Langsung ke konten utama

Postingan

dosa dosa besar disisi Allah

Pada suatu hari, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam sedang duduk bermajelis bersama para shahabatnya dan memberikan pelajaran kepada mereka. Beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam kemudian mengatakan: أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ ؟ “Perhatikanlah (wahai para shahabat), maukah aku tunjukkan kepada kalian dosa-dosa yang paling besar?” Beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam mengatakannya tiga kali. Kemudian para shahabat mengatakan: “Tentu wahai Rasulullah.” Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pun menerangkan: الإِشْرَاكُ بِاللهِ وَعُقُوْقُ الْوَالِدَيْنِ وَشَهَادَةُ الزُّوْرِ أَوْ قَوْلُ الزُّوْرِ . “(Dosa-dosa yang paling besar itu adalah) syirik kepada Allah, durhaka kepada kedua orang tua, dan persaksian palsu (perkataan dusta).” (HR. Al Bukhari dan Muslim dari shahabat Abu Bakrah radhiallahu ‘anhu ) Itulah sepenggal kisah bagaimana Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam membimbing dan mengajarkan ilmu agama ini kepada para shahabatnya. Beliau ...

zaman akhir:dai dadakan yang BERDAKWAH TANPA ILMU SYAR'I

Da’wah harus didahului dengan ilmu, karena siapa yang berda’wah tanpa ilmu maka ia akan lebih banyak merusak daripada memperbaiki. Oleh karena itu, sebelum berda’wah seorang da’i harus memiliki ilmu yang mapan. Dan tidaklah seseorang itu berkata tanpa didasari oleh ilmu, melainkan dia telah menggunakan ra’yunya dan nafs (perasaan)nya didalam berda’wah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: Artinya: ”Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. al-Israa’: 36) Ayat diatas menjelaskan bahwa: 1. Dilarang menetapkan sesuatu, baik dengan perkataan atau perbuatan tanpa ilmu. 2. Ilmu harus didahulukan sebelum berkata dan berbuat. 3. Islam mendasari segala sesuatunya dengan ilmu. Seperti yang telah diketahui, bahwa pada zaman sekarang ini telah banyak bermunculan para da'i atau khutoba’ dan semakin sedikitnya ahli ilmu. Dan yang...

bagaimana cara sujud dalam sholat yang benar..Sujud Dengan Tangan Atau Lutut Dahulu?

Masalah fiqih hampir jarang sekali yang lolos dari perselisihan tajam di kalangan ulama kita yang mulia. Lantas, bagaimana cara mengetahui sinar kebenaran di antara perselisihan pendapat tersebut?! Ingatlah wahai saudaraku bahwa Alloh telah memerintahkan kepada kita untuk mengembalikan masalah perselisihan kepada al-Qur‘an dan hadits yang shohih. Adapun selain keduanya, maka tidak ada yang dapat mengalahkannya. Jadi, metode yang benar dalam menyikapi masalah perselisihan ulama adalah mencari dalil yang lebih valid (shohih) dan kuat, bukan dengan fanatik madzhab, taklid buta, atau mengikuti pendapat mayoritas. [1] Di antara masalah fiqih yang diperselisihkan ulama adalah masalah apakah ketika turun untuk sujud itu mendahulukan tangan ataukah lutut. Inilah yang akan kita kaji pada pembahasan kali ini untuk kita cari pendapat yang lebih kuat hujjahnya. Semoga bermanfaat. Teks Hadits عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ n : إِذَا سَجَدَ أَحَدُكُمْ فَل...

i love lughotil arabiyyah..:)

Ikhwan: Saudara laki: laki (jamak) Akhwat: Saudara perempuan (jamak) Ukhti : panggilan untuk saudari perempuan Akhi: panggilan untuk saudara laki: Atau istilah lain akhi dan ukhti adalah orang yang kita hargai baik perempuan dan laki2 Antum : kamu (jamak) Ikhwah fillah: saudara sekalian Afwan: maaf Tafaddhol: silahkan Jazakumullahu khair: terimakasih banyak anta : kamu, [lelaki] antuma: kamu,dua orang [lelaki] antum: kamu,ramai: ramai, [lelaki] anti: kamu, [perempuan] antuma: kamu,dua orang, [perempuan] antukanna: kamu, ramai: ramai, [perempuan] ana: saya nahnu: kami Keif Halaq: how are you Zein: I’m fine Ismi: My name is Shukran: Thank you Afwan: You’re welcome Asf : maaf Ahlan wa sahlan: selamat datang Sabah al kheir: Selamat pagi Nih aslinya adalah: Kaifa haluka (maskulin : tunggal) Kaifa haluki(feminin : tunggal) Kaifa halukuma(maskulin/feminin : dual) Kaifa halukum(maskulin : plural) Kaifa ...

BERKAH DIBALIK DOA SEBELUM HUBUNGAN INTIM

Untuk meraih keberkahan dalam hubungan intim pada pasutri, di antaranya adalah dengan berdo’a ketika hendak mendatangi istri. Keampuhan do’a ini akan memberikan kebaikan pada keturunan yang dihasilkan, itu di antaranya. Juga tentunya hubungan intim yang sesuai ajaran Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam akan semakin menambah kemesraan karena keberkahan ya ng hadir ketika itu. Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, « لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَأْتِىَ أَهْلَهُ فَقَالَ بِاسْمِ اللَّهِ ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا . فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ فِى ذَلِكَ لَمْ يَضُرُّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا “Jika salah seorang dari kalian ingin berhubungan intim dengan istrinya, lalu ia membaca do’a: [Bismillah Allahumma jannibnaasy syaithoona wa jannibisy syaithoona maa rozaqtanaa], “Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami...

Demi Naik Haji Pria ini Jalan Kaki 6000 Km

Niat yang diperkuat oleh iman kepada Allah memang bisa mengalahkan segala rintangan apa pun. Hal ini dibuktikan Hadzic, seorang pria matang (47) dari Bosnia. Uang yang ia miliki hanya 200 euro, namun tak menghalangi niatnya untuk menunaikan ibadah Haji.   “Saya ingin beribadah haji tapi saya tidak memiliki cukup uang, saya hanya membawa 200 euro untuk berjalan menuju Saudi Arabia," ungkapnya seperti dilansir Emirates. Jadi dengan tekad kuat, Hadzic memulai perjalanan dari kampung halamannya Banovici, di utara Bosnia pada bulan Desember. Ia berjalan sepanjang lebih dari 5.900 km dari Bosnia menuju Mekkah. Dalam sehari ia menuturkan mampu menemuh 12 sampai 20 mil. Turki, Yordania dan Suriah adalah beberapa negara yang berhasil disinggahi sebelum memasuki Arab Saudi. Hadzic hanya berbekal tas punggung berisi alquran dan uang 200 euro. Selama perjalanan ia tidur di masjid, sekolah, dan tempat-tempat lain, termasuk rumah-rumah warga sekitar yang berniat menol...

LAKI LAKI DAN WANITA PERBEDAAN YANG WAJIB DIIMANI

Oleh Syaikh Bakar Abu Zaid Laki-laki dan perempuan, menurut kodrat, syari’at, indra dan akal, jelas-jelas berbeda. Baik secara fisik, nilai-nilai maupun ketetapan syari’at untuk masing-masingnya. Mengapa? Sebab Allah Azza wa Jalla telah menciptakan jenis manusia menjadi dua jenis, laki-laki dan perempuan. وَأَنَّهُ خَلَقَ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَاْلأُنثَى Dan bahwasanya Dialah (Allah) yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan. [An Najm : 45]. Keduanya sama-sama berhak menghuni dunia, tetapi menurut kekhususan masing-masing. Keduanya sama-sama berhak meramaikan bumi dengan peribadatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam hal ini, secara umum tidak ada perbedaan antara laki-laki dan wanita. Tentang tauhid, aqidah, iman, Islam, pahala dan siksa. Begitu pula tentang hak dan kewajiban syari’at secara umum. وَمَاخَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلإِنسَ إِلاَّلِيَعْبُدُونِ Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka m...