Kisah heroik pasukan Garuda di Kongo

2 min read

Pasukan perdamaian dari Indonesia selalu bisa diterima dengan baik di negara penugasan. Sejak Kontingen Garuda I bertugas di Mesir tahun 1957, sejak itulah pasukan baret biru di bawah PBB ini mengharumkan nama bangsa.

Bahkan, Pasukan Garuda pernah menuai prestasi. 167 Prajurit TNI di Haiti yang tergabung dalam Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXII-B/MINUSTAH (Mission des Nations Unies pour la Stabilisation en Haiti) menerima penghargaan Medali PBB.

Ada cerita menarik lainnya soal Pasukan Garuda, ketika 30 Pasukan Garuda berhasil membekuk 3.000 gerilyawan di Kongo hanya berbekal akal bulus dan kecerdikan.

Ceritanya, Desember 1962 di Kongo sedang bergolak. Kontingen Garuda III (Konga III) di bawah pimpinan Kolonel Kemal Idris berangkat sebagai pasukan perdamaian di bawah UNOC (United Nations Operation in the Congo).

Saat itu kelompok milisi di bawah pimpinan Moises Tsommbe ingin lepas dari pemerintah Republik Demokratik Kongo pimpinan Presiden Kasavubu. Rakyat sipil pun segera menjadi korban pertikaian antar milisi dan tentara pemerintah.

Pasukan Garuda III memang dikenal karena keluwesannya bergaul. Banyak Singkong di Kongo, pasukan TNI pun mengajarkan bagaimana cara mengolah masakan Indonesia, membuat kue, serta menyayur daun singkong sehingga enak dimakan. Selama ini rakyat Kongo hanya mengolah singkong menjadi tepung yang rasanya tidak enak.

Suatu hari, terjadi serangan yang dilakukan 2.000 gerilyawan Kongo ke markas Pasukan Garuda. Saat itu markas hanya dipertahankan 300 tentara. Setelah baku tembak berjam-jam, gerilyawan dapat dipukul mundur. Untungnya tak ada korban di pihak Indonesia.

Serangan balasan pun segera dirancang untuk menangkap para pemberontak. Mereka melakukan penyerangan di malam hari dengan kapal yang digelapkan di atas danau Tanganyika, tidak berapa jauh dari daerah Albertville. Pasukan yang hanya berkekuatan 30 orang menyamar sebagai hantu.

Hampir sebagian besar warga Kongo, termasuk 3.000 pemberontak itu sangat percaya takhayul. Mereka takut pada hantu spritesses yang digambarkan berwarna putih dan melayang-layang di waktu malam. Maka 30 anggota pasukan garuda itu berpakaian jubah putih dan segera menyerang.

Melihat sosok-sosok putih bergerak-gerak, semangat para gerilyawan hilang sama sekali dan segera menyerah.

Dalam operasi kilat itu, ribuan gerilyawan Kongo ditangkap. Senjata-senjata mereka yang ternyata lumayan canggih disita. Dalam peristiwa itu hanya seorang prajurit TNI yang cidera. Salah seorang gerilyawan yang panik saat digerebek, melemparkan ayam yang tengah dibakarnya pada tentara kita. Sejak itu, anggota Garuda III di kenal oleh orang-orang Kongo dengan julukan Les Spiritesses, pasukan yang berperang dengan cara yang tidak biasa dilakukan.

Letnan Jenderal Kadebe Ngeso dari Ethopia mengaku bangga atas keberhasilan pasukan Indonesia menangkap 3.000 lainnya tanpa jatuh korban. Namun dia pun meminta ke depan cara-cara unik seperti itu tidak dilakukan. Karena risiko terlalu besar dan sangat membahayakan.

Iam moslem.. Pengagum Rasulullah shalallahu alahi wasallam

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Sesaat setelah khalifah muslimin Sulaiman bin Abdul Malik bin Marwan menurunkan barang-barangnya di dekat Baitul Atiq, lalu melepas kerinduannya kepada Ka’bah, beliau menoleh ke…
  • Bukan sesuatu yang samar bahwa keimanan memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, kerena iman adalah kewajiban yang paling pokok dan paling …
  • Suatu ketika Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu sedang berdiri menyampaikan khutbah, “Waspadalah terhadap arak karena sesungguhnya minum arak merupakan induk segala perbuatan te…
  • Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani rahimahullah Mengais Sisa-sisa Makanan Karena Lapar Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hanbali rahimahullah berkata dalam kitabnya Dzailu Thabaqatil Hanabilah,…
  • Dari Humran -bekas budak yang dimerdekakan oleh Utsman-, dia berkata: Setelah Utsman -radhiyallahhu’anhu- selesai berwudhu, dia berkata, “Demi Allah, aku benar-benar akan m…
  • Abu Jahal terjebak dalam kebingungan yang sangat buruk dari apa yang dia lihat, dia berusaha membendung badai kekalahan yang menenggelamkan kaumnya. Maka dia berdiri sambil ber…

Posting Komentar