0 Comment
Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo atau sering disebut Gubernur Suryo atau RM Suryo lahir di Magetan pada tanggal 9 Juli 1898. Ayahnya bernama Raden Wiryo Sumarto dan ibunya bernama Raden Ayu Kustiah.

Bermula pada bulan November 1948, Presiden Soekarno Memanggil Gubernur dari seluruh Indonesia, dan berkumpul di Yogyakarta (saat itu ibu kota negara masih di Yogyakarta) dalam rangka peringatan hari pahlawan pada tgl 10 November.

Setelah menghadiri peringatan hari pahlawan, Gubernur Soerjo pamit undur diri untuk pergi ke Madiun.

Sebelum sampai di Madiun, mobil beliau di cegat oleh anggota Bataliyon FDR, Partai Komunis Indonesia (PKI) pimpinan Maladi Yusuf di tengah *Hutan Peleng, Kedunggalar, Ngawi*. Setelah diikat tangan-nya dengan tali, mobil Gubernur Soerjo dibakar.

Dalam saat yg sama, tidak hanya Gubernur Soerjo yang ikut jadi korban, dua perwira polisi yaitu Kombes pol M. Doerjat dan Kompol soeroko yang mengawal Gubernur Suryo turut jadi korban, mobil kedua perwira polisi itu juga dibakar.

Ketiganya kemudian ditelanjangi dan dicaci maki, ketiga-nya diikat, lalu diseret hingga lebih dari 5 KM dengan menggunakan kuda.

Dua perwira polisi tsb ternyata lebih dahulu meninggal ketika diseret, kemudian disembelih. Sementara Gubernur Soerjo tidak kunjung meninggal, ketika disiksa dan di sembelih.

Ada anggota FDR PKI yang berspekulasi, Gubernur Soerjo punya kesaktian, sehingga susah dibunuh, maka salah satu anggota FDR PKI mengusulkan agar Gubernur Soerjo diseret lagi hingga lebih dari 10Km dan harus menyeberangi melewati tiga sungai, agar betul-betul barulah setelah itu disembelih.

Empat hari kemudian, jenazah Gubernur Soerjo dan dua perwira polisi baru ditemukan dalam kondisi sangat mengenaskan di kali kakah. Di kali itulah tepat di hari Pahlawan, Gubernur Soerjo dan 2 Polisi disembelih setelah diseret lebih dari 10Km.

Di sebidang kecil tanah yang agak menjorok ke dalam air, berdiri kokoh sebuah tugu peringatan. Ada tulisan di bagian atas yang berbunyi: “Di sini telah gugur pahlawan2 bangsaku:
1. Alm Bpk Soerjo, Gubernur ke I Jawa Timur
2. Alm Doerjat, Kombes Polisi I
3. Alm Soerono, Kompol Polisi I,

akibat kekejaman PKI di Bulan November 1948.

Posting Komentar Blogger

 
Top