Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

Tertolaknya Amalan Jika Menyelisihi Sunnah Rasulullah

Segala puji hanya milik Allah Ta’ala, satu-satunya Rabb yang berhak untuk diibadahi, shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, beserta keluarganya, para shahabatnya, dan orang-orang yang selalu mengikuti mereka dengan baik hingga hari akhir. Agama islam telah sempurna Kaum muslimin yang dimuliakan oleh Allah Ta’ala, diantara hal yang menjadi keutamaan agama islam diatas agama yang lainnya adalah kesempurnaan ajarannya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala (yang artinya): “Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagimu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhoi Islam sebagai agama bagimu” (QS. al-Ma’idah: 3), karena ajaran agama kita sudah sempurna, maka sudah sepantasnya bagi kita kaum muslimin untuk mencukupkan diri dalam menjalankan ajaran agama kita sesuai dengan apa yang sudah Allah Ta’ala tetapkan bagi agama kita, dan tidak boleh bagi kita untuk menambah atau mengurangi ajaran agama islam ...

Tata Cara Sholat Sesuai Tuntunan Rasulullah

berikut ini kami sajikan tuntunan cara shalat sesuai sunnah Nabi shallallahu’alaihi wasallam  secara ringkas dan padat. Semoga dapat menjadi rujukan dan panduan dalam menunaikan ibadah yang agung ini, yaitu ibadah shalat. Cara melakukan shalat adalah sebagai berikut: 1. Berniat untuk shalat (rukun shalat) Niat adalah maksud hati untuk melakukan sesuatu. Shalat tidaklah sah tanpa niat, dan shalat tidaklah diterima jika niat shalat bukan karena Allah. Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Setiap amal tergantung pada niatnya” (HR. Bukhari-Muslim). Para ulama sepakat niat adalah amalan hati, sehingga niat tidak perlu diucapkan. Ketika hati sudah beritikad untuk melakukan shalat, itu sudah niat yang sah. Nabi shallallahu’alaihi wasallam juga tidak pernah mengajarkan lafal tertentu untuk niat shalat. 2. Berdiri tegak menghadap kiblat (rukun shalat) Berdiri ketika shalat wajib, termasuk rukun shalat. Diantara dalilnya adalah sabda Nabi shallallahu’alaihi ...

Bahaya Sikap Berlebihan Kepada Orang Sholih

kehidupan di dunia ini berputar silih berganti. Perkara yang dapat mendatangkan kebinasaan pernah terjadi pada kaum terdahulu. Begitu pula perkara yang dapat menyelamatkan dari suatu musibah, pernah terjadi pada kaum terdahulu. Syariat telah menjelaskan kisah-kisah kaum terdahulu agar kita dapat mengambil pelajaran darinya. Allah Ta’ala berfirman (artinya) : “…Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)…” (QS. Al ‘Imran 140). Salah satu perkara yang telah membinasakan kaum terdahulu adalah sikap berlebihan terhadap orang shalih. Definisi berlebihan terhadap orang shalih Berlebihan (ghuluw) adalah sikap melampaui batas terhadap sesuatu. Dalam hal ini melampaui batas dalam melakukan pujian. Sedangkan orang shalih adalah orang yang memiliki sifat terpuji, yaitu yang gemar melakukan ketaatan dan beramal dengan ikhlas karena Allah Ta’ala semata,  menjauhi kerusakan dan dosa, meninggalkan perkara yang d...

Sujud syukur Dan Sujud Tilawah,Serta Tata Caranya

SUJUD TILAWAH Sujud tilawah adalah sujud yang disebabkan karena membaca atau mendengar ayat-ayat sajadah yang terdapat dalam Al Qur’an Al Karim. Keutamaan Sujud Tilawah Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika anak Adam membaca ayat sajadah, lalu dia sujud, maka setan akan menjauhinya sambil menangis. Setan pun akan berkata-kata: “Celaka aku. Anak Adam disuruh sujud, dia pun bersujud, maka baginya surga. Sedangkan aku sendiri diperintahkan untuk sujud, namun aku enggan, sehingga aku pantas mendapatkan neraka.” (HR. Muslim) Sujud Tilawah itu Sunnah Para ulama sepakat (berijma’) bahwa sujud tilawah adalah amalan yang disyari’atkan. Di antara dalilnya adalah hadits Ibnu ‘Umar, “Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam pernah membaca Al Qur’an yang di dalamnya terdapat ayat sajadah. Kemudian ketika itu beliau bersujud, kami pun ikut bersujud bersamanya sampai-sampai di antara kami tidak mendapati tempat karena posisi dahinya.” (HR. Bukha...

Perang Badar

Ketika Rasullulah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan pasukannya sampai di dekat Safra` (suatu daerah di dekat Badar); beliau mengutus Basbas dan Ady bin Abi Zaghba` ke Badar. Keduanya disuruh mencari informasi tentang Abu Sufyan dan rombongan dagangnya.[1] Dalam riwayat lainnya disebutkan bahwa beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Abu Bakar Radhiyallahu anhu juga keluar untuk tujuan ini. Keduanya bertemu dengan seseorang yang sudah tua. Rasulullah bertanya kepadanya tentang pasukan Quraisy. Orang tua itu mau menjawab asalkan mereka berdua memberitahu dari mana asal mereka ? Keduanya setuju. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memintanya agar bercerita lebih dahulu. Orang itu menjelaskan bahwa ia mendengar berita tentang Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para Sahabatnya telah berangkat pada hari ini dan ini. Jika si pembawa berita itu benar, berarti mereka sekarang sudah sampai di tempat ini dan ini. Dan jika si pembawa berita tentang pasukan Quraisy ...

Dahsyatnya Perang Mu'tah

pertempuran terdahsyat dan paling heroik yang pernah dialami umat Islam di era awal perkembangan Islam adalah saat mereka yang hanya berkekuatan 3000 orang melawan pasukan terkuat di muka bumi saat itu, Pasukan Romawi dengan kaisarnya Heraklius yang membawa pasukan sebanyak 200.000 orang. Pasukan yang sangat besar tersebut merupakan pasukan aliansi antara kaum Nasrani Romawi dan Nasrani Arab di sekitar dataran Syam, jajahan Romawi. Perang tersebut terjadi di daerah Mu’tah sehingga dikenal dengan sebutan perang Mu’tah (sekitar Yordania sekarang), terjadi pada tanggal 5 Jumadil Awal tahun 8 H atau tahun 629 M. Latar Belakang Peperangan Penyebab Perang Mu’tah ini adalah ketika Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam mengirim utusan bernama al-Harits bin Umair al-‘Azdi yang akan dikirim ke penguasa Bushra. Di tengah perjalanan, utusan itu ditangkap Syurahbil bin ‘Amr al-Ghassani dari bani Gasshaniyah (daerah jajahan romawi) dan dibawa ke hadapan kaisar Romawi Heraklius. Se...

Dilarang Hanya Memakai Satu Sandal Saja

Oleh: Ustadz Badrul Tamam Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam teruntuk Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya. Islam agama yang komperhensif (luas dan lengkap), mengatur seluruh sendi-sendi kehidupan manusia. Bukan hanya dalam urusan besar dan ritual semacam pemerintahan, hukum, dan ibadah-ibadah pokok seperti shalat, zakat, puasa, haji, menyembelih kurban, dan lainnya. Tapi juga dalam urusan yang dianggap biasa oleh manusia, seperti memakai sandal. Dalam syariat Islam ada tuntunan memakai sandal. Islam menganjurkan untuk memakai sandal saat berjalan. Dan saat memakainya hendaknya didahulukan yang kanan. Sebaliknya, saat melepasnya didahulukan yang kiri. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, إذَا انْتَعَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِالْيَمِينِ ، وَإِذَا نَزَعَ فَلْيَبْدَأْ بِالشِّمَالِ ، وَلْتَكُنْ الْي...

berlemah lembutlah kepada istri

::: Lemah Lembutlah kepada para istri.. Wanita itu tidak diciptakan dari baja, Kalau dia diciptakan dari baja, dia akan leleh.. Wanita itu tidak diciptakan dari batu, Kalau dia diciptakan dari batu, dia sudah hancur berkeping-keping menjadi kerikil, Karena tugas dia yang berat.. Maka dari itu, Allah ciptakan dia dari tulang rusuk, Yang ada di samping kita, Wanita itu mendengarkan ocehan kita, mendengarkan amarah kita, Dia hamil anak kita, dia gendong anak kita, Tahan dia.. Dalam kondisi hamilpun, kita lihat istri kita, Dia tetap bikinin kita kopi, Dia tetap sediakan makan untuk kita, Kita ‘sok’ raja, Dan, dia tidak pernah mengeluh… Ust. Dr. Syafiq Reza Basalamah, M.A.

semua berjalan sesuai taqdir dari-Nya

TAK PERLU GALAU, KARENA SEMUA BERJALAN MENURUT TAQDIR-NYA Syaikh Ali Mustafa Tanthawi – rahimahullah – berkata: كل شيء بقدر الله، والله قسم للعبد سعادته وشقائه ورزقه وعمره، فما كان لك سوف يأتيك على ضعفك، وما كان لغيرك لن تناله بقوّتك “Segala sesuatu berjalan menurut taqdir Allah. Dan Allah telah membagi untuk hamba kebahagiaannya, kesengsaraannya, rizki dan juga umurnya. Apa yang telah ditakdirkan untukmu maka dia akan datang meskipun engkau lemah dan apa yang ditakdirkan untuk selainmu, maka engkau takkan bisa menggapainya dengan kekuatanmu” Suka duka hidup tak bisa kita terka, semua berjalan menurut taqdir-Nya. Apa yang menurut kita akan berjalan ke arah yang baik bisa jadi berujung dengan keburukan. Dan apa yang kita sangka tidak menyenangkan ternyata akhirnya sangat membahagiakan. Iya, Semua berjalan menurut taqdir-Nya. Namun ingat.. Tak ada yang tau pasti kemana arah taqdirnya, oleh karena itu persembahkan amal terbaik, seperti sabda Rasulullah, احرص على ما ...