Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2012

TERLAKNATNYA PERBUATAN LESBIAN

Sihaq (lesbi) adalah apa yang terjadi antara  wanita dengan wanita  berupa gesekan dua farji kemaluan wanita. A. Definisi Lesbi Berkata penulis kamus Al-Lisan (Lisaanul ‘Arab pada judul سحق.), “kata اَلسَّحْقُ artinya ialah yang lembut dan yang halus, dan مُسَاحَقَةُ النِّسَاءِ adalah kalimat lafal yang terlahir (darinya).” Ibnu Qudamah berkata dalam kitabnya Al-Mughni (10/162), “ Jika telah bergesek dua wanita maka keduanya melakukan zina yang terlaknat  berdasarkan apa yang diriwayatkan dari Nabi Shallallaahu ’alaihi wasallam bahwasanya Beliau Shallallaahu ’alaihi wasallam bersabda, ” إِذَا أَتَتِ الْمَرْأَةُ الْمَرْأَةَ فَهُمَا زَانِيَتَانِِ “ “ Apabila seorang wanita mendatangi (menyetubuhi) seorang wanita maka keduanya berzina .” tidak ada batasan dalam hal ini pada keduanya karena tidak ada ilaj (Ilaj ( إِيْلاجٌ ) ialah masuknya kepala zakar pria pada kemaluan wanita.) ( إِيْلاجٌ ) di dalamnya. Maka hal itu serupa dengan mubasyaroh (Mubasyar...

manisnya perjuangan dengan 3 amalan

Jika kita ingin merasakan manisnya sebuah perjuangan, maka lakukanlah ketiga hal di bawah ini: Pertama, ikhlas dalam beramal. Ikhlas adalah amalan hati, yang hanya Allah yang mengetahuinya. Apabila amal yang kita lakukan ikhlas semata-mata karena Allah, maka sepenuhnya ibadah kita diterima Allah . Nabi pernah bersabda: “Murnikanlah agamamu, niscaya cukup bagimu amal yang sedikit.” Sahl bin Abdullah pernah ditanya, “Apakah sesuatu yang paling berat bagi jiwa?” Dia menjawab, “Ikhlas. Sebab ikhlas itu jiwa tidak mendapat bagian apa-apa.” Seorang ulama bernama Ma’ruf Al Khurkhy pernah memukuli badannya sambil berkata, “Ikhlaslah dan berusahalah untuk ikhlas.” Sampai-sampai Ibnu Qudamah mengatakan, “Siapa yang bisa menjadikan sesaat saja dari umurnya tulus ikhlas karena mengharapkan wajah Allah, maka dia telah selamat.” Yang demikian ini karena mulianya ikhlas. Sementara cukup sulit membersihkan hati dari berbagai noda. Kedua, berpuasa. Puasa tentu bukan sekedar tidak...

MENIPISNYA IBADAHKU..(sebuah renungan)

Assalamu’alaikum kamarku tersayang. Kembali aku pulang ke tempat ini seperti biasa, capek sekali seharian ini aku bekerja, jam 8.00 pagi sampai jam 5 sore. Kapan aktifitas ini akan berubah. “Ya Allah, capeknya aku hari ini.” Kasur empuk itu menggoda sekali, tapi aku harus mandi dan shalat Maghrib. “Ada berita bagus, lihat TV dulu ah…” Aku pun nonton berita TV yang paling banyak ditonton ini. “Masya Allah sudah jam 7 kurang seperempat, aku mau mandi ah…” Aku pergi mandi dan shalat Maghrib jam 7, nggak lama aku dengar suara Adzan Isya’, “Ya… Allah pinginnya hati ini berdzikir, Tapi setan kamar ini kuat sekali, coba kamu jangan ganggu aku dulu setan. Sudahlah aku baca novel aja dulu sambil nonton TV… Shalat Isya’-nya entar aja. lalu..Sebuah buku yang dipinjami teman dan sudah seminggu ini aku baca tapi nggak kunjung selesai, berharap malam ini bisa aku selesaikan. Enaknya berbaring begini badanku rasanya remuk semua, aku sudah nggak tau lagi kapan terakhir aku ...

nasehat seorang sahabat

Jangan menunggu bahagia, baru tersenyum.Tapi tersenyumlah, maka kamu kian bahagia Jangan menunggu kaya, baru mau beramal.Tapi beramal lah, maka kamu semakin kaya Jangan menunggu termotivasi, baru bergerak.Tapi bergeraklah, maka kamu akan termotivasi Jangan menunggu dipedulikan orang baru anda peduli, Tapi pedulilah dengan orang lain! maka anda pasti akan dipedulikan… Jangan menunggu orang memahami kamu, baru kita memahami dia. Tapi pahamilah orang itu, maka orang itu paham dengan kamu Jangan menunggu terinspirasi, baru menulis. Tapi menulislah, maka inspirasi akan hadir dalam tulisanmu Jangan menunggu proyek, baru bekerja. Tapi berkerjalah, maka proyek akan menunggumu Jangan menunggu dicintai, baru mencintai. Tapi belajarlah mencintai, maka anda akan dicintai Jangan menunggu banyak uang, baru hidup tenang. Tapi hiduplah dengan tenang, maka bukan hanya sekadar uang yang datang, tapi damai sejahtera. Jangan menunggu contoh, bar...

bedah kesesatan Buku “Ternyata Akhirat Tidak Kekal”

Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam yang menjanjikan kebahagiaan di surga bagi orang-orang yang bertakwa dan kesengsaraan di neraka bagi orang-orang yang kufur lagi durhaka. Shalawat dan salam kepada Nabi akhir zaman, sebagai penutup para Nabi dan panutan dalam meniti jalan yang lurus, begitu pula kepada keluarga dan para sahabatnya. Allah Ta’ala berfirman, فَأَمَّا الَّذِينَ شَقُوا فَفِي النَّارِ لَهُمْ فِيهَا زَفِيرٌ وَشَهِيقٌ (106) خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ (107) وَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ مَا دَامَتِ السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ عَطَاءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ (108) “Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih), mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu men...

Kerancuan dalam buku FATWA-FATWA DEWAN SYARIAH Partai Keadilan Sejahtera [ PKS ]

Kerancuan dalam buku FATWA-FATWA DEWAN SYARIAH Partai Keadilan Sejahtera [ PKS ] Mungkin sangat sedikit orang yang memiliki buku ini. Namun kalau anda ingin meluangkan waktu, silahkan anda berkunjung ke perpustakaan-perpustakaan yang ada, insyaAlllah anda menemukannya di sana. Saya (penulis) hanya mengkritisi apa yang tertulis dalam buku tersebut , bukan mengkritisi PKS sebagai sebuah instsitusi, sebuah partai atau sebuah apalah lainnya.  Sebagaimana lazimnya sebuah buku tentunya bisa saja mengandung kesalahan, walaupun sebagian besar isinya mengandung kebenaran. Maksud saya menulis tentang masalah ini hanyalah mengkritisi apa yang tertulis di dalam buku saja, bukan kepada institusi, lembaga atau oknum tertentu. Tertulis pada halaman 78 - 80 di buku Fatwa-fatwa Dewan Syariah Partai Keadilan Sejahtera, yang diterbitkan oleh Harakatuna Publishing pada bulan April 2006, dicetak oleh percetakan Syaamil Cipta Media, Bandung. (keterangan di bawah ini dikutib sesuai ...

BURUKNYA SIFAT UJUB

Salah seorang ulama salaf pernah berkata: “Seorang yang ujub akan tertimpa dua kehinaan, akan terbongkar kesalahan-kesalahannya dan akan jatuh martabatnya di mata manusia.” Salah seorang ahli hikmah berkata: “Ada seorang yang terkena penyakit ujub, akhirnya ia tergelincir dalam kesalahan karena saking ujubnya terhadap diri sendiri. Ada sebuah pelajaran yang dapat kita ambil dari orang itu, ketika ia berusaha jual mahal dengan kemampuan dirinya, maka Imam Syafi’i pun membantahnya seraya berseru di hadapan khalayak ramai: “Barangsiapa yang mengangkat-angkat diri sendiri secara berlebihan, niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menjatuhkan martabatnya.” Defenisi Ujub Orang yang terkena penyakit ujub akan memandang remeh dosa-dosa yang dilakukannya dan mengang-gapnya bagai angin lalu. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengabarkan kepada kita dalam sebuah hadits: “Orang yang jahat akan melihat dosa-dosanya seperti lalat yang hinggap di hidungnya, dengan santai dapa...

aku sayang padamu saudaraku..dan sahabatku..

Saudaraku yang semoga dirahmati Allah. Sungguh persahabatan merupakan suatu karunia dari Allah Ta’ala. Sebagaimana firman Allah yang artinya,“Lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara” (Ali Imron : 103). Ini adalah nikmat Allah yang sangat agung. Maka seharusnya kita menjaganya dengan memperhatikan hak-hak di antara sahabat. Pembahasan berikut, berisi sebagian hak-hak persahabatan yang seharusnya diperhatikan oleh orang-orang yang mengikat tali tersebut. Bersahabatlah karena Allah Ingatlah wahai saudaraku -semoga Allah menunujuki kita untuk taat kepada-Nya-, bahwa tujuan kita bersahabat adalah senantiasa untuk mengaharap ridho Allah Ta'ala. Dan janganlah sekali-kali persahabatan tersebut dijadikan untuk mendapatkan kepentingan dunia semata. Persahabatan yang dilandaskan saling cinta karena Allah itulah yang akan mendapatkan manisnya iman, sebagaimana Rasulullah shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya,"Ada tiga perk...

dai penyeru kesesatan di akhir zaman

Oleh : Syaikh Salim bin Ied Al-Hilali Dari Hudzaifah bin Al-Yaman Radhiyalahu ‘anhu beliau berkata : “Dahulu manusia bertanya kepada Rasulullah tentang hal-hal yang baik tapi aku bertanya kepada beliau tentang hal-hal yang buruk agar jangan sampai menimpaku” Aku bertanya : “Wahai Rasulullah, dahulu kami berada dalam keadaan jahiliyah dan kejelekan lalu Allah mendatangkan kebaikan (Islam,-pent) ini, apakah setelah kebaikan ini akan datang kejelekan ?” Beliau berkata : “Ya” Aku bertanya : “Dan apakah setelah kejelekan ini akan datang kebaikan?” Beliau menjawab : “Ya, tetapi didalamnya ada asap”. Aku bertanya : “Apa asapnya itu ?” Beliau menjawab : “Suatu kaum yang membuat ajaran bukan dari ajaranku, dan menunjukkan (manusia) kepada selain petunjukku. Engkau akan mengenal mereka dan engkau akan memungkirinya” Aku bertanya : “Apakah setelah kebaikan ini akan datang kejelekan lagi ?” Beliau menjawab :”Ya, (akan muncul) para dai-dai yang menyeru ke neraka jahannam. Barang...