Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

zikir dan macamnya

Allah Ta’ala berfirman : Hai Orang-orang yang beriman, sebutlah Allah (berdzikirlah) dengan zikir yang sebanyak-banyaknya. ( Al-Ahzab : 41 ). Berzikir yang terus-menerus merupakan syarat untuk mendapatkan kecintaan dari Allah yang langgeng pula. Allah yang paling berhak untuk dicintai secara menyeluruh , diibadahi, diagungkan dan dimuliakan. Pekerjaan yang termasuk paling bermanfaat bagi seorang hamba adalah berzikir yang banyak. Zikir bagi hati itu laksana air bagi ladang pertanian, bahkan seperti air bagi ikan, ia takkan hidup tanpa air. Zikir itu bermacam-macam : Berzikir dengan menyebut asma Allah dan sifat-sifat-Nya, serta memujinya dengan menyebut asma dan sifat-Nya. Tasbih ( mensucikan Allah dengan mengucapkan : Subhanallah ), tahmid ( memuji Allah dengan mengucapkan : Al-hamdu lillah ), takbir ( mengagungkan Allah dengan mengucapkan : Allahu Akbar), Tahlil (mengucapkan la ilaha illallah yang artinya tidak ada tuhan yang haq kecuali Allah) serta memuliakan...

macam2 tauhid dan maknanya

Tauhid adalah meyakini keesaan Allah dalam rububiyah, ikhlas beribadah kepada-Nya, serta menetapkan bagi-Nya nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Dengan demikian, tauhid ada tiga macam: tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah serta tauhid asma’ wa sifat. Setiap macam dari ketiga macam tauhid itu memiliki makna yang harus dijelaskan agar menjadi terang perbedaan antara ketiganya. Pertama: Tauhid Rububiyah. Yaitu mengesakan Allah dalam segala perbuatan-Nya, dengan meyakini bahwa Dia sendiri yang menciptakan segenap makhluk. Allah berfirman: اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ “Allah menciptakan segala sesuatu.” (QS. Az-Zumar: 62) Bahwasanya Dia adalah Pemberi rizki bagi setiap manusia, binatang dan makhluk lainnya. Allah berfirman: وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا “Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allahlah yang memberi rizkinya.” (QS. Hud : 6) Dan bahwasanya Dia adalah Penguasa alam dan Pengatur semesta, Dia yang mengangka...

sholat dua rokaat antara azan dan iqomah

Disunnahkan bagi setiap muslim untuk menunaikan shalat di antara dua adzan. Baik shalat dua rekaat itu termasuk shalat rawatib maupun bukan. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلَاةٌ بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلَاةٌ ثُمَّ قَالَ فِي الثَّالِثَةِ لِمَنْ شَاءَ “Di antara dua adzan ada shalat, di antara dua adzan ada shalat.’ Kemudian beliau mengatakan yang ketiga kalinya, ‘Bagi yang mau’.” (HR. Bukhari, no. 627)   Makna hadits ini mencangkup semua jenis shalat. Adapun maksud dua adzan ialah adzan dan iqamah. Hadits ini dan yang semakna dengannya menunjukkan disyariatkannya shalat dua rekaat di antara dua adzan. Jika shalat itu berupa shalat sunnah rawatib seperti shalat sunnah sebelum subuh dan dzuhur, maka hal itu sudah mencukupi. Kecuali adzan dan iqamah di depan khatib pada hari jum’at. Maka tidak disyariatkan bagi khatib ataupun jam’ah jum’at yang lain untuk menunaikan shalat dua rekaat di antara dua adzan itu. Karena Rasulullah r t...

perbuatan kecil namun berdampak besar

Allâh Azza wa Jalla telah menganugerahkan kepada para hamba-Nya agama yang sempurna. Barangsiapa berpegang teguh dengan agama ini, Allâh Azza wa Jalla terangi hatinya dan didekatkan kepada-Nya. Sebaliknya, barangsiapa menelantarkannya, maka Allâh Azza wa Jalla akan memberikan balasan setimpal. Allâh mencintai dan memerintahkan ketaatan serta membenci dan melarang kemaksiatan. Kemaksiatan jiwa seperti bahaya racun bagi raga, diantaranya ada yang menyebabkan pelakunya keluar dari martabat iman ke martabat islam; Ada juga yang menyebabkan keluar dari islam. Sebagaimana Allâh juga memuliakan para hamba-Nya dengan menganugrahkan pahala yang besar sebagai balasan dari perbuatan yang kecil maupun ringan, Allâh Azza wa Jalla juga memberikan ancaman dosa yang besar akibat perbuatan yang dilakukan dalam waktu singkat. Lisan diantara anggota tubuh yang mudah digerakkan dan bisa menghasilkan pahala ataupun dosa. Perbuatan paling buruk yang dilakukan manusia dengan lisannya...