taubat itu sebelum ajal menjemput

Matan Hadist

وعَنْ أبي عَبْدِ الرَّحْمن عَبْدِ اللَّهِ بن عُمرَ بن الخطَّاب رضي الله عنهما عن النَّبيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال: «إِنَّ الله عزَّ وجَلَّ يقْبَلُ توْبة العبْدِ مَالَم يُغرْغرِ» رواه الترمذي وقال: حديث حسنٌ

Dari Abu Abdur Rahman yaitu Abdullah bin Umar bin al-Khaththab radhiallahu ‘anhuma dari Nabi shalallahu alaihi wasalam, sabdanya: “Sesungguhnya Allah ‘Azza wa jalla itu menerima taubatnya seorang hamba selama ruhnya belum sampai di kerongkongannya – yakni ketika akan meninggal dunia.”

(HR. Tirmidzi, no. 3537, Ibnu Majah, no. 4253 dan Imam Tirmidzi dan Albani mengatakan bahwa ini adalah hadis hasan dalam Shahihul Jami’ no. 1903).

Faedah Hadist

Hadist ini memberikan faedah-faedah berharga, di antaranya;

1. Taubat memiliki maksud berhenti melakukan kemaksiatan dan kembali menuju ketaatan.

2. Taubat adalah amalan yang sangat dicintai Allah Ta’ala, karena Dialah Yang Maha Menerima taubat para hamba-Nya.
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)

3. Taubat hukumnya wajib atas setiap mukmin, karena itu, selama ia masih hidup, maka ia dituntut untuk bertaubat;

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا

Wahai orang-orang yang beriman bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang sungguh-sungguh.” (QS. At-Tahrim: 8)

4. Taubat itu harus dilakukan sebelum ditutupnya pintu taubat, yaitu sebelum ajal menjemput dan atau sebelum terbitnya matahari dari arah barat. Allah Ta’ala berfirman,

وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّى إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْآنَ

“Dan Taubat itu tidaklah (diterima Allah) dari mereka yang berbuat kejahatan hingga apabila datang ajal kepada seorang diantara mereka barulah dia mengatakan, ‘Saya benar-benar taubat sekarang.’” (QS. An-Nisa: 18).

5. Allah ‘Azza wa Jalla akan mengampuni setiap dosa meskipun dosa besar selama mau bertaubat dan selama masih dalam masa atau waktu yang memungkinkan diterimanya taubat itu, dan hal ini termasuk dalam syarat waktu taubat. Jika dilakukan setelah itu (dilakukan di luar waktu yang memungkinkan diterimanya taubat), maka taubat tersebut tidak lagi diterima.

Wallahu Ta’ala A’lam.

➡https://bimbinganislam.com/fawaid-hadist-16-bertaubat-itu-sebelum-ajal-menjemput/
Iam moslem.. Pengagum Rasulullah shalallahu alahi wasallam

تعليق واحد

  1. Semoga bisa menjadi renungan
© Meraih Ilmu Syar'i. All rights reserved. Premium By Raushan Design