwan yang begitu baik... Ikhwan yang rendah hati, tidak tertipu oleh kepintarannya, tidak memilih akhwat yang sempurna tapi menerima apa adanya walau akhwat tersebut telah ternoda, bijak pemikirannya karena untuknya Allah saja menerima taubat hambaNya, maka saya pun menerima apa adanya... itulah Alwin pemuda dengan hati yang sempurna...

"Ya Allah, ampunilah segala dosanya, terimalah segala amal ibadahnya, dan masukkanlah dia ke Surgamu bersama orang-orang yang soleh"... seraya Aulia berdo'a dalam hatinya.

Aulia berkata... dalam hatinya...

"Kau mencintaiku, tapi aku tahu cintamu kepada Allah lebih besar dari rasa cintamu padaku, dan aku juga tahu Allah sangat mencintaimu.

Aku mencintaimu, tapi aku lebih mencintai Allah daripada aku mencintaimu, dan aku juga tahu Allah sangat mencintaiku.

Maka... Aku ikhlas... menerima takdir Allah untuk kita."

----------------------------------------------------

~Tria Permata~

Alhamdulillah... mencoba menulis kisah pertama ini telah selesai... semoga teman_teman bisa mengambil hikmah atau pelajaran yang terselip dari kisah ini...

jazakillah untuk ukty Tria Permata yang  telah meng-halalkan  tulisan ini untuk ana publikasikan di blog sederhana ini..

Posting Komentar Blogger

 
Top