0 Comment


QANA'AH (merasa cukup)

Syukuri apa yang ada, tak perlu hasad kepada orang yang banyak harta, dan ingatlah orang miskin lebih dulu masuk surga.

  Allah Ta'ala berfirman :
مَا يَفْعَلُ اللَّهُ بِعَذَابِكُمْ إِنْ شَكَرْتُمْ وَآمَنْتُمْ  وَكَانَ اللَّهُ شَاكِرًا عَلِيمًا

"Tidaklah Allah akan mengadzab kalian jika kalian bersyukur dan beriman. Dan sungguh Allah itu Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui."

(QS. An-Nisa': 147)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Sungguh sangat beruntung orang yang telah masuk Islam, diberikan rezeki yang cukup dan Allah mengaruniakannya sifat qana'ah (merasa cukup) dengan apa yang diberikan kepadanya."

  (HR. Muslim, no.1054)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu."

  (HR. Muslim, no.2963)

 Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Orang beriman yang miskin akan masuk surga sebelum orang-orang kaya yaitu lebih dulu setengah hari yang sama dengan 500 tahun."

  (HR. Ibnu Majah, no.4122, at-Tirmidzi, no.2353)

  Abu ad-Darda radhiyallahu 'anhu berkata:
"Hisab pemilik dua dirham lebih berat daripada hisab pemilik satu dirham."  (Mukhtashar Minhajul Qashidin, hal.590)

 Sa'ad bin Abi Waqqash radhiyallahu 'anhu berkata kepada anaknya yang bernama 'Umar:
"Wahai anakku, apabila engkau mencari kekayaan, maka hiasilah dirimu dengan sifat qana'ah. Karena jika engkau tidak memiliki sifat qana'ah, maka harta sebanyak apapun tidak akan mencukupimu."

 ('Uyunul Akhbar, 3/73)

  Hatim rahimahullah berkata:
"Saya melihat manusia saling mendengki (hasad). Lalu saya memperhatikan Firman Allah Ta'ala, "Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka." (Az-Zukhruf:32), maka saya pun meninggalkan hasad."

  (Bahjatul Majalis Wa Anisul Muqim Wal Musafir, II/12-13)

  Muhammad bin Sirin rahimahullah berkata:
"Aku tidak pernah hasad kepada seorang pun dalam masalah dunia, karena jika dia termasuk ahli surga, maka bagaimana aku hasad  dalam masalah dunia, padahal dia akan masuk surga? Dan jika dia termasuk ahli neraka, maka bagaimana aku hasad kepadanya dalam hal dunia, sedangkan dia akan masuk neraka?."

  (Raudhatul Uqala' Wanuzhatul Fudhala', hal.119)

Wallahu A'lam

Posting Komentar Blogger

 
Top