Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

tentang fidyah

FIDYAH TIDAK BISA DITUNAIKAN DALAM BENTUK UANG Oleh Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin Pertanyaan. Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah pernah ditanya : Ada seorang lelaki tua yang sedang sakit sehingga tidak bisa menunaikan ibadah puasa. Cukupkah atau sahkah jika kita mengeluarkan uang sebagai ganti dari kewajiban memberikan makan (fidyah)? Beliau rahimahullah menjawab.[1] Kita wajib mengetahui sebuah kaidah penting dalam masalah ini, yaitu semua yang disebutkan oleh Allah Azza wa Jalla dengan lafazh tha’am (makanan) atau ith’am (memberikan makan), maka wajib (dikerjakan atau ditunaikan) dalam bentuk makanan. (misalnya –red) Allah Azza wa Jalla berfirman tentang ibadah puasa. وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ “Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) : memberi makan seorang miskin” [al-Baqarah/2:184] Allah Azza w...

PUASANYA ORANG YANG MENINGGALKAN SHALAT

Oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Pertanyaan. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Sebagian ulama kaum muslimin mencela orang yang berpuasa tapi tidak shalat, karena shalat itu tidak termasuk puasa. Saya ingin berpuasa agar dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang masuk surga melalui pintu Ar-Rayyan. Dan sebagaimana diketahui, bahwa antara Ramadhan dengan Ramadhan berikutnya adalah penghapus dosa-dosa di antara keduanya. Saya mohon penjelasannya. Semoga Allah menunjuki anda. Jawaban Orang-orang yang mencela anda karena anda puasa tapi tidak shalat, mereka benar dalam mencela anda, karena shalat itu tiangnya agama Islam, dan Islam itu tidak akan tegak kecuali dengan shalat. Orang yang meninggalkan shalat berarti kafir, keluar dari agama Islam, dan orang kafir itu, Allah tidak akan menerima puasanya, shadaqahnya, hajinya dan amal-amal shalih lainnya. Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala. وَمَا مَ...

sejarah terjemah alquran di bumi inggris

Alquran merupakan kitab suci yang mengajarkan nilai yang tak usang. Kandungannya benar-benar mengagumkan. Meskipun ia diturunkan lima belas abad silam, namun nilai-nilainya bisa diadaptasi dalam kehidupan masyarakat modern. Mungkin orang tak percaya, tapi ini kenyataannya. Ajaib. Karena keistimewaan inilah semua orang berhak membacanya dan merenungkan makna-maknanya. Tidak hanya orang Arab. Orang non Arab pun butuh mengetahuinya. Inilah yang menjadi alasan Alquran diterjemahkan ke berbagai Bahasa. Menjawab kebutuhan manusia di setiap zaman. Penerjemahan Alquran juga dilakukan ke Bahasa Inggirs. Bahasa komunikasi nomor satu di jagad ini. Lalu siapa yang berjasa pertama kali menerjemah kitab suci ini ke dalam Bahasa Inggris? Berikut ini kisahnya. Si Penerjemah Penerjemah itu adalah Sir Abdullah Yusuf Ali. Seorang muslim berkewarga-negaraan Inggris yang berasal dari Pakistan. Ali lahir pada 14 April 1872 di Kota Bombai, India. Saat itu India tengah dijajah ol...