~Mencoba membuat dan menulis kisah pertama kali, semoga teman-teman mau membacanya dan semoga bisa dipetik pelajarannya~
==» Ikhwan dengan hati yang Sempurna «==
Seorang ikhwan bernama Muhammad Alwin Nurrahman Ramadhan, terlahir dari
keluarga berada, tapi tetap berpola hidup sederhana, kuliah di
universitas ternama, fakultas ilmu agama, jurusan tarbiyah, bahasa arab
dan inggris sudah tak diragukan lagi dikuasainya... Seorang ikhwan yang
dididik agamanya dengan baik oleh orang tuanya, aktif dalam organisasi
agama, aktif dalam kegiatan sosial, bahkan dia seorang hafiz.
Ikhwan yang rendah hati dalam kepintarannya, sangat berhati-hati dalam
berkata, santun dalam berbicara, hormat terhadap orang tua, dan yang ada
dalam hatinya adalah rasa takut dan malu kepada Allah.
Suatu
ketika... hadirlah seorang akhwat dalam kehidupannya, berparas cantik,
cerdas, dan haus akan ilmu agama, akhwat itu bernama Zulfatunnisa
Aulia... Ntah kenapa, akhwat ini membuat hatinya berdebar, lisannya
gugup, dan merasa malu... padahal belum bertemu, hanya dikenalkan lewat
teman, melalui nomor handphone.
Seiring berjalannya waktu
komunikasi pun terjadi, berdiskusi lewat sms, Aulia yg haus akan ilmu
agama selalu menanyakan hal-hal yang dirasanya belum tahu kepada
Alwin... Luar biasa jawaban Alwin, membuat hati Aulia menjadi kagum...
karena jika Alwin menjawab pertanyaannya selalu diakhiri dengan kalimat,
"afwan ukhty, hanya segitu yang saya tahu, saya hanya orang bodoh,
untuk lebih jelasnya agar ukhty puas, ukhty bisa tanyakan kepada yang
lebih faham"... "Subhanallah" dalam hatinya Aulia bergumam, "sungguh
rendah hati, seorang ikhwan yang pintar tapi tetap merasa dirinya bodoh,
padahal jika saya bertanya tentang ayat ini dan ayat itu, bisa langsung
menjawab tanpa berpikir panjang, memang dia seorang penghafal Qur'an".
Hari berganti hari, ntah kenapa tumbuh perasaan lain dalam hati
Aulia... dan dia pun berkata lewat sms nya kepada ikhwan
tersebut..."akh.. bolehkan saya menunggu akhi?"... Alwin pun
menjawab..."benarkah... tentu ukhty, subhanallah"... keyakinan itu
begitu kuat dihati masing-masing padahal belum bertemu, tahu wajahnya
pun tidak.
Namun... walaupun yakin, hati Aulia merasa resah,
gelisah, karena masa lalu yang menghantuinya... "masa laluku tak baik,
masa laluku buruk, aku tak pantas untuk ikhwan soleh seperti dia",
selalu dalam hatinya berkata seperti itu... disertai tangisan kesedihan.
Suatu hari... Aulia memberanikan diri menceritakan masa lalunya pada
Alwin... dia menceritakan bahwa masa lalunya kelam, pernah merasakan
pacaran, dan sampai melampaui batas, dan merasa tak pantas untuknya...
Alwin terdiam kaku dan berkata..."Allah Maha Pengampun ukhty..."
Semenjak kejadian itu... Aulia merasa sangat malu dan memutuskan untuk
tidak menghubungi Alwin lagi... tapi tak disangka keesokan harinya, Hp
Aulia pun berbunyi, ternyata itu pesan dari Alwin,
• "sedang apa ukhty..?", • "saya sedang dirumah kaka, maafkan saya ya akhiy... saya bukanlah wanita yg sempurna, kotor, tak pantas untuk akhii" • "sudahlah ukhty masa lalu biarlah berlalu, lupakan itu semua jangan pernah kita bahas lagi, kau tetap fatimah ku..." • "subhanallah... benarkah itu...?" • "istiqomahlah di jalan Allah, luruskan niat karena Allah" • "syukran akhi, jazakallahu khoir.."
Aulia bahagia sekali saat itu, rasanya tak percaya bahwa ada ikhwan
sebaik Alwin, Aulia sangat bersyukur kepada Allah telah
memperkenalkannya kepada Alwin, benarlah janji Allah, jika meninggalkan
sesuatu karena Allah, pasti Allah menggantinya dengan yang lebih baik.
Alwin fokus kepada kuliahnya, seorang mahasiswa yang cerdas dan selalu
mendapat nilai A dalam segala bidang study, dan semua dosen sangat
mengagumi kecerdasannya dan kerja kerasnya dalam belajar... suatu
ketika, setelah pulang kuliah, kepalanya terasa pusing yang amat sangat
sehingga Alwin pingsan, Fatur sahabat Alwin langsung menolongnya dan
membawanya pulang ke kost.
Terasa oleh Aulia perasaan yang tak
enak, Aulia pun mengambil hp dan menghubungi Alwin lewat
sms..."Assalamu'alaikum... akhi lagi apa? sehat kan?"... Saat itu Alwin
sudah sadar dari pingsannya..."Wa'alaikumsalam... alhamdulillah sehat,
tapi tadi pingsan, ntah kenapa sering sekali kepala ini pusing yang
teramat sangat"... Aulia merasa khawatir,"Periksalah ke dokter ya,,,
berjanjilah periksalah ke dokter ya???"... Alwin mengikuti
nasihatnya,"ya..".
Keesokan harinya Alwin mencoba memeriksakan
diri ke dokter, ternyata dokter menyatakan Alwin terkena radang otak,
yaitu kanker otak stadium dua... Alwin sedih dan kaget, tapi yang
diingatnya hanya Allah dan inilah ujian kesabaran... Aulia mengirim
sms,"Apa kata dokter???"... Alwin membalas,"Saya kena radang otak ukhty,
kanker otak sudah stadium dua"... Aulia mencoba membesarkan hatinya dan
hati Alwin,"Sabar ya akhi... sungguh ini adalah ujian dari Allah...
saya tetap menunggu akhi", Alwin membalas,"Siapa saya ukhty, saya tak
punya harta yang bisa saya berikan, yang saya punya hanyalah Allah."...
Aulia menjawab,"Kesolehanmu... kekuatanku untuk menantimu".
Beberapa bulan berselang muncul niatan Alwin, untuk datang ke rumah
Aulia, untuk mengkhitbahnya walaupun masih kuliah dan tak tahu paras
Aulia seperti apa... Semua sudah dipersiapkan, segala bawaan sudah
dimasukkan kedalam mobil, tapi pagi itu... Kepala Alwin kembali
merasakan sakit dan terjatuh pingsan di kamar mandi, keluarganya
langsung membawanya ke rumah sakit, dan Alwin harus mendapatkan
perawatan intensif.
Aulia cemas, tak ada kabar sama sekali dari
Alwin, dua minggu lamanya... tiba-tiba Hp aulia pun berbunyi dan ada
pesan dari Alwin..."Ukhty... afwan pasti ukhty cemas ya, saya di rumah
sakit, saya jatuh pingsan di kamar mandi"... Aulia sedih dan cemas,"saya
jenguk akhi ya",,, Alwin membalas,"jangan,,, saya tidak mau melihat
ukhty sedih dan menangis karena saya"... Aulia membalas lagi sms
Alwin,"Akankah kita bertemu, akhiy...?"... Alwin menjawab,"saya akan
datang, saya akan datang utk ukhty.." sambil menangis Alwin mengetik sms
untuk Aulia, dan Aulia pun sama menangis... seolah mereka merasakan hal
yang sama, merasakan kemungkinan tipis bahkan tak mungkin untuk mereka
bertemu... lalu Alwin berpesan pada Aulia,"Jangan bersedih ukhty, ayo
bacalah surah Yusuf, surah ke-12, saya ingin mendengar ukhty mengaji,
dan bacalah juga artinya ya, disitu ada hikmah kesabaran, bacalah surah
Yusuf karena Allah."... Aulia pun mengaji, dan Alwin pun seolah
mendengarnya dalam hati, karena mereka tak pernah saling bertelpon sama
sekali, hanya lewat sms. karena rasa malu yang begitu besar pada diri
keduanya.
Alwin disibukkan dengan perawatan rumah sakit,
kuliahnya pun tak memungkinkan lagi, sudah dilarang menggunakan Hp...
Sedangkan Aulia, hanya berpasrah dan berdo'a serta berserah diri kepada
Allah, untuk kesembuhan Alwin dan tetap menanti... Hampir sebulan Alwin
tak memberi kabar, Hp nya tidak aktif... tiba-tiba ada pesan di Hp
Aulia,
• "Ukhty... maafkan saya ya, ukhty pasti cemas, sy sudah
dilarang menggunakan Hp, skrg kepala saya botak ukhty, sudah parah
kanker ini, saya ingin berpesan sesuatu padamu ukhty.." • sambil menangis Aulia membalas,"Ya akhiy, tidak apa, sabar ya... pesan apa?" • sambil menangis Alwin berpesan,"Jadilah akhwat tuz jannah, wanita ahli surga".
Dalam jarak yang berjauhan, Alwin yang terbaring dirumah sakit, Aulia
dirumah... mereka sama-sama menangis... lalu Aulia membalas...
•"ya akhiy,,, insyaallah saya akan selalu ingat pesanmu... bolehkan saya mengirimkan foto saya akhiy"
• Alwin memang ingin tahu wajah Aulia, tapi dia ingin segalanya terjadi
dengan indah lewat khitbah untuk tahu pertama kali wajah Aulia.. lalu
Alwin membalasnya,"Jangan ukhty, jangan kirim foto, saya yakin ukhty
pasti cantik, jangan ya.. biarlah takdir Allah yang menentukan"
Subhanallah... Ikhwan ini memang benar-benar sempurna, lain dari yang
lain, begitu gumam hati Aulia... dan tak kuat menahan air mata dan
berdo'a untuk kesembuhan Alwin.
Hari berganti hari... bulan
berganti bulan... Alwin jarang sekali menghubungi Aulia lagi... Aulia
hanya bisa berdo'a untuk kesembuhannya... Sakit Alwin semakin parah, kondisinya semakin lemah... dan memaksakan diri menghubungi Aulia..
"Ukhty... Fatimahku... kau adalah akhwat yang Allah janjikan surga
karena kemuliaan akhlaknya, tetaplah istiqomah, ingatlah pesanku utk
menjadi akhwat tuz jannah, siapapun yang mendampingimu nanti, saya
berterima kasih pada ikhwan itu yang telah mendampingimu dengan kasih
sayangnya... biarlah rasa ini tersimpan hanya kita dan Allah saja yang
tahu... tetaplah semangat dan selalu ingatlah Allah dalam setiap
langkahmu... jadilah wanita yang solehah."
Ternyata... itulah
pesan terakhir Alwin pada Aulia... selang beberapa hari setelah itu adik
Alwin bernama Ramdhan menghubungi Aulia... mengabarkan bahwa kakaknya
telah meninggal... Aulia tak kuasa sedih kehilangan ikhwan yang begitu
baik... Ikhwan yang rendah hati, tidak tertipu oleh kepintarannya, tidak
memilih akhwat yang sempurna tapi menerima apa adanya walau akhwat
tersebut telah ternoda, bijak pemikirannya karena untuknya Allah saja
menerima taubat hambaNya, maka saya pun menerima apa adanya... itulah
Alwin pemuda dengan hati yang sempurna...
"Ya Allah, ampunilah
segala dosanya, terimalah segala amal ibadahnya, dan masukkanlah dia ke
Surgamu bersama orang-orang yang soleh"... seraya Aulia berdo'a dalam
hatinya.
Aulia berkata... dalam hatinya...
"Kau
mencintaiku, tapi aku tahu cintamu kepada Allah lebih besar dari rasa
cintamu padaku, dan aku juga tahu Allah sangat mencintaimu.
Aku mencintaimu, tapi aku lebih mencintai Allah daripada aku mencintaimu, dan aku juga tahu Allah sangat mencintaiku.
Maka... Aku ikhlas... menerima takdir Allah untuk kita."
Alhamdulillah... mencoba menulis kisah pertama ini telah selesai...
semoga teman_teman bisa mengambil hikmah atau pelajaran yang terselip
dari kisah ini...
jazakillah untuk ukty Tria Permata yang telah meng-halalkan tulisan ini untuk ana publikasikan di blog sederhana ini..
Iam moslem..
Pengagum Rasulullah shalallahu alahi wasallam
9 Orang Yang Tidak akan Diajak Bicara Oleh Allah
Allah akan mengajak bicara hamba-hambaNya kelak pada hari kiamat sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
…
Para shahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memiliki kedudukan demikian tinggi di sisi Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya Shallallahu 'alaihi wa Sallam.
Namun sungguh mengh…
Farrukh dan Majikannya
Rabi’ bin Ziad al-Haritsy seorang gubernur Khurasan, penakluk Sajistan
dan komandan yang gagah berani sedang bergerak memimpin pasukannya
berperan…
Setiap
Hari Raya ‘Idul Fithri, Hari Raya ‘Idul Adh-ha, awal penentuan Ramadhan, dan
tahun baru Hijriyah, kita sering disuguhi berita mengenai sekelompok masyarakat
yang menamak…
Namanya adalah Sa`d bin Mâlik bin Uhaib Radhiyallahu anhu, ada yang
mengatakan Ibnu Wuhaib bin Abdu Manâf bin Zahrah bin Kilab al-Qurasyiy
az-Zuhri atau Abu Ishak bin Abi Waqa…
Sesungguhnya berdakwah kepada Allah adalah tugas para nabi (semoga
kesejahteraan dilimpahkan atas mereka), dan jalan para ulama
rabbaniyyin, oleh karena itu berdakwah kepada A…