pentingnya mencari harta yang halal

Mencari Nafkah Halāl, Termasuk Fī Sabīlillāh

Disebutkan dalam sebuah hadits:

 وَعَنْ كَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ - رضي الله عنه - قَالَ: (مَرَّ عَلَى النَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم - رَجُلٌ، فَرَأَى أَصْحَابُ رَسُولِ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - مِنْ جَلَدِهِ وَنَشَاطِهِ مَا أَعْجَبَهُمْ، فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ , لَوْ كَانَ هَذَا فِي سَبِيلِ اللهِ؟) (١) (فَقَالَ رَسُولُ اللهِ - صلى الله عليه وسلم -: " وَمَا سَبِيلُ اللهِ إِلَّا مَنْ قَتَلَ؟) (٢) (إِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى عَلَى وَلَدِهِ صِغَارًا , فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللهِ، وَإِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى عَلَى أَبَوَيْنِ شَيْخَيْنِ كَبِيرَيْنِ , فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللهِ، وَإِنْ كَانَ يَسْعَى عَلَى نَفْسِهِ يُعِفُّهَا  , فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللهِ، وَإِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى رِيَاءً وَتَفَاخُرًا , فَهُوَ فِي سَبِيلِ الشَّيْطَانِ ") (٣) 

(١) (طس) ٦٨٣٥ , (هق) ١٧٦٠٢ ,صَحِيح الْجَامِع: ١٤٢٨ ,الصَّحِيحَة: ٣٢٤٨  (٢) (طس) ٤٢١٤ , انظر الصحيحة: ٢٢٣٢ (٣) (طس) ٦٨٣٥ , (هق) ١٧٦٠٢ , صحيح الترغيب والترهيب

Pernah ada seseorang yang melewati Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat kemampuan dan semangatnya, lalu mereka berkata, 

"Kalau sekiranya orang ini berada di jalan Allah (tentu baik baginya)?" 

Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 

“Apakah di jalan Allah hanya yang menumpahkan darah?”

"Jika ia keluar bekerja untuk anak-anaknya yang masih kecil, tentu dia berada di jalan Allah

Jika ia keluar bekerja untuk menafkahi dua ibu-bapaknya yang sudah tua, tentu ia berada di jalan Allah

Jika ia bekerja untuk dirinya, yakni untuk menjaga kesucian diri, maka dia di jalan Allah 

dan jika ia keluar bekerja untuk riya dan berbangga-bangga (di hadapan manusia), maka dia berada di jalan setan." 

[Hadits ini dinyatakan shahih oleh Imam Al-Albani dalam Shahihul Jami' no. 1428]

Di jalan Allah atau Fī Sabīlillāh, termasuk didalamnya mencari nafkah yang halal. 

Selayaknya bagi kita saat mencari nafkah penghidupan untuk menghadirkan niat (meniatkan ibadah kepada Allah) dan ihtisab (mengharapkan balasan baik disisi Allah).

Dan waspada dari niat yang salah dalam mencari nafkah, seperti niat riya, pamer dan meninggikan diri dihadapan manusia.

•••
Iam moslem.. Pengagum Rasulullah shalallahu alahi wasallam

إرسال تعليق

© Meraih Ilmu Syar'i. All rights reserved. Premium By Raushan Design