Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

hakikat kekuasaan yang ternyata fana

Terkadang kita hanya menganggap ujian dan cobaan adalah segala sesuatu yang tidak menyenangkan dan menyakitkan. Dulu ketika memiliki kedudukan, jabatan, harta dll lupa bahwa itu semua adalah ujian, sekarang setelah jatuh menjadi pesakitan baru sadar dan menganggap bahwa musibah yang menimpa itulah yang diangap ujian. Allah berfirman; Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk , agar mereka kembali (kepada kebenaran). [Qs. 7 : 168] Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan (Qs.21 : 35) Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu . (Qs.3:186) Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji...

1 Ramadhan 91 H,awal kejayaan islam di andalusia

Kemenangan umat Islam di Maroko mencapai kegemilangan. Setelah menghadapi perlawanan yang cukup sengit dari orang-orang Berber (baca: Barbar), kaum muslimin berhasil menguasai wilayah ujung benua Afrika itu. Kabilah-kabilah Berber berduyun masuk ke dalam agama Allah. Mereka mengimani Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai nabi dan rasul. Jadilah penduduk benua Afrika itu sebagai saudara se-Islam. Tidak ada kasta antara Arab dan penduduk asli Afrika. Mereka memiliki hak dari para pendahulu dan juga memiliki kewajiban yang harus dikerjakan. Kondisi mapan ini membuat Amir Afrika, Musa bin Nushair, meminta izin Khalifah al-Walid bin Abdul Malik untuk menyeberang ke Andalusia. Menyambut permintaan warga Andaluisa membebaskan diri dari kezaliman Raja Roderick. Setelah mendapat izin, Musa menunjuk Thariq bin Ziyad sebagai wakilnya di Kota Thanjah. Lalu ia berangkat menuju Andalusia. Musa mempersiapkan pasukan pengintai sekitar 500 orang. Di ant...

Strategi jitu Militer Khalid bin al-Walid

Sejarah peradaban manusia mencatat banyak nama yang menggoreskan kisah di lembaran-lembaran zaman tentang keahlian militer yang layak ditiru. Di antara tokoh militer yang paling cemerlang adalah panglima Islam Khalid bin al-Walid radhiallahu ‘anhu . Ia berada di puncak para ahli strategi militer. Kesimpulan itu berangkat dari kemampuannya menggetarkan benteng-benteng Persia dan Romawi dalam hitungan tahun yang singkat saja –atas izin Allah-. Padahal dua kerajaan itu adalah kerajaan adidaya. Karena kepemimpinan militernya, Islam tersebar di Jazirah Arab, Iraq, dan Syam dengan mulia dan penuh wibawa. Saking mengerikan dan hebatnya tipu daya (strategi) Khalid dalam berperang, sampai-sampai Abu Bakar memujinya dengan ucapan, “Demi Allah, orang-orang Romawi akan lupa dengan tipu daya setan karena (kedatangan) Khalid bin al-Walid”. Abu Bakar radhiallahu ‘anhu juga mengatakan, “Para wanita tidak akan mampu lagi melahirkan seseorang seperti Khalid”. Kaum muslimin mengenal...

mengenal al Biruni,ilmuwan muslim yang luar biasa

Ketika mempelajari sejarah peradaban Islam, sulit rasanya tidak takjub dan kagum pada prestasi ilmuan dan intelektual muslim di masa lalu. Dari ilmu kedokteran, matematika, filsafat, seni hingga fisika. Di masa keemasannya, umat Islam berada di garis terdepan hampir dalam semua cabang keilmuan. Mereka mempelopori penemuan-penemuan baru dan membangun bangunan keilmuan yang belum pernah dibangun sebelumnya. Nama-nama seperti Ibnu Sina, Ibnu al-Haytham, Ibnu Khaldun, dan al-Farabi melayang di pikiran ketika berbicara tentang kehebatan ilmu pengetahuan Islam. Salah seorang yang berada di kelompok elit ilmuan terbesar sepanjang masa adalah seorang polymath Persia Muslim, Abu Rayhan al-Biruni rahimahullah . Ia hidup pada rentang tahun 973-1048 M. Ia menghabiskan sebagian besar hidupnya di Asia Tengah dan anak benua India. Sepanjang karirnya, al-Biruni menjadi ahli dalam berbagai cabang keilmuan, termasuk sejarah, fisika, matem...

haruskah muslimah berhijab warna hitam?

Pertanyaan Apakah ada hadits shahih bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam suka melihat wanita memakai pakaian warna hitam atau gelap, sehingga kaum wanita Anshâr seperti burung gagak ? Apakah wanita wajib memakai pakaian warna hitam ? Mohon jawabannya, jazâkumullâhu khaira . Jawaban Kami tidak mengetahui hadits yang Anda tanyakan. Tetapi kemungkinan yang Anda maksudkan adalah hadits  : عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ: لَمَّا نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ: { يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلابِيْبِهِنَّ } ، خَرَجَ نِسَاءُ الْأَنْصَارِ كَأَنَّ عَلَى رُؤُوْسِهِنَّ الْغِرْبَانُ مِنَ السَّكِيْنَةِ، وَعَلَيْهِنَّ أَكْسِيَةٌ سُوْدٌ يَلْبَسْنَهَا Dari Ummu Salamah Radhiyallahu anhuma , dia berkata, “Setelah ayat  (yang artinya), “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya  ke tubuh mereka” (al-Ahzâb/33:59) diturunkan, wanita-wanita Anshâr keluar seolah-olah di atas kepala mereka bertengger burung-burung gagak karena tenang, dan mereka memakai pakaian-pakaian berwarn...

bolehkan membuka jilbab di depan wanita ahli kitab?

Pertanyaan Apakah seorang muslimah boleh membuka jilbabnya di depan wanita ahli kitab? Apakah benar terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ulama? Jawaban Seorang wanita muslimah tidak boleh membuka jilbab di hadapan perempuan ahli kitab. Karena di dalam Al-Qur`an, ahli kitab tidak termasuk orang-orang yang dikecualikan bagi muslimah untuk membuka jilbabnya. Yaitu firman Allah Subhanahu wa Ta’ala : وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُو...

antara ruqyah dan akidah

Ustadz Abdullah Zaen, Lc. MA S UMPAH IBLIS Alkisah, setelah menciptakan Adam Alaihissallam, Allâh Azza wa Jalla memerintahkan para penghuni surga saat itu; Malaikat dan setan untuk bersujud kepadanya. Sujud dalam arti penghormatan bukan penyembahan. Para penghuni surga terbelah menjadi dua. Sekelompok mematuhi perintah tersebut, mereka adalah para Malaikat. Sebagian lagi enggan, dengan dalih dia lebih hebat dibanding Adam Alaihissallam . Makhluk tersebut adalah iblis. Dia bermain logika bukan pada tempatnya, “Aku terbuat dari api, sedangkan Adam hanya terbuat dari tanah” [Al-A’râf/7:12] Allâh Azza wa Jalla murka dengan pembangkangan tersebut. Akibatnya iblis diusir dari surga. Dalam keadaan hina dina, iblis masih menyempatkan diri untuk bersumpah guna membalas ‘dendam kesumatnya’. Allâh Azza wa Jalla menceritakan hal itu dalam firman-Nya: قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ ﴿٨٢﴾ إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ (Iblis) berkata, “ Demi kemu...

bertakbir disaat kebakaran,apakah ada dalilnya..?

Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni, MA رُوِيَ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرو بْنِ الْعَاصِ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِذَا رَأَيْتُمُ الحَرِيْقَ فَكَبِّرُوْا، فَإِنَّ التَّكْبِيْرَ يُطْفِئُهُ Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Âsh Radhiyallahu anhu bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika Kalian melihat kebakaran maka bertakbirlah (ucapkanlah: ‘Allahu Akbar’/ Allâh Maha Besar), karena sesungguhnya takbir akan memadamkannya .” Hadits ini dikeluarkan oleh Imam ath-Thabrani, Ibnu as-Sunni dan al-‘Uqaili[1] dengan sanad mereka semua dari al-Qâsim bin ‘Abdullah bin ‘Umar al-‘Umari, dari ‘Abdurrahman bin al-Hârits, dari ‘Amr bin Syu’aib, dari bapaknya, dari kakeknya ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Âsh Radhiyallahu anhu  dari Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam .\ Hadits ini sangat lemah atau bahkan palsu, karena dalam sanadnya ada rawi yang bernama al-Qâsim bin ‘Abdillah bin ‘Umar al-‘Um...

apakah benda yang selalu di kantong raja salman..?

Setiap orang senantiasa memiliki kebiasaan yang dibawa dalam kesehariannya. Begitu pun juga dengan sosok pemimpin Arab Saudi yakni Raja Salman, seorang raja yang senantiasa menjalankan perintah Allah maupun Rasul-Nya. Seringkali jika kita jeli menyaksikan dirinya, tampak ada sesuatu yang terlihat di balik saku bajunya dan itu senantiasa ada dalam berbagai kesempatan. Tentunya benda tersebut memiliki kegunaan sehingga Raja Salman senantiasa membawanya. Tahukah benda apa itu? Ternyata benda yang terselip tersebut adalah siwak. Ya memang bersiwak merupakan salah satu anjuran Rasulullah bagi umatnya. Tak hanya menjaga kesehatan mulut, namun dengan mengamalkannya menjadi jalan untuk melestarikan Sunnah Nabi dan tentunya berpahala. Siwak secara bahasa merupakan aktivitas menggosok gigi dan tidak dikhususkan menggunakan jenis alat tertentu untuk menggosoknya. Bahkan dalam suatu hadist siwak menjadi sebuah makna perbuatan. Namun sudah menjadi keumuman masyarakat selain menggosok gig...

Kedudukan Wanita dalam Islam

Islam adalah agama yang abadi dan penutup seluruh agama. Dan di antara karakteristiknya adalah universal dan adil, dimana Islam memberikan kepada setiap orang apa yang telah ditetapkan menjadi haknya, termasuk kaum wanita. Islam sangat memuliakan kaum wanita, baik dia sebagai ibu, atau sebagai istri, atau sebagai putri (anak perempuan), maupun sebagai individu masyarakat. Dan kaum wanita tidak mendapatkan perlindungan yang sepantasnya sejak dari usia dini hingga dia meninggal kecuali dalam naungan Islam. Hal ini nampak jelas melalui uraian poin-poin berikut ini: Islam mengutuk perbuatan kaum jahiliah yang mengubur hidup-hidup putri-putri mereka, dengan mengancam akan mempermalukan pelakunya di hadapan seluruh makhluk. “Dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apakah dia dibunuh.” (Q.S. al-Takwir/81: 8-9) Wanita diciptakan karena suatu hikmah, dimana kaum lelaki tidak bisa hidup tanpa mereka, demikian pula sebaliknya mereka tidak ...