Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2015

Sanbenito, topi kerucut simbol pemurtadan

TAHUKAH KALIAN ? Topi Tahun Baru yg berbentuk kerucut ternyata adalah topi dengan bentuk yang di sebut SANBENITO, yakni topi yg digunakan Muslim Andalusia untuk menandai bahwa mereka sudah murtad dibawah penindasan Gereja Katholik Roma yang menerapkan INKUISISI SPANYOL. SANBENITO, TANDA MUSLIM TELAH MURTAD SANBENITO adalah sebuah pakaian yang menandakan bahwa seorang muslim di Andalusia saat itu telah murtad. Bagaimana bentuk pakaian itu? Jubah dan topinya?? SANGAT IRONIS! Kini, 6 abad setelah peristiwa yang sangat sadis tersebut berlalu, para remaja muslim, anak-anak muslim justru memakai pakaian SANBENITO untuk merayakan tahun baru masehi dan merayakan ulang tahun. Meniup trompet-terompet ala topi SANBENITO di saat pergantian tahun. Perayaan-perayaan yang sama sekali tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah yang justru nyata-nyata berasal dari kaum Kafir. Kaum yang telah merampas kejayaan Muslim Andalusia, dan menghancurkan sebuah peradaban maju Islam, Andalusia. Setelah kita tahu se...

Hukum-hukum seputar merayakan tahun baru Masehi

Oleh :Al-Lajnah Ad-Da'imah Lil Buhuts Al-Ilmiah wal Ifta Pertanyaan. Al-Lajnah Ad-Da'imah Lil Buhuts Al-Ilmiah wal Ifta ditanya : 1. Pada beberapa hari belakangan ini, kami menyaksikan betapa gencarnya liputan media massa (cetak maupun elektronik) dalam rangka menyambut datangnya tahun baru 2000M dan permulaan Milenium Ketiga seputar kejadian-kejadi an dan prosesi-prosesi nya. Terlihat bahwa orang-orang kafir dari kalangan yahudi dan nashrani serta selain mereka begitu suka cita menggantungkan harapan-harapan  dengan adanya hal itu. Pertanyaannya, wahai Syaikh yang mulia. Sesungguhnya sebagian mereka yang menisbatkan diri sebagai orang Islam telah juga menunjukkan perhatiannya terhadap hal ini dan menganggapnya sebagai momentum bahagia sehingga mengaitkan hal itu dengan pernikahan, pekerjaan mereka atau memajang/ menempelkan pengumuman tentang hal itu di altar-altar perdagangan atau perusahaan mereka dan lain sebagainya yang menimbulkan dampak negatif bagi seorang Muslim. Dalam...

10 perayaan kerusakan tahun baru Masehi

Manusia di berbagai negeri sangat antusias menyambut perhelatan yang hanya setahun sekali ini. Hingga walaupun sampai lembur pun, mereka dengan rela dan sabar menunggu pergantian tahun. Namun bagaimanakah pandangan Islam -agama yang hanif- mengenai perayaan tersebut? Apakah mengikuti dan merayakannya diperbolehkan? Simak dalam bahasan singkat berikut.   Sejarah Tahun Baru Masehi Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM (sebelum masehi). Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tah...

al-Jazari sang penemu robot

Konsep robot modern sekarang, merupakan perkembangan dari konsep dasar yang ditemukan oleh ilmuan abad pertengahan. Dari robot yang sederhana, dikembangkan menjadi robot yang lebih kompleks yang mampu meringankan pekerjaan manusia. Atau bahkan menggantikan manusia itu sendiri. Seorang ilmuan muslim, Abu al-‘Iz Ismail bin Razaz al-Jazari (1136–1206) yang hidup pada abad ke-6 H, adalah orang pertama yang menemukan robot tersebut. Robot karya al-Jazari Al-Jazari (Cirze) adalah orang pertama yang menemukan robot yang difungsikan untuk membantu pekerjaan rumah. Khalifah di zamannya, meminta al-Jazari membuatkannya suatu alat yang mampu menggantikan pembantunya dalam menyediakan air wudhu untuk shalat. Al-Jazari membuatkan suatu mesin (robot) yang mampu melakukan gerakan menuangkan (menunduk dan tegak kembali). Di tangan robot tersebut terdapat teko yang berisi air. Tangan yang lain menyediakan handuk. Dan di kepala robot tersebut terdapat seekor burung. Jika waktu shalat ...

makna dua kalimat syahadah

Oleh Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Ahlus Sunnah wal Jama’ah meyakini bahwa dua kalimat syahadah merupakan dasar sah dan diterimanya semua amal. Kedua kalimat ini memiliki makna, syarat-syarat dan rukun-rukun yang harus diketahui, diyakini, diimani dan diamalkan oleh seluruh kaum Muslimin. Makna kalimat لاَ Ø¥ِÙ„َÙ‡َ Ø¥ِلاَّ اللهُ Makna dari kalimat لاَ Ø¥ِÙ„َÙ‡َ Ø¥ِلاَّ اللهُ (laa ilaaha illallaah) adalah: لاَ Ù…َعْبُÙˆْدَ بِِِِِØ­َÙ‚ٍّ Ø¥ِلاَّ اللهُ. “Tidak ada sesembahan yang berhak di ibadahi dengan benar kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala.” Ada beberapa penafsiran yang salah tentang makna kalimat لاَ Ø¥ِÙ„َÙ‡َ Ø¥ِلاَّ اللهُ (laa ilaaha illallaah), dan kesalahan tersebut telah menyebar luas. Di antara kesalahan tersebut adalah:[1] 1. Menafsirkan kalimat لاَ Ø¥ِÙ„َÙ‡َ Ø¥ِلاَّ اللهُ dengan لاَ Ù…َعْبُÙˆْدَ Ø¥ِلاَّ اللهُ (tidak ada yang diibadahi kecuali Allah), padahal makna tersebut rancu karena jika demikian, maka setiap yang diibadahi, baik benar maupun salah, berarti All...