Langsung ke konten utama

nasihat kepada kaum muslimah : janganlah terlalu membebani diri dalam urusan agama


Oleh
Majdi As-Sayyid Ibrahim


عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، أَنْ الحَوْلاَءَ بِنْتِ تُوَيْتِ مَرَّتْ بِهَا، وَعِنْدَهَا رَسُوْ لُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ، فَقُلْتُ : هَذِهِ الحَوْلاَءُ بِنْتِ تُوَيْتِ، وَزَعَمُوْا أَنَّهَا لاَ تَنَامُ الَّليْلَ، فَقَلَ رَسُوْ لُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ : لاَ تَنَامُ الَّليلَ؟! خُذُوا مِنَ العَمَلِ مَا تُطِيْقُوْنَ، فَوَا للَّه لاَ يَسْأَمُ اللَّهُ حَتَّى تَسْأَمُوْا.

“Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha, bahwa Al-Haula binti Tuwaitin melewatinya, sedangkan disisinya ada Rasulullah Shallallahu ‘alaiahi wa sallam, lalu aku (Aisyah) berkata, ‘Ini adalah Al-Haula binti Tuwaitin, mereka berkata bahwa dia tidak pernah tidur malam’. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Tidak pernah tidur malam?!”, Ambillah dari perkerjaan menurut kemampuanmu. Demi Allah, Allah tidak merasa bosan sehingga kamu merasa bosan” [1]

Wahai ukhti Muslimah !
Allah telah memberi kemudahan agama kepada kita dan tidak menjadikan kita merasa keberatan atau pun kesulitan melaksanakannya serta mengkaruniakan kita kenikmatan berupa kemudahan. FirmanNya.

يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ

“Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu” [Al-Baqarah : 185]

Berangkat dari sini, maka engkau tidak boleh mempersulit dirimu sendiri dalam beribadah kepada Rabb. Sebab orang yang mempersulit dirinya sendiri dalam ibadah, berarti bertentangan dengan ruh Islam, yang akhirnya cepat atau lambat hal itu akan menimbulkan kebosanan, jemu ataupun tidak mampu melaksanakan lagi ibadah tersebut. Perhatikanlah perkataan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

"Sesungguhnya agama itu mudah, dan sekali-kali seseorang tidak mempersulit agama melainkan justru dia dikalahkan. Maka benarkanlah, bersahajalah, berilah kabar gembira dan memohonlah pertolongan dengan pergi pada waktu pagi dan sore serta sebagian dari akhir malam” [2]

Yang harus engkau lakukan wahai ukhti Muslimah, adalah memilih jalan tengah dalam ibadah, tidak meremehkan dan tidak berlebih-lebihan. Karena Allah tidak membebani kamu agar kamu mempersulit dirimu sendiri dalam melaksanakan apa yang Dia tuntut darimu, atau agar engkau melaksanakannya. Contohnya, engkau berbuat secara berlebih-lebihan dalam melaksanakan shalat sunat. Hal in lama kelamaan hanya akan menimbulkan rasa jemu atau bosan atau akhirnya sama sekali tidak mampu melaksanakan kewajiban-kewajiban agama dan dunia.

Wahai ukhti Muslimah !
Islam menuntut agar kita berbuat untuk kepentingan akhirat selagi di dunia dan tidak meremehkan urusan dunia yang tampaknya tidak berbobot. Allah Ta’ala telah berfirman.

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا

“Dan, carilah pada apa yang telah dianugrahkan Allah keadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi” [Al-Qashash : 77]

Perhatikanlah kisah berikut ini yang pernah terjadi pada masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Anas bin Malik berkata : “Ada tiga orang datang ke rumah istri-istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya tentang ibadah beliau. Tatkala mereka sudah diberi tahu, seakan-akan mereka menganggap sedikit ibadah beliau. Mereka berkata, ‘Dimanakah kita bila dibandingkan dengan nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, padahal dosanya yang akan datang dan yang lalu telah diampuni’. Salah seorang diantara mereka berkata, ‘Sedangkan aku shalat malam terus menerus’. Yang lain berkata, Aku berpuasa sepanjang masa dan tidak pernah berbuka’. Sedangkan yang lain lagi berkata, ‘Aku menjauhi wanita dan tidak menikah selama-lamanya’. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya berkata : ‘Kamukah orang-orang yang berkata begini dan begini? Demi Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang paling takut kepada Allah dan yang paling bertakwa kepadaNya di antara kamu, tetapi aku berpuasa dan juga berbuka, shalat (malam) dan juga tidur serta menikahi wanita. Maka barangsiapa yang tidak menyukai sunnahku, maka dia tidak termasuk goloanganku” [3]

Wahai Ukhti Muslimah !
Inilah manhaj Islam yang mengambil jalan tengah, tidak meremehkan dan tidak pula berlebih-lebihan. Perhatikanlah baik-baik dalam wasiat ini, bahwa Al-Haula’ adalah seorang wanita shalihah. Dia mengira bahwa tatkala dia melatih dirinya dalam ketaatan kepada Allah, ternyata dia telah melakukan urusan yang besar. Dia tidak tidur malam atau tidur hanya sebentar pada siang hari, kemudian jika datang waktu malam, dia bangun dan shalat hingga fajar menyingsing. Dia tidak pernah berpikir bahwa justru hal itu bertentangan dengan petunjuk Islam yang memerintahkan mengambil jalan tengah dan tidak melampaui batas.

Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam datang, dan Aisyah berkata, “Inilah Al-Haula, Orang-orang berkata bahwa dia tidak pernah tidur malam” Beliau merasa heran dengan perbuatan ini, lalu berkata dengan kaget, “Tidak tidur malam?’. Kemudian beliau menuntunnya kepada kebaikan dan keberuntungan dengan cara mengambil jalan tengah dalam ketaatan.


[Disalin dari kitab Al-Khamsuna Wasyiyyah Min Washaya Ar-Rasul Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam Lin Nisa, Edisi Indonesia Lima Puluh Wasiat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam Bagi Wanita, Pengarang Majdi As-Sayyid Ibrahim, Penerjemah Kathur Suhardi, Terbitan Pustaka Al-Kautsar]
_______
Footnote
[1]. Hadits shahih, ditakhrij Ahmad 6/247, Muslim 6/73, Ath-Thabrany, hadits nomor 564 di dalam Al-Kabir.
[2]. Diriwayatkan Al-Bukhary 1/16, An-Nasa’i 8/122 Ahmad 5/69.
[3]. Diriwayatkan Al-Bukhary 7/2, Muslim 9/175-1176

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

kerancuan teori borobudur-nya KH fahmi basya

Benarkah Candi Borobudur peninggalan Nabi Sulaiman ?? coba perhatikan ayat yg saya beri tanda panah merah diatas, ternyata telah dipalsukan dari surat dan ayat aslinya. surat ke 40 ayat 39 adalah ini : 39. Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal. Borobudur dan prambanan peninggalan Nabi Sulaiman membaca judul diatas, tentu banyak orang yang akan mengernyitkan dahi, sebagai tanda ketidakpercayaannya. Bahkan, mungkin demikian pula dengan Anda. Sebab, Nabi Sulaiman AS adalah seorang utusan Allah yang diberikan keistimewaan dengan kemampuannya menaklukkan seluruh makhluk ciptaan Allah, termasuk angin yang tunduk di bawah kekuasaannya atas izin Allah. Bahkan, burung dan jin selalu mematuhi perintah Sulaiman. Menurut Sami bin Abdullah al-Maghluts, dalam bukunya Atlas Sejarah Nabi dan Rasul, Nabi Sulaiman diperkirakan hidup pada abad ke-9 Sebelum Masehi (989-931 SM), atau s...

menelusuri akidah syaikh ali jaber

Syaikh ali jaber,sosok dai asal madinah saudi arabia yang belakangan sering terlihat di layar kaca dan namanyapun cukup di kenal di kalangan masyarakat indonesia..tetapi siapakah beliau sebenarnya...? benarkah beliau adalah imam masjid nabawi seperti yang diberitakan media indonesia..? berikut ini artikel yang diambil dari situs neo syiah, muslimmedia.news,yang sangat santer mempublikasikan berita fitnah dan kerap mengolok olok ahlus sunnah di negeri ini.. tetapi malah memuji dan menyanjung syaikh ali jaber.!!! muslimmedia.news  memberitakan.. Dalam sebuah cuplikan ceramah video di Youtube , Syekh Ali Jaber mengisahkan tentang dirinya sewaktu berjumpa dengan salah seorang ustadz anti maulid, membid'ah-bid'ahkan Maulid Nabi.  Syaikh Ali Jaber kemudian menghampiri dan bertanya "Kenapa Maulid Bid'ah?" Jawaban dari ustadz tersebut adalah karena tidak ada dizaman Rasulullah Syekh Ali Jaber bertanya lagi : "Jadi dasarnya itu saja ?". Jadi t...

mengenal fam(marga) arab yang ada di indonesia

Apa Fam antum, Marga antum apa.? Sering yang dapat pertanyaan seperti itu, apalagi kalau sudah kumpul di Majlis disitu banyak Asatidz, Kiyai atau guru-guru agama atau bisa jadi yang menanyakan itu teman baru anda. Nah dibawah ini antum bisa lihat sendiri dan cari apa marga/fam antum dan dari mana asal keturunannya berada. MARGA (FAM) GABILAH ARAB Secara umum penggolongan Marga Arab Hadramaut itu dikategorikan dalam 3 Golongan : 'ALAWIYYIN    باعلوي   Adalah : (Golongan yang bernisbah dari keturunan Rasulullah lewat keturunan dari Sayyidina Ahmad bin Isa (AlMuhajir). AS-SYAIKH   الشيخ  / MASYAIEKH Adalah :  (Golongan Arab yang memiliki Keturunan Para orang-orang alim lewat Assahabah / Sahabat Nabi atau yang tidak melalui Sayyidina Al-Muhajir,meskipun akan bertemu Nasab ke Kakeknya Nabi Muhammad,Saw ). QABAIL   قبائل  Adalah : (Golongan keturunan Arab Pemberani yang memegang senjata). 'ABID   عابد  Adalah : (Go...

MENGUNGKAP SIAPA SEBENARNYA MUHAMMAD AS SEWED

  Ketika ada seorang ikhwan yang bernama Ikang mendapatkan SMS dari Oman Majalengka yang inti smsnya adalah dilarangnya dia menghadiri kajian ustadz Abdul Alim yang akan diadakannya di Majalengka dengan menisbatkan larangan tersebut pada ustadz Muhammad Umar As Sewed maka ketika itu di laporkan sms tersebut pada ustadz Abdul alim maka ustadz Abdul Alim ingin bertabayun benar tidak yang diucapkan As Sewed tersebut kalau memang ikhwan itu {oman} berdusta atas nama As Sewed berarti dia qilatul adab pada ustadznya {As Sewed.}   Maka dengan khobar ini ustadz Abdul Alim mengajak ana untuk tabayun kepada As Sewed dengan ikhwan Majalengka yang ketika itu sedang berziaroh ke mahad Kuningan lalu kita berangkat dalam rombongan 6 orang (ustadz Abdul Alim, Sholih, Sony, Wowo, Ikang Dan Saman) yang ketika itu bertepatan dengan kajian bulanan kitab ibanah yang banyak dihadiri oleh para asatidz lukmaniun di mahadnya As Sewed Cirebon dan bertepatan juga akan ada kedatangannya s...

shohihkah hadist mengenai kucing peliharaan Rasulullah Muezza (Mu'izzah)..?

illustrasi [Kucing Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam] Dikatakan oleh sebagian orang-orang, Rasulullah mempunyai kucing peliharaan -kadang mereka menyebutnya Muezza (Mu'izzah), kadang tidak menyebut namanya-, dikatakan pula bahwa ia gemar tidur di pakaian Rasulullah yang beliau kerap memakainya untuk shalat, dan Rasulullah memotong sebagiannya karena tidak tega mengganggu tidur Muezza. Kami belum menemukan riwayat hadits yang tsabat hingga Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam mengenai kisah ini, dan tentunya kita pun tidak boleh menerima mentah-mentah kisah ini hingga kita temukan sanad riwayat yang memadai untuk diselidiki keshahihan dan kelemahannya. Oleh karena itu bersikap tawaqquf (diam) adalah pilihan terbaik ketimbang latah menyebarkannya tanpa tahu keshahihan dan kelemahannya. Riwayat yang shahih atau minimal hasan mengenai kucing peliharaan adalah apa yang diriwayatkan Al-Imam At-Tirmidziy rahimahullah dengan sanad yang mauquuf hi...