0 Comment
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan :
Seseorang masuk dari pintu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tengah khutbah jum'at. Dia menghadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sambil berdiri. Dia mengatakan, "Ya Rasulullah, banyak ternak yg mati, dan jalan terputus. Karena itu, berdoalah kepada Allah agar Dia menahan hujan."
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya, dan berdoa,

اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا، وَلاَ عَلَيْنَا، اللَّهُمَّ عَلَى الآكَامِ وَالجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

ALLAHUMMA HAWAALAINA WA LAA ’ALAINA. ALLAHUMMA ’ALAL AAKAMI WAL JIBAALI, WAZH ZHIROOBI, WA BUTHUNIL AWDIYATI, WA MANAABITISY SYAJARI

“Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami dan tdk di atas kami. Ya Allah turunkan hujan di bukit2, pegunungan, dataran tinggi, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.” Tiba2 hujan langsung berhenti. Kami keluar masjid di bawah terik matahari. (HR. Bukhari – Muslim).

Dari hadis di atas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa ketika terjadi banjir, akibat terlalu sering hujan. Doa ini bisa dibaca dalam kondisi banjir spt yg terjadi di ibu kota. Dgn harapan, semoga Allah tdk menimpakan hujan itu sebagai adzab, namun menjadi rahmat. Hujan itu turun di tempat yg subur dan bermanfaat bagi tanaman.

Ibnu Daqiqil Id ketika menjelaskan hadis ini mengatakan,

Hadis ini merupakan dalil bolehnya berdoa memohon dihentikan dampak buruk hujan, sebagaimana dianjurkan untuk berdoa agar turun hujan, ketika lama tdk turun. Karena semuanya membahayakan. (Ihkam Al-Ahkam, 1/357)

Jika doa di atas terlalu panjang, bisa membaca bagian depan:

اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا، وَلاَ عَلَيْنَا

ALLAHUMMA HAWAALAINA WA LAA ’ALAINA

Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami dan tdk di atas kami.”

Allahu a’lam

Ust. Ammi Nur Baits
www.KonsultasiSyariah.com

Posting Komentar Blogger

 
Top