Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Harga diri laki laki adalah bekerja

Bagi laki-laki khususnya suami, jangan sampai anda tidak bekerja dan berpangku tangan terus-menerus. "Tetaplah bekerja walaupun tidak punya pekerjaan tetap" Terkadang "Rasa gengsi" dan "tidak mau memulai" itulah yang membuat laki-laki menganggur lama dan tidak bekerja. Jika direnungi sangat banyak pekerjaan yang bisa menghasilkan harta walaupun sedikit. Paling minimal bisa memberikan makan keluarga. Misalnya -Memulai bisnis sederhana menjual nasi kuning pagi-pagi pinggir jalan -Memulai menjadi karyawan pembantu warung pinggir jalan -Dan usaha lainnya dengan modal seadanya yang ada pada saat itui Perhatikan hadits berikut, yaitu seorang yang bekerja seadanya mencari kayu di hutan kemudian menjualnya untuk penghidupannya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ﻷَﻥْ ﻳَﺄْﺧُﺬَ ﺍََﺣَﺪُﻛُﻢْ ﺍَﺣْﺒُﻠَﻪُ ﺛُﻢَّ ﻳَﺎْﺗِﻰ ﺍﻟْﺠَﺒَﻞَ ﻓَﻴَﺎْﺗِﻰَ ﺑِﺤُﺰْﻣَﺔٍ ﻣِﻦْ ﺣَﻄَﺐٍ ﻋَﻠَﻰ ﻇَﻬْﺮِﺥِ ﻓَﻴَﺒِﻴْﻌَﻬَﺎ ﻓَﻴَﻜُﻒَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﺑِﻬَﺎ ﻭَﺟْﻬَﻪُ ﺧَﻴْﺮٌﻟَﻪُ ...

Adakah qobliyah jum'at ?

Oleh : Muhammad bin Umar bin Salim Bazmul TIDAK pernah ditetapkan bagi shalat Jum’at shalat sunnat qabliyah tertentu. Sedangkan shalat tathawwu mutlak, maka sudah ada dalil yang menunjukkan hal tersebut Dari Abu Hurairah , dari Nabi , beliau bersabda. مَنْ اغْتَسَلَ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ فَصَلَّى مَا قُدِّرَ لَهُ ثُمَّ أَنْصَتَ حَتَّى يَفْرُغَ مِنْ خُطْبَتِهِ ثُمَّ يُصَلِّي مَعَهُ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الْأُخْرَى وَفَضْلُ ثَلَاثَةِ أَيَّام ٍ “Barangsiapa mandi kemudian dia menghadiri shalat Jum’at, lalu mengerjakan shalat yang telah ditetapkan baginya, selanjutnya dia diam sehingga imam selesai dari khutbahnya dan kemudian dia mengerjakan shalat bersamanya, maka akan diberikan ampunan baginya atas dosa antara satu jum’at itu dengan jum’at yang lain dan ditambah tiga hari” [1] Dan sebuah riwayat dari Abu Dawud : مَنْ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَلَبِسَ مِنْ أَحْسَنِ ثِيَابِهِ وَمَسَّ مِنْ طِيبٍ إِنْ كَانَ عِنْدَهُ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ فَلَ...

Akibat beramal tanpa tuntunan

Muhammad Abduh Tuasikal Akibat dari amalan yang tanpa tuntunan, amalan yang tidak ada dalilnya, hanya membuat amalan tersebut tertolak dan sia-sia. Al Bara’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu menuturkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan khutbah kepada para sahabat pada hari Idul Adha setelah mengerjakan shalat Idul Adha. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, مَنْ صَلَّى صَلاَتَنَا وَنَسَكَ نُسُكَنَا فَقَدْ أَصَابَ النُّسُكَ ، وَمَنْ نَسَكَ قَبْلَ الصَّلاَةِ فَإِنَّهُ قَبْلَ الصَّلاَةِ ، وَلاَ نُسُكَ لَه ُ “Siapa yang shalat seperti shalat kami dan menyembelih kurban seperti kurban kami, maka ia telah mendapatkan pahala kurban. Barangsiapa yang berkurban sebelum shalat Idul Adha, maka itu hanyalah sembelihan yang ada sebelum shalat dan tidak teranggap sebagai kurban.” Abu Burdah yang merupakan paman dari Al Bara’ bin ‘Azib dari jalur ibunya berkata, يَا رَسُولَ اللَّهِ ، فَإِنِّى نَسَكْتُ شَاتِى قَبْلَ الصَّلاَةِ ، وَعَرَفْتُ أَنَّ الْي...

Kenalkan akidah sejak dini

Ada anak bertanya pada ibunya : "Ummy.. aku digigitin nyamuk.. Kenapa Alloh nyiptain nyamuk kalau kerjanya gigitin dan bikin penyakit demamberdarah?" Wah masyaAlloh bagi saya,  kalau pertanyaan itu terlontar dr anak saya,  pasti itu jadi kesempatan emas untuk menanamkan aqidah di dadanya...  apalagi saat pertanyaan itu muncul menjelang tidur malam... bukan justru dijawab "udah yuk bobo,  ummy ngantuk.."  Atau "jangan ganggu ummy"  dan jawaban gak memuaskan lainnya :D Anak : "Ummy.. aku digigitin nyamuk.. Kenapa Alloh nyiptain nyamuk kalau kerjanya gigitin dan bikin penyakit demamberdarah?" Ummy : MasyaAlloh kaka...  kok tau klo Alloh yang menciptakan nyamuk?  siapa yang ngajarin ka? Anak : ya ummy lah.. kan Alloh Pencipta semua semuanyaaaa... Ummy : MasyaAlloh,  Barokallohu fiik kaka... Kaka tau gak?  Alloh itu menciptakan segala sesuatunya pasti ada hikmahnya,  ada tujuannya.  kadang kita bisa secara langsung ...

Jebakan istidraj

CIRI-CIRI SESEORANG TERKENA ISTIDRAJ 1. Keimamanan dan ibadah semakin menurun namun kesenangan dan kekayaan makin melimpah, rasa takut kepada Allah semakin berkurang, tidak takut berbuat dosa 2. Orang itu Terus saja Melakukan Dosa itu, Tidak mau menerima kebenaran dan nasehat yang datang untuknya, dan Allahpun semakin membuka Kesuksesan untuknya bahkan Semakin Melimpah 3. Semakin Kikir Justru Harta Semakin Melimpah 4. Jarang Sakit. Imam Syafi’i pernah mengatakan : Setiap orang pasti pernah mengalami sakit suatu ketika dalam hidupnya, jika engkau tidak pernah sakit maka tengoklah ke belakang mungkin ada yang salah dengan dirimu 5. Semakin Sombong Namun Harta Semakin Melimpah. Orang yang mengalami istidraj cirinya semakiin ia sombong maka semakin kaya dan terbuka dunia bagi dirinya. (Sombong adalah tidk mau menerima kebenaran dan meremehkan orang lain) Rasululah bersabda : “Di antara tanda-tanda kesengsaraan adalah mata yang beku, hati yang kejam, dan terlalu memburu ke...

Manhajnya lalat

"Manhaj Lalat, Namplok Sana Namplok sini" . . Jangan sok-sok'an bisa menyaring kalimat "ambil baiknya dan buang buruknya" karena engkau takkan pernah tahu pada pertemuan keberapa syubhat itu telah merasuk ke dalam hatimu. Tau-tau udah terjangkit virus syubhat dan sulit keluarnya. Allahul musta'an . . Tanya Jawab dengan Ustadz Ahmad Zainuddin ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ --------------------------------------- . Di zaman fitnah ini, syubhat menyambar-nyambar. Jalan pintas menerima syubhat dalam agama adalah dengan berprinsip belajar agama ke siapa pun, yang penting ambil yg baiknya dan buang buruknya . Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu berkata . . ﺍُﻧْﻈُﺮُﻭﺍ ﻋَﻤَّﻦْ ﺗَﺄْﺧُﺬُﻭﻥَ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢَ ﻓَﺈِﻧَّﻤَﺎ ﻫُﻮَ ﺩِﻳﻦٌ . . “Perhatikanlah dari siapa kamu mengambil ilmu ini, karena sesungguhnya ia adalah agama” (Riwayat Al-Khaththib al Baghdadi di dalam al Kifayah, hlm. 121) . Perkataan ini juga diriwayatkan dari sejumlah Salafush Shalih, seperti Muhammad ...

Tempat Duduknya Setan

Saya pernah mendengar tentang larangan duduk di tempat yg trkena teduh dan sinar matahari. Katanya tempat duduk setan… apakah itu benar? Jawab: Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du, Terdapat beberapa dalil yang menegaskan larangan untuk duduk di tempat yang terkena teduh dan panas. Diantaranya, Dari Abu Hurairah Radhiyaahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ فِي الشَّمْسِ فَقَلَصَ عَنْهُ الظِّلُّ، فَصَارَ بَعْضُهُ فِي الشَّمْسِ وَبَعْضُهُ فِي الظِّلِّ فَلْيَقُمْ Jika kalian berada di tempat yang panas, lalu tiba-tiba bayangan bangunan menutupi kita sebagian sehingga terkena teduh, maka hendaknya dia pindah. (HR. Abu Daud 4823 dan dishahihkan al-Albani) Dalam riwayat lain, dari Abu Iyadh, dari salah seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau mengatakan, أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ نَهَى أَنْ يُجْلَسَ بَيْنَ الضِّحِّ وَ الظِّلِّ وَ قَالَ مَجْلِسُ الشَّيْطَانِ “R...

DOSA SYIRIK- MENGIKUTI TREND APLIKASI KEKINIAN

Jika anda melihat,  zaman sekarang banyak sekali aplikasi yang bisa kita dapatkan,  melalui sosial media atau pun yang lainnya. Dewasa ini,  seringkali kita melihat aplikasi yang di dalamnya terdapat  bahaya syirik. 👉Contoh aplikasi dan situs yang baru-baru ini sering dipergunakan adalah id.testony.com ⁉Pernahkah anda melihat atau mempergunakannya? Di dalamnya akan ada beberapa pertanyaan. -Siapa orang yang rela mati untukmu? -Siapa orang yang akan membunuhmu? -Lihat lima orang yang paling menyayangimu? -Lihat orang yang sangat membencimu? -Kapan kamu akan pergi haji? -Lihat orang yangtidak akan pernah meninggalkanmu sampai kamu mati. 👉Dan disitu terdapat jawabannya,  lalu tanpa sadar kita mempercayainya. Ini adalah syirik kecil yang tanpa sadar kita mempercayai atau meyakini hal-hal yang belum tentu benar adanya. Lalu,  dengan mudahnya kita menshare hal seperti itu. Wa atubu ilahi... 👤Mari kita simak penuturan Ustadz Yazid da...

Kisah tentang wara' seorang muslimah

Sikap Wara'_nya seorang Wanita Mulia Imam Ahmad bin Hanbal adalah seorang ulama yang kaya dan dermawan. Suatu ketika seorang wanita sederhana datang mengadu kepadanya. la berpikir bahwa wanita tersebut akan meminta sedekah darinya, sebagaimana kebanyakan orang. Namun, sebelumnya ia mendengarkan pengaduan wanita tersebut dengan saksama, "Tuan, saya adalah ibu rumah tangga yang telah ditinggal mati suami. Setiap hari saya bekerja siang hingga malam. Siang hari saya bekerja mengurus anak-anak dan rumah tangga, sedangkan malam hari saya merajut benang untuk dijual sebagai penghasilan kami. Namun, saya tidak memiliki sesuatu untuk membeli lampu sehingga saya biasa mengerjakannya di bawah sinar rembulan." Mendengar cerita wanita tersebut, Imam Ahmad tergerak hatinya untuk menolong. Apalagi jika yang ia butuhkan hanya sebuah lampu. Namun, ternyata cerita itu belum selesai. Imam Ahmad mengurungkan niatnya untuk memberi sedekah demi mendengarkan kelanjutan cerita ...