0 Comment

 


Patut direnungkan:

 


Abu Ishaq Al-Syairazy (W. 393H) Rahimahullah, seorang ulama bermazhab Syafi'i mengatakan:


Suatu malam aku terjaga bersama ayah ku, lalu aku berkata: 

"Tidak adakah diantara mereka yang bangun malam untuk sholat 2 rokaat ?"


Ayahku pun menyahut: "wahai anakku, seandainya sekarang engkau tertidur maka itu lebih baik bagimu dari pada engkau terjaga dan berkomentar tentang mereka, ke istiqomahan mu bukanlah pintu bagi mu untuk berhak mengejek kesesatan selain mu, maka jangan engkau memadang mereka dengan angkuh, karena sebenarnya hati itu berada diantara 2 jari jemari Allah Ta'ala yang bisa Dia bolak balikkan dengan semauNya, karena itu disaat Dia memilih mu untuk mendapatkan hidayahNya bukan berarti itu karena engkau Istimewa atau karena ketaata mu kepadaNya, tetapi itu karena kasih sayangNya yang tercurah kepada mu yang bisa saja Dia cabut kembali dari mu dalam sekejab, oleh karena itu jangan tertipu oleh amal ibadah mu, dan jangan memandang rendah orang yang terjatuh dalam kesesatan, kalau bukan rahmat Allah kepadaMu pastilah kamu terjerumus sebagaimana mereka, jangan pernah sekali-sekali kamu mengira bahwa kekokohan istiqomah mu adalah salah satu buah dari prestasi mu, karena Allah Ta'ala Berfirman kepada NabiNya (yg prestasinya memukau): 


(ÙˆَÙ„َÙˆۡÙ„َاۤ Ø£َÙ† Ø«َبَّتۡÙ†َÙ€ٰÙƒَ Ù„َÙ‚َدۡ Ùƒِدتَّ تَرۡÙƒَÙ†ُ Ø¥ِÙ„َÛŒۡÙ‡ِÙ…ۡ Ø´َÛŒۡÙ€ࣰٔا Ù‚َÙ„ِیلًا)


Dan sekiranya Kami tidak memperteguh (hati) mu, niscaya engkau hampir saja condong sedikit kepada mereka.

(QS, al-Isra': 74)


Lalu bagaimana dengan diri mu ?


Berkata Umar bin abdul Aziz Rahimahullah:

Kami mendapati para salafus shalih mereka tidak menganggap bahwa ibadah (hanya) terletak pada sholat malam dan puasa, akan tetapi ibadah yang sebenarnya terletak pada sikap menahan diri dari mencela orang lain, karena betapun banyak pahala puasa dan sholat dari mereka yang mengerjakannya dia tetap akan menjadi orang yang bangkrut di hari kiamat kalau tidak menjaga lisannya dari mencela orang lain.


Waffaqallahul Jami'


_____

Sumber:

Ust. Muhammad Chusnul Yakin Rahimahullah

Posting Komentar Blogger

 
Top