Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2015

kewajiban da'i adalah memberi nasihat,bukan memberi hukuman.

Oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz Pertanyaan : Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya : Sekiranya kita tetapkan bahwa syarat-syarat diadakannya pemberontakan terhadap penguasa telah terpenuhi menurut sekelompok orang, apakah hal ini berarti pembantu-pembantu penguasa tersebut dan setiap orang yang bekerja dalam pemerintahannya boleh dibunuh ? Seperti ; Tentara, polisi dan aparat-aparat pemerintah lainnya. Jawaban : Telah saya sebutkan tadi bahwa tidak dibolehkan memberontak penguasa kecuali dengan dua syarat : 1. Telah tampak kekafiran yang nyata pada penguasa tersebut dan terdapat keterangan dan dalil dari Allah. 2. Adanya kemampuan menggeser penguasa tersebut tanpa menimbulkan kerusakan yang lebih besar. Sama sekali tidak diperbolehkan tanpa dua syarat tersebut. Pertanyaan : Sebagian pemuda berasumsi bahwa bersikap keras terhadap orang-orang kafir yang tinggal di negeri-negeri Islam atau orang-orang yang berkunjung ke negeri tersebut ter...

nasihat kepada kaum muslimah : janganlah terlalu membebani diri dalam urusan agama

Oleh Majdi As-Sayyid Ibrahim عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، أَنْ الحَوْلاَءَ بِنْتِ تُوَيْتِ مَرَّتْ بِهَا، وَعِنْدَهَا رَسُوْ لُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ، فَقُلْتُ : هَذِهِ الحَوْلاَءُ بِنْتِ تُوَيْتِ، وَزَعَمُوْا أَنَّهَا لاَ تَنَامُ الَّليْلَ، فَقَلَ رَسُوْ لُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ : لاَ تَنَامُ الَّليلَ؟! خُذُوا مِنَ العَمَلِ مَا تُطِيْقُوْنَ، فَوَا للَّه لاَ يَسْأَمُ اللَّهُ حَتَّى تَسْأَمُوْا. “Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha, bahwa Al-Haula binti Tuwaitin melewatinya, sedangkan disisinya ada Rasulullah Shallallahu ‘alaiahi wa sallam, lalu aku (Aisyah) berkata, ‘Ini adalah Al-Haula binti Tuwaitin, mereka berkata bahwa dia tidak pernah tidur malam’. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Tidak pernah tidur malam?!”, Ambillah dari perkerjaan menurut kemampuanmu. Demi Allah, Allah tidak merasa bosan sehingga kamu merasa bosan” [1] Wahai ukhti Muslimah ! Allah telah memberi kemudahan agama kepada kita dan tida...

apakah menangis dapat membatalkan sholat?

Apakah benar menangis membatalkan shalat? Bentuk menangis seperti apa yang membatalkan shalat? Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, ada beda pendapat di antara para ulama mengenai bentuk menangis yang membatalkan shalat. Mari kita lihat terlebih dahulu dalil-dalil yang berkaitan dengan masalah ini. Pujian Allah bagi orang-orang yang menangis dalam shalatnya. Ayat pertama, إِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ مِنْ قَبْلِهِ إِذَا يُتْلَى عَلَيْهِمْ يَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ سُجَّدًا (107) وَيَقُولُونَ سُبْحَانَ رَبِّنَا إِنْ كَانَ وَعْدُ رَبِّنَا لَمَفْعُولًا (108) وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا (109) “ Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, dan mereka berkata: “Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi.” Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’. ” (QS. Al-I...

waktu waktu terbaik untuk bersedekah

Sedekah butuh strategi. Kalau kita dapati waktu berikut ini, perbanyaklah sedekah. Di samping ada hadits khusus, juga waktu yang ada secara umum adalah waktu terbaik beramal shalih secara mutkak. 1- Saat masa krisis, bencana dan kebutuhan hidup melilit Allah Ta’ala berfirman, فَلَا اقْتَحَمَ الْعَقَبَةَ (11) وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْعَقَبَةُ (12) فَكُّ رَقَبَةٍ (13) أَوْ إِطْعَامٌ فِي يَوْمٍ ذِي مَسْغَبَةٍ (14) “ Tetapi dia tiada menempuh jalan yang mendaki lagi sukar. Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi makan pada hari kelaparan . ” (QS. Al-Balad: 11-14). Memberi makan pada hari “ dzi masghobah “, maksudnya adalah pada masa kelaparan, ketika makanan menjadi langka, di masa semua kebutuhan terfokus pada makanan. Lihat Tafsir Ath- Tha bari , 15: 255. 2- Saat peristiwa yang menakutkan seperti saat terjadi gerhana matahari atau saat peperangan Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha , Nabi shallallahu ...

sujud tilawah

Hal-hal yang diada-adakan dalam sujud tilawah : 1. Beribadah dengan membaca ayat-ayat sujud dalam al-Qur`an. Yaitu membaca dua belas ayat dan bersujud pada setiap ayat. Hal itu dimaksudkan untuk menghalau kesusahan. Tentu saja perbuatan ini adalah bid’ah yang sama sekali tidak mempunyai dasar. 2. Menghimpun ayat-ayat sujud dalam al-Qur`an dan dibaca pada raka`at terakhir shalat tarawih. Perbuatan ini adalah bid’ah. Akan dibahas dalam bab Shalatu at-Tarawih. 3. Hanya mengucapkan: اَللَّهُمَّ لَكَ سَجَدْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. (Ya Allah, hanya kepada-Mu aku bersujud, hanya kepada-Mu aku beriman, dan kepada-Mu aku bertawakal) . Mestinya yang disyari’atkan adalah ucapan: Subhana Rabiyal A’la sebagaimana layaknya bacaan sujud. Jika lebih dari itu maka lebih baik. 4. Berdo`a atau mengangkat tangan dalam berdo`a setelah sujud tilawah. 5. Sebagian ahli fikih menyebutkan bahwa orang yang mendengar ayat sajdah dan tidak bersujud maka terdapat bacaan dzikir ...

sholat tahiyatul masjid

Dari Abu Qatadah  dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda: إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمْ الْمَسْجِدَ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يَجْلِسَ “Jika salah seorang dari kalian masuk masjid, maka hendaklah dia shalat dua rakaat sebelum dia duduk.” (HR. Al-Bukhari no. 537 dan Muslim no. 714) Dari Jabir bin Abdullah -radhiallahu anhu- dia berkata: جَاءَ سُلَيْكٌ الْغَطَفَانِيُّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ, فَجَلَسَ. فَقَالَ لَهُ: يَا سُلَيْكُ قُمْ فَارْكَعْ رَكْعَتَيْنِ وَتَجَوَّزْ فِيهِمَا! ثُمَّ قَالَ: إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالْإِمَامُ يَخْطُبُ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ وَلْيَتَجَوَّزْ فِيهِمَا “Sulaik Al-Ghathafani datang pada hari Jum’at, sementara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sedang berkhutbah, dia pun duduk. Maka beliau pun bertanya padanya, “Wahai Sulaik, bangun dan shalatlah dua raka’at, kerjakanlah dengan ringan.” Kemudian beliau bersabda, “Jika salah ...

jibril,penghulu para malaikat

Sering kita memandangi langit yang indah dengan semburat sinar matahari di pagi hari. Ia bagaikan kanvas biru yang terhampar luas dengan guratan cat putih lapisan awan. Kita juga suka menikmati malam purnama dengan pendaran sinar rembulan yang menerangi ufuk. Cahayanya menancapkan ketenangan tidak menyilaukan, tidak pula memudarkan keindahan. Selain keindahan dan kekokohan langit yang luas tanpa retak itu, pernahkah kita merenungkan bahwa tempat yang berjarak 500 tahun perjalanan dari muka bumi itu adalah sebuah negeri dimana makhluk-makhluk mulia tinggal. Ya, di sanalah tempatnya para malaikat. Allah ﷻ menciptakan malaikat dari cahaya. Cahaya apa? Tidak dijelaskan rincian tentang hal ini dan kita tidak dibebani syariat untuk mencari tahu tentang hal itu. Ibunda Aisyah menyampaikan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api, dan Adam diciptakan dari apa yang telah disifatkan kepada kalian (tanah).” (HR. Muslim no. 2996) ...

Sepuluh Pembatal Keislaman

Ini adalah terjemahan dari kitab Al-Qaul Al-Mufid fii Adillah At-Tauhid Bab: Nawaqidh Al-Islam ‘Asyarah, karya: Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab Al-Wushabi Al-Yamani -hafizhahullah-, salah seorang murid dari Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i -rahimahullah-. Pertama: Kesyirikan (beribadah kepada selain Allah). Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik kepada-Nya, dan Dia mengampuni semua dosa di bawah dari itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh di telah mengadakan dosa yang besar.” (QS. An-Nisa’:48) Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah adalah Al-Masih putera Maryam”, padahal Al-Masih (sendiri) berkata: “Wahai Bani Israil, sembahlah Allah Rabbku dan Rabb kalian”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka Allah akan mengharamkan surga untuknya dan tempatnya adalah di neraka, tidak ada se...

bahaya Syirik Ashghar (syirik kecil)

Syirik ini ada 2 bentuk: Bentuk Pertama: Syirik Ashghar yang Zahir (Nampak) Ini terjadi pada 3 perkara: Hal Pertama: Syirik Dalam Rububiah Syirik ini mencakup 3 perkara: Satu: Syirik Dalam Keyakinan. Seperti meyakini sesuatu sebagai sebab dalam menolak mudarat atau dalam meraih manfaat, padahal sebenarnya sesuatu itu bukanlah sebab. Ibnu Utsaimin berkata, “Barangsiapa yang meyakini sesuatu sebagai sebab (padahal bukan, penj.) -walaupun dia meyakini bukan sesuatu itu yang mewujudkan keinginan- maka dia telah berbuat syirik kecil. Hal itu karena tatkala dia meyakini sesuatu sebagai sebab padahal sebenarnya dia bukanlah sebab, maka sungguh dia telah menyekutukan Allah Ta’ala dalam menghukumi sesuatu itu sebagai sebab, karena Allah Ta’ala tidak pernah menetapkan sesuatu itu sebagai sebab.” (al Qaul al Mufid: 1/208) Dua: Syirik Dalam Amalan. Seperti orang yang mengenakan jimat atau mengenakan gelang atau benang atau yang semacamnya guna mengangkat atau mencegah bal...

berdalil dengan kebodohan

Segala pujian hanya milik Allah Rabb semesta alam. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarga beliau, dan seluruh sahabat beliau. Wa ba’du: Saat ini tengah ramai diperbincangkan mengenai tema kebodohan dan berdalih dengannya. Dan Ramainya perbincangan seputar ini merupakan salah satu sebab merebaknya sikap meremehkan agama di tengah-tengah manusia. Telah banyak orang yang terjun membahas serta membuat karya tulis dalam tema ini, sehingga memunculkan perdebatan bahkan pelanggaran hak dari sebagian orang atas yang lainnya. Seandainya mereka mengembalikan permasalahan kepada kitab Allah, sunnah RasulNya, dan para ulama, niscaya semua ketidakjelasan akan sirna dan kebenaran akan Nampak. Sebagaimana firman Allah Ta’ala: (وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَى أُوْلِي الأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنْبِطُونَهُ مِنْهُمْ) “Seandainya mereka mengembalikannya kepada ar Rasul dan kepada ulil amri (pemerintah dan ulama) di...

5 penyamaran presiden / wapres yang sukses

Sumber: unikdunia.com 1. Bung Karno Seperti dikisahkan oleh Mangil Martowidjojo, mantan Komandan Detasemen Kawal Pribadi, dalam buku Kesaksian tentang Bung Karno 1945-1967, Sang Proklamator sering menyamar sebagai rakyat biasa.  Saat di Yogyakarta, Bung Karno dan Ibu Fatmawati terkadang jalan-jalan keluar masuk desa. Dari Istana Gedung Agung mereka naik mobil lantas di desa atau sawah, mobil diparkir di pinggir jalan dan ditunggu oleh sopir pribadi. Saat berjalan kaki masuk keluar kampung dan meninjau persawahan, Bung Karno dan Ibu Fatmawati dikawal seorang polisi pengawal.  Ketika sedang berjalan kaki dan melihat ada cacing merayap di tengah jalan, BK memerintahkan pengawalnya untuk memasukkan cacing itu ke sawah. Ada anggota polisi pengawal merasa jijik memegang cacing, dengan cepat BK memegang cacing kepanasan itu dan memasukkannya ke sawah. Bung Karno juga sering berbincang dengan rakyat jelata, di kampung maupun di tengah sawah. Raky...