Langsung ke konten utama

HUKUM APLOAD FOTO MAKANAN / MASAKAN DI MEDIA SOSIAL



Zaman digital sekarang dan banyaknya sosial media memudahkan kita untuk mengabadikan moment atau mengunggahan foto. Tren saat ini sering kita jumpai postingan makanan yang dapat membangkitkan selera bahkan bisa jadi diantara kita sampai ada yang “ileran” atau menusuk ke rahang.

Sebagian orang bisa makan di tempat yang mewah, berkelas dengan harga yang tidak mudah dijangkau oleh kalangan lain.

Atau mungkin seorang Ibu2 Rumah tangga ni yang Biasanya gemar Aplod2 foto Menu masakan Di media sosial,  Biasanya dengan dalih bagi2 Resap masakan , Boleh sih bagi resep masakan,  TAPI tak perlu foto makanannya ikut di APLOD juga ya Bunda .  CUKUP aplod Resep masakannya AJA.
Hati-hati dengan Ria,  Karena aplod foto makanan berujung pada Riya [ Pamer ] jika dalam hati Ada besitan ingin dipuji & Ingin dilihat Masakannya,  atau menu makanannya.

Kesempatan memposting makanan sebelum disantap, dikumpulkan terlebih dahulu, lalu dirapihkan, mencari sudut yang bagus untuk diambil gambarnya. Menjadi sebuah kepuasan dan kebanggaan rasanya bisa memposting makanan yang lucu, mahal dan penampilan yang bagus.


Lalu, apakah benar menggungah makanan ke media sosial itu bagi sebagian orang dikatakan tidak layak, tidak baik? Ataukah biasa saja? Ada yang bilang “kalo itu sih masing-masing orang niatnya kaya gimana”. waduhh repot juga kalo kaya gitu.

Yuk kita coba kunjungi sejenak hadits yang nampaknya serupa dengan fenomena tersebut, diantaranya:
Dari Ikrimah, Ibnu Abbas mengatakan,“Sesungguhnya Nabi melarang untuk memakan makanan yang dimasak oleh dua orang yang berlomba” [HR Abu Daud]

Ulama menafsirkan hadits ini yaitu dua orang yang berlomba dalam menjamu tamu dengan maksud agar yang satu dapat mengalahkan yang lain, dengan tujuan ria (inggin dipuji) disanjung dan pamer.

Kasus diatas memang bukan perlombaannya karena tidak relevan dengan zaman saat ini. Dan meski tidak ada dalil dan larangan terkait memposting makanan ke media sosial, melainkan dampaknya itu sendiri, yaitu ria, pamer dan ingin dipuji.

Hukum Riya’
Perbuatan riya’ termasuk ke dalam syirik kecil sehingga dilarang oleh agama Islam dan hukumnya adalah haram. Dari Mahmud bin Labid, Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam bersabda yang artinya;

“Sesungguhnya yang paling ditakutkan dari apa yang saya takutkan menimpa kalian adalah asy syirkul ashghar (syirik kecil), maka para shahabat bertanya, apa yang dimaksud dengan asy syirkul ashghar? Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Ar Riya’.”

Riya’ dalam niat
Berkaitan dengan niat di dalam hati seseorang yang merupakan awal daripada setiap perbuatan yang menyebabkan tidak adanya rasa ikhlas. Dalam sebuah hadist yang artinya;

“Aku mendengar Umar bin Khattab berkata di atas mimbar; ‘Aku mendengar Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam bersabda; ‘Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya bagi setiap orang memperoleh sesuai apa yang ia niatkan.” (H. R. Bukhari Muslim).

Menurut Dr. Iiz Izmudiin MA Mengunggah makanan secara hukum tidak bertentangan namun secara etika moral dan tawhid bertentangan, mengapa? karena israf dan tabzir. Sementara israf dan tabzir temannya syetan. Terus kenapa sifat israf dan tabzir disebut teman (ikhwan) syetan, karena cenderung angkuh, ya diantaranya sifat pamer. Hal itu berbeda halnya dengan tujuan informasi, usaha atau berbisnis (marketing).


mari coba berhenti dan hindari berfikir tak peduli dengan berkata ” Lah itu urusan dia”, rasanya tidak ada salahnya untuk tidak membuat orang untuk bersifat iri.

Karena pertanyaan besarnya ialah apa tujuan mempublikasikan makanan? ingin menunjukan ke orang lain? coba kita tengok hadist ini.

dalam riwayat Muslim, dari Abu Dzar, dia berkata: “Sesungguhnya kekasihku berpesan kepadaku: ‘Jika engkau memasak masakan berkuah, perbanyaklah kuahnya, kemudian lihatlah anggota keluarga dari tetanggamu, maka berikanlah kepada mereka dengan baik.’”[HR. Muslim ]

Rasullulah mengajarkan untuk membagi makanan, bukan mempublikasikan makanan. Karena Masih banyak saudara saudara kita, rekan, kerabat kerja kita yang mungkin sedang kesusahan. selain harus menjaga perasaan pasangan kita maka perasaan orang lain juga perlu kita jaga. zaman sekarang zaman “baper”, jadi alangkah lebih berhati-hati dan selalu peduli terhadap sesama saudara.

Egits Ahmad
📝 Ummu Mifta

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

kerancuan teori borobudur-nya KH fahmi basya

Benarkah Candi Borobudur peninggalan Nabi Sulaiman ?? coba perhatikan ayat yg saya beri tanda panah merah diatas, ternyata telah dipalsukan dari surat dan ayat aslinya. surat ke 40 ayat 39 adalah ini : 39. Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal. Borobudur dan prambanan peninggalan Nabi Sulaiman membaca judul diatas, tentu banyak orang yang akan mengernyitkan dahi, sebagai tanda ketidakpercayaannya. Bahkan, mungkin demikian pula dengan Anda. Sebab, Nabi Sulaiman AS adalah seorang utusan Allah yang diberikan keistimewaan dengan kemampuannya menaklukkan seluruh makhluk ciptaan Allah, termasuk angin yang tunduk di bawah kekuasaannya atas izin Allah. Bahkan, burung dan jin selalu mematuhi perintah Sulaiman. Menurut Sami bin Abdullah al-Maghluts, dalam bukunya Atlas Sejarah Nabi dan Rasul, Nabi Sulaiman diperkirakan hidup pada abad ke-9 Sebelum Masehi (989-931 SM), atau s...

menelusuri akidah syaikh ali jaber

Syaikh ali jaber,sosok dai asal madinah saudi arabia yang belakangan sering terlihat di layar kaca dan namanyapun cukup di kenal di kalangan masyarakat indonesia..tetapi siapakah beliau sebenarnya...? benarkah beliau adalah imam masjid nabawi seperti yang diberitakan media indonesia..? berikut ini artikel yang diambil dari situs neo syiah, muslimmedia.news,yang sangat santer mempublikasikan berita fitnah dan kerap mengolok olok ahlus sunnah di negeri ini.. tetapi malah memuji dan menyanjung syaikh ali jaber.!!! muslimmedia.news  memberitakan.. Dalam sebuah cuplikan ceramah video di Youtube , Syekh Ali Jaber mengisahkan tentang dirinya sewaktu berjumpa dengan salah seorang ustadz anti maulid, membid'ah-bid'ahkan Maulid Nabi.  Syaikh Ali Jaber kemudian menghampiri dan bertanya "Kenapa Maulid Bid'ah?" Jawaban dari ustadz tersebut adalah karena tidak ada dizaman Rasulullah Syekh Ali Jaber bertanya lagi : "Jadi dasarnya itu saja ?". Jadi t...

mengenal fam(marga) arab yang ada di indonesia

Apa Fam antum, Marga antum apa.? Sering yang dapat pertanyaan seperti itu, apalagi kalau sudah kumpul di Majlis disitu banyak Asatidz, Kiyai atau guru-guru agama atau bisa jadi yang menanyakan itu teman baru anda. Nah dibawah ini antum bisa lihat sendiri dan cari apa marga/fam antum dan dari mana asal keturunannya berada. MARGA (FAM) GABILAH ARAB Secara umum penggolongan Marga Arab Hadramaut itu dikategorikan dalam 3 Golongan : 'ALAWIYYIN    باعلوي   Adalah : (Golongan yang bernisbah dari keturunan Rasulullah lewat keturunan dari Sayyidina Ahmad bin Isa (AlMuhajir). AS-SYAIKH   الشيخ  / MASYAIEKH Adalah :  (Golongan Arab yang memiliki Keturunan Para orang-orang alim lewat Assahabah / Sahabat Nabi atau yang tidak melalui Sayyidina Al-Muhajir,meskipun akan bertemu Nasab ke Kakeknya Nabi Muhammad,Saw ). QABAIL   قبائل  Adalah : (Golongan keturunan Arab Pemberani yang memegang senjata). 'ABID   عابد  Adalah : (Go...

MENGUNGKAP SIAPA SEBENARNYA MUHAMMAD AS SEWED

  Ketika ada seorang ikhwan yang bernama Ikang mendapatkan SMS dari Oman Majalengka yang inti smsnya adalah dilarangnya dia menghadiri kajian ustadz Abdul Alim yang akan diadakannya di Majalengka dengan menisbatkan larangan tersebut pada ustadz Muhammad Umar As Sewed maka ketika itu di laporkan sms tersebut pada ustadz Abdul alim maka ustadz Abdul Alim ingin bertabayun benar tidak yang diucapkan As Sewed tersebut kalau memang ikhwan itu {oman} berdusta atas nama As Sewed berarti dia qilatul adab pada ustadznya {As Sewed.}   Maka dengan khobar ini ustadz Abdul Alim mengajak ana untuk tabayun kepada As Sewed dengan ikhwan Majalengka yang ketika itu sedang berziaroh ke mahad Kuningan lalu kita berangkat dalam rombongan 6 orang (ustadz Abdul Alim, Sholih, Sony, Wowo, Ikang Dan Saman) yang ketika itu bertepatan dengan kajian bulanan kitab ibanah yang banyak dihadiri oleh para asatidz lukmaniun di mahadnya As Sewed Cirebon dan bertepatan juga akan ada kedatangannya s...

shohihkah hadist mengenai kucing peliharaan Rasulullah Muezza (Mu'izzah)..?

illustrasi [Kucing Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam] Dikatakan oleh sebagian orang-orang, Rasulullah mempunyai kucing peliharaan -kadang mereka menyebutnya Muezza (Mu'izzah), kadang tidak menyebut namanya-, dikatakan pula bahwa ia gemar tidur di pakaian Rasulullah yang beliau kerap memakainya untuk shalat, dan Rasulullah memotong sebagiannya karena tidak tega mengganggu tidur Muezza. Kami belum menemukan riwayat hadits yang tsabat hingga Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam mengenai kisah ini, dan tentunya kita pun tidak boleh menerima mentah-mentah kisah ini hingga kita temukan sanad riwayat yang memadai untuk diselidiki keshahihan dan kelemahannya. Oleh karena itu bersikap tawaqquf (diam) adalah pilihan terbaik ketimbang latah menyebarkannya tanpa tahu keshahihan dan kelemahannya. Riwayat yang shahih atau minimal hasan mengenai kucing peliharaan adalah apa yang diriwayatkan Al-Imam At-Tirmidziy rahimahullah dengan sanad yang mauquuf hi...