Setiap bid'ah adalah kesesatan

1 min read

 


UNTUK SAUDARAKU YANG MASIH MENGERJAKAN AMALAN BID'AH


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :


مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ


“Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam urusan agama yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak” 

(HR. Bukhari no. 2697 dan Muslim no. 1718)


Saudaraku...

Tidakkah anda takut

Ketika anda beramal, beramal dan beramal. Namun ketika dihadapan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam beliau berkata :


"Amalan yang kau kerjakan ini tidak pernah aku contohkan"


Ingatlah wahai saudaraku bahwa dosa menyelisihi Rasulullah bukanlah perkara biasa.


"Sejelek jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan dan setiap kesesatan tempatnya di neraka” 

(HR. An Nasa’i no. 1578, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan An Nasa’i)


Tahukah anda ?

Ketika anda berbuat bid'ah Syariat siapa yang anda tentang?


Tahukah anda ?

Ketika anda menjalankan syari'at, namun anda tidak paham syariat siapa yang anda jalankan.


Siapa Rasul anda... !!!?

Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam kah?

 

Lalu mengapa yang Rasulullah tidak kerjakan engkau harus kerjakan ?


Mengapa yang Rasulullah tidak pernah perintahan engkau lakukan ?


Apakah engkau lebih tau dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam masalah syari'at ini?


Apakah kau lebih paham dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bagaimna cara beribadah yang benar?


Apakah kau mengira bahwa syari'at yang dibawa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam ini masih belum sempurna dan masih banyak kekurangan ?


Berpikirlah saudaraku?

Siapa yang menjadi panutan anda.

Siapa tuntunan anda.

Siapa Imam anda

Siapa guru Besar anda.


Jika Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka cukuplah syari'at yang pernah beliau perintahkan engkau kerjakan.


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :


إِنَ اللهَ حَجَبَ التَّوْبَةَ عَنْ كُلِّ صَاحِبِ بِدْعَةٍ حَتَّى يَدَعْ بِدْعَتَهُ


“Sungguh Allah menghalangi taubat dari setiap pelaku bid’ah sampai ia meninggalkan bid’ahnya”  

(HR. Ath Thabrani dalam Al Ausath no.4334. Dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 54)


• Dikutip dari Ceramah Ustadz Maududi abdullah dengan sedikit Tambahan

Iam moslem.. Pengagum Rasulullah shalallahu alahi wasallam

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Oleh Ustadz Muhammad Ashim bin Musthofa وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِسْمَاعِيلَ ۚ إِنَّهُ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُولًا نَبِيًّا وَكَانَ يَأْمُرُ أَهْلَهُ بِالصَّلَاةِ…
  • Ada orang yang apabila melihat kawannya mendapatkan kemuliaan, ilmu atau lainnya, ia hanya bisa tertegun sambil berkata dalam hati, bagimana aku bisa seperti dia? Atau kasus la…
  • Sebagian orang kurang memahami antara ibadah dan adat sehingga rancu dalam memahami kaedah para ulama. Kaedah yang dimaksud adalah hukum asal adat atau muamalah itu boleh sampai …
  • Oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Pertanyaan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Setelah seseorang menentukan nadzar dan arahnya ; apakah boleh seseoran…
  • Oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani Pertanyaan. Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani ditanya : Apa hukumnya mencium mushaf Al-Qur'an yang sering dilakukan oleh sebagian…
  • Oleh Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Umrah termasuk ibadah yang paling mulia dan yang paling utama, dengan ibadah ini Allah akan mengangkat derajat hamba-Nya dan mengam…

Posting Komentar