Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2022

arti kata dan makna IEDUL FITRI

 Bismillah...  *ARTI IEDUL FITRI* Arti Idul Fitri secara Bahasa Idul fitri berasal dari dua kata; id [arab: عيد] dan al-fitri [arab: الفطر]. Id secara bahasa berasal dari kata aada – ya’uudu [arab: عاد – يعود], yang artinya kembali. Hari raya disebut ‘id karena hari raya terjadi secara berulang-ulang, dimeriahkan setiap tahun, pada waktu yang sama. Ibnul A’rabi mengatakan, سمي العِيدُ عيداً لأَنه يعود كل سنة بِفَرَحٍ مُجَدَّد Hari raya dinamakan id karena berulang setiap tahun dengan kegembiraan yang baru. (Lisan Al-Arab, 3/315). Ada juga yang mengatakan, kata id merupakan turunan kata Al-Adah [arab: العادة], yang artinya kebiasaan. Karena masyarakat telah menjadikan kegiatan ini menyatu dengan kebiasaan dan adat mereka. (Tanwir Al-Ainain, hlm. 5). Selanjutnya kita akan membahas arti kata fitri. Perlu diberi garis sangat tebal dengan warna mencolok, bahwa fitri TIDAK sama dengan fitrah. Fitri dan fitrah adalah dua kata yang berbeda. Beda arti dan penggunaannya. Namun, menginga...

memberikan hadiah kepada anak disaat lebaran

Tradisi memberi anak2 uang di hari raya bukanlah sarana pembentuk mental pengemis bagi anak-anak, melainkan bentuk reward karena sudah menjalani berbagai ibadah di bulan Ramadhan, membangun kasih sayang (kalau kata hadits, hadiah itu bisa menimbulkan mahabbah), pemberian teladan bagi anak2 untuk gemar berbagi, dll "Jangan Gampang Membangun Prasangka" Sudah menjadi kebiasaan setiap ramadhan para  orang tua, kakek-nenek, paman dan bibi menyiapkan uang recehan baru untuk dibagikan kepada anak, cucu, ponakan dan juga tetangga. Tanpa diminta pun dihari raya idul fitri, para orang tua akan segera  memberikan hadiah berupa uang yg besarnya hanya cukup buat beli es kepel kepada anak-anak, sebagai wujud kegembiraan menyambut hari raya Angpau itu terkadang bentuk apresiasi kepada anak atau cucu yang masih kecil, dapat menjalankan puasa sampai tuntas, sehinggal layak diberi hadiah berupa uang. Jika rejeki berlebih para orang tua rela menukarkan banyak uang dengan uang baru agar kesan me...

kisah tentang sebuah keikhlasan

 Ketika mendengar ada satu desa yang warganya tidak satupun memeluk agama Islam, iapun memutuskan untuk pergi kesana. Teman-nya mengingatkan, bahwa perjalanan kesana rutenya susah dilewati karena terhalang sungai yang banyak buaya-nya. Ia berkata, "bawa aku kesana..!" Temannya berkata, "kami kemudian berangkat kedesa tersebut melewati sungai dengan menggunakan perahu. Para buaya mengitari perahu kami dan Alhamdulillah akhirnya kami sampai juga ke desa tersebut. Warga desa terkejut melihat kedatangan kami. Merekapun bertanya," bagaimana kalian bisa sampai kesini? Kami menjawab," dengan izin Allahu Ta’ala." Kamipun kemudian mendakwahkan Agama Islam kepada mereka. Pemuka-nya berkata," kami siap masuk Islam, tapi ada syaratnya.. " Ia berkata," apa syaratnya? Pemuka tersebut berkata," sudah lama hujan tidak turun di desa kami, tolong berdoalah kepada tuhan-mu agar ia menurunkan hujan..! Ia berkata, "baik, silahkan kumpulkan semua warga ...

sekilas mengenal ibnul jauzi

 BIOGRAFI IBNUL JAUZI Nasab dan Garis Keturunan Beliau adalah Abdurrahman bin Ali bin Muhammad bin Ali bin Ubaidillah (Abdullah) bin Hamadi bin Ahmad bin Muhammad bin Ja’far bin Abdullah bin Qasim bin Nadhr bin Qasim bin Muhammad bin Abdullah bin Abdurrahman bin Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar Ash-Shiddiq. Julukan dan Gelar Beliau dikenal sebagai Ibnul Jauzi oleh sebagian besar masyarakat dan ulama. Julukan dan gelar ini digunakan hamper pada seluruh kitab yang menjelaskan tentang peibadi beliau kecuali buku yang ditulis oleh Brokleman di mana dalam buku tersebut beliau dikenal dengan julukan Abul Fadhail. Selain itu, beliau juga dijuluki dengan Jamaludin, sebagaimana beliau juga dikenal dengan Al-Hafizh, Al-Wa’iz (pemberi nasihat), Al-Fakih (ahlufikih), Al-imam, dan Al-Allamah. Penisbatan Nama Beliau Dikatakan bahwa nisbat nama beliau kepada Al-Jauzi disebabkan salah satu kakek buyit beliau bernama Ja’far Al-jauzi. Namun, ada pendapat lain yang mengatakan bahwa sebutan tersebut d...

memilih istri yang baik

 TIPS MEMILIH ISTRI: NASAB-NYA BAIK Dianjurkan kepada seseorang yang hendak meminang seorang wanita untuk mencari tahu tentang nasab (silsilah keturunan)-nya. Alasan pertama, keluarga memiliki peran besar dalam mempengaruhi ilmu, akhlak dan keimanan seseorang. Seorang wanita yang tumbuh dalam keluarga yang baik lagi Islami biasanya menjadi seorang wanita yang shalihah. Alasan kedua, di masyarakat kita yang masih awam terdapat permasalahan pelik berkaitan dengan status anak zina. Mereka menganggap bahwa jika dua orang berzina, cukup dengan menikahkan keduanya maka selesailah permasalahan. Padahal tidak demikian. Karena dalam ketentuan Islam, anak yang dilahirkan dari hasil zina tidak di-nasab-kan kepada si lelaki pezina, namun di-nasab-kan kepada ibunya. Berdasarkan hadits, الوَلَدُ لِلْفِرَاشِ ، وَلِلْعَاهِرِ الْحَجْرُ “Anak yang lahir adalah milik pemilik kasur (suami) dan pezinanya dihukum.” (HR. Bukhari) Dalam hadits yang mulia ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya menet...

memakai cadar dengan ilmu

 Bismillah... 10 CARA MENGETAHUI WANITA BERCADAR KARENA ILMU DAN TANPA ILMU 1. Mengenakan Kaus Kaki Wanita yang bercadar karena tahu ilmunya dipastikan selalu mengenakan kaus kaki dan celana dalaman. Itu untuk mencegah aurat tersingkap saat beraktivitas. Mereka juga dipastikan mengenakan gamis atau rok. Bukan celana, apalagi celana jin. Sementara yang tidak berilmu, biasanya tidak mengenakan kaus kaki dan legging. Saat pakaiannya tertiup angin, auratnya kelihatan. 2. Dilakukan Bertahap Pada kebanyakan wanita, penggunaan cadar dilakukan secara bertahap sambil belajar dan memperdalam ilmu agama. Biasanya dimulai dengan semacam masker. Lama kelamaan, setelah siap mental, semakin meningkat pula jenis cadar yang digunakan. Ada yang sampai mengenakan burka, mata pun tertutup kain tipis. Tidak semua orang yang memperdalam ilmu agama berani mengenakan cadar. Sementara yang ikut-ikutan tiba-tiba saja mengenakan cadar tanpa belajar lebih dahulu. 3. Hanya Menutup Wajah bagi Nonmahram Wanita y...