Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2013

kisah perang uhud

Pengalaman pahit yang dirasakan oleh kaum Quraisy dalam perang Badar telah menyisakan luka mendalam nan menyakitkan. Betapa tidak, walaupun jumlah mereka jauh lebih besar dan perlengkapan perang mereka lebih memadai, namun ternyata mereka harus menanggung kerugian materi yang tidak sedikit. Dan yang lebih menyakitkan mereka adalah hilangnya para tokoh mereka. Rasa sakit ini, ditambah lagi dengan tekad untuk mengembalikan pamor Suku Quraisy yang telah terkoyak dalam Perang Badar, mendorong mereka melakukan aksi balas dendam terhadap kaum Muslimin. Sehingga terjadilah beberapa peperangan setelah Perang Badar. Perang Uhud termasuk di antara peperangan dahsyat yang terjadi akibat api dendam ini. Disebut perang Uhud karena perang ini berkecamuk di dekat gunung Uhud. Sebuah gunung dengan ketinggian 128 meter kala itu, sedangkan sekarang ketinggiannya hanya 121 meter. Bukit ini berada di sebelah utara Madinah dengan jarak 5,5 km dari Masjid Nabawi. WAKTU KEJADIAN Para A...

sebelas alasan untuk tidak mengulang umroh berulang kali

Ada satu fenomena yang umum disaksikan pada kalangan jamaah haji Indonesia dan juga negara lainnya. Saat berada di kota suci Mekkah, banyak yang berbondong-bondong menuju tanah yang halal (di luar tanah haram), seperti Masjid ‘Aisyah di Tan’im atau Ji’ranah. Tujuannya untuk melaksanakan umrah lagi. Umrah yang mereka kerjakan bisa lebih dari sekali dalam satu hari. Dalih mereka, mumpung sedang berada di Mekkah, sepantasnya memperbanyak ibadah umrah, yang belum tentu bisa dikerjakan lagi sesudah sampai di tanah air. Atau dengan kata lain, untuk memperbanyak pahala. Saking berlebihannya, Syaikh Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin rahimahullâh dengan penuh keheranan pernah menyaksikan seorang laki-laki yang sedang mengerjakan sa’i dengan rambut tersisa separo saja (sisi yang lain gundul). Syaikh ‘Utsaimin pun bertanya kepadanya, dan laki-laki tersebut menjawab : “Bagian yang tak berambut ini telah dipotong untuk umrah kemarin. Sedangkan rambut yang tersisa untuk umrah hari...

kesombongan menghalangi datangnya hidayah

Berbagai macam cara dilakukan oleh para pemuka Quraisy untuk membendung dakwah Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wa sallam, mulai diplomasi melalui paman beliau, Abu Thalib yang selalu melindungi meskipun berbeda keyakinan, hingga menggunakan cara-cara kasar. Misalnya memberikan gelar-gelar buruk, sebagai penyihir, pendongeng, dan juga dituduh gila. Tujuan para pemuka Quraisy itu, tidak lain adalah ingin menjauhkan manusia dari dakwah beliau shallallâhu 'alaihi wa sallam . Mengapa mereka gigih melakukan permusuhan ini? Apakah karena mereka tidak mengetahui kebenaran al-Qur‘an, ataukah ada faktor lain? Di antara mereka sebenarnya ada yang mengetahui dengan fitrah mereka yang mengerti bahasa Arab, bahwa apa yang disampaikan oleh Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wa sallam bukanlah sihir, juga bukan berasal dari tukang tenung. Ini bisa kita dapatkan dalam kisah berikut ini. Kisah-kisah ini diangkat dari kitab Shahihus-Siratin-Nabawiyyah , karya Syaikh Muhammad Nas...

Shahîh al-Bukhâri, Kitab Hadits yang Terbaik

Pemaparan sejarah para Ulama sangat bermanfaat bagi generasi berikutnya agar dapat meneladani tokoh-tokoh umat tersebut. Ibnu Khalikân rahimahullâh berkata dalam Wafayâtu al-A’yân (1/20), “Aku sebutkan (biografi) sejumlah orang yang aku lihat mereka secara langsung dan aku kutip berita tentang mereka, atau orang-orang yang hidup di masaku, namun aku tidak sempat menjumpai mereka tujuannya agar orang-orang (generasi) yang datang setelahku bisa mengetahui (baiknya) kondisi mereka”. (Kutipan dari al-Albâni Durûs wa Mawâqif wa ‘Ibar hlm. 7). Di antara tokoh ternama dan menonjol dengan khidmahnya dalam bidang ilmu hadits, yaitu Abu Abdillâh Muhammad bin Ismâil yang lazim dikenal dengan nama Imam al-Bukhâri. Beliau dilahirkan di Bukhara, tanggal 13 Syawal 194 H. Ayah Imam al-Bukhâri, seorang yang bertakwa dan wara’, sempat belajar dari Imam Mâlik rahimahullâh dan berjumpa Hammad bin Zaid dan Ibnul Mubârak. Namun Allâh Ta'âla berkehendak mewafatkannya saat Imam al-Bukh...

sedikit Tanggapan untuk ocehan Ulil Abshar Abdalla

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah seorang manusia yang telah dipilih oleh Allah untuk menyampaikan dan menjelaskan ayat-ayat-Nya serta menunjukkan kepada jalan yang lurus. amma ba’du . Para pembaca yang budiman, semoga Allah menjaga kita dari godaan syaitan dan kerancuan-kerancuan yang ditebarkan oleh antek-anteknya. Sifat rendah hati/tawadhu’ adalah salah satu ciri khas hamba-hamba Allah Yang Maha Pengasih. Sebagaimana yang dijelaskan oleh-Nya dalam ayat-Nya yang mulia, Ùˆَعِبَادُ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الَّذِينَ ÙŠَÙ…ْØ´ُونَ عَÙ„َÙ‰ الْØ£َرْضِ Ù‡َÙˆْÙ†ًا ÙˆَØ¥ِذَا Ø®َاطَبَÙ‡ُÙ…ُ الْجَاهِÙ„ُونَ Ù‚َالُوا سَÙ„َامًا “Hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih adalah orang-orang yang berjalan di atas muka bumi dengan rendah hati dan apabila orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik.” (QS. Al Furqaan [25]: 63) Di antara sapaan jahil yang baru-baru ini mengusik umat Islam Indonesia adalah tulisan ‘orang yang sedang bingung’ yang diberi ...

fatwa para ulama tentang penyatuan agama

Disusun Oleh: Ustadz Muhammad Arifin Badri Segala puji hanya milik Allah semata, dan semoga sholawat dan salam dari Allah senantiasa terlimpahkan kepada Nabi yang tiada nabi setelahnya, dan atas keluarga, dan sahabatnya serta setiap orang yang mengikuti jejak kebaikan mereka hingga hari kiamat, amma ba’du : Sesungguhnya Komite Tetap Untuk Riset Ilmiah dan Fatwa (Kerajaan Saudi Arabia) telah membahas berbagai pertanyaan yang diajukan kepadanya dan beberapa pendapat dan tulisan yang dimuat di berbagai media masa seputar seruan kepada “Persatuan Agama”: Agama Islam, Yahudi, Nasrani, beserta tindakan yang merupakan kelanjutan darinya, yaitu berupa seruan untuk membangun Masjid, Gereja, dan tempat peribadatan lainnya dalam satu lokasi, di areal kampus, bandar udara dan tempat-tempat umum. Juga seruan untuk mencetak Al Quran, Taurat, dan Injil dalam satu kitab. Dan masih banyak lagi berbagai perwujudan dari seruan “Persatuan Agama” ini, ditambah lagi berbagai muktamar, sem...