Tahukah kamu orang yang tidak bisa
membaca dan menulis Bahasa Indonesia disebut dengan Buta Huruf? Setiap
orang tua tidak mau anak-anaknya tidak mengerti ilmu Bahasa Indonesia
dengan baik. Mereka ingin anak-anaknya bisa maju dan sukses. Modal utama
untuk sukses adalah bisa mengerti Bahasa Indonesia baik lisan maupun
tulisan. Jika ada orang yang Buta Huruf maka orang itu akan dicibir oleh
orang lain karena kebodohannya.
Sedangkan di kehidupan modern, setiap
warga negara yang ingin dan bisa berkomunikasi dengan orang lain di
negara lain maka ia harus bisa bahasa asing, salah satunya adalah dengan
menguasai Bahasa Inggris dan mempelajari grammar, fasih berbicara dan mendengarkan. Dia harus mempunyai kemampuan speaking dan listening yang baik.
Jika tidak bisa mengerti kedua bahasa
tersebut maka ia disebut kuper, udik, buta huruf. Dia juga bisa
dikategorikan sebagai orang yang bisa memperlambat laju perkembangan
sebuah negara. Kedua hal itu memang ada benarnya tetapi masih ada yang
hal kurang. Hal yang seringkali dilupakan kaum muslim di negeri ini
yaitu faham, mahir, bisa dan mengerti Al-Quran. Untuk mencapai hal
tersebut ia harus bisa membaca dan dalam Al-Quran ada ilmu khusus untuk
membaca Al-Quran dengan baik dan benar yang disebut dengan Ilmu Tajwid.
Ilmu Tajwid hadir guna membimbing umat islam agar tidak salah membaca
sebuah ayat Al-Quran karena jika dia salah membaca satu huruf saja
bahkan salah membaca makharijul huruf dan syakalnya maka artinya pun akan salah. Misal kata fallah dan falah. Fallah artinya petani sedangkan Falah artinya kemenangan. Jika ada seseorang yang membacakan seruan adzan Hayya Alal Falah (marilah kita menuju kemenangan) tetapi ia salah membacanya malah menjadi Hayya Alal Fallah
(mari menuju petani). Jelas itu berbeda. Contoh kecil ini menjelaskan
pula bahwa belajar Ilmu Tajwid itu perlu dan memang sepatutnya harus
dipelajari oleh orang Islam.
Di awal, saya sebutkan bahwa orang yang
tidak mengerti Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris disebut sebagai
seorang yang Buta Huruf, lalu bagaimana dengan orang yang tidak bisa
membaca dan mengerti bahasa dari Al-Quran? Saya kira ia lebih parah dari
Buta Huruf. Apakah kamu sudah bisa membaca Al-Quran dengan baik? Apakah
kamu mengerti akan ilmunya? Misalkan ada orang dusun yang main ke kota
dan ia tidak bisa berbahasa Indonesia atau orang Indonesia yang
melancong ke luar negeri tapi tidak bisa berbahasa luar negeri maka ia
akan kesulitan dalam menjalani kehidupan bahkan bisa berpotensi tersesat
atau dibodohi orang lain. Lalu sekarang, jika kamu tidak bisa membaca
Al-Quran dengan baik maka bukan hanya di dunia saja namun di akhirat
kelak kamu bisa tersesat akibat tidak menggunakan Al-Quran sebagai
pedoman hidup. Hal itu terjadi karena ia tidak mengerti ilmunya yaitu
ilmu membaca Al-Quran. Sekali lagi, hal ini adalah penting. Oleh karena
itu marilah kita belajar bersama mengenai Ilmu Tajwid ini. Kita harus
bisa. Apa jadinya nanti misalkan jika anak-anak kita bertanya tentang
ilmu tajwid sedangkan kita sendiri tidak bisa? Pasti kita akan malu.
Jadi, yuk kita mulai! Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Di bawah
ini, akan dijelaskan gambaran umum dari Ilmu Tajwid Al-Quran. Selamat
Belajar!
###=###
Tajwīd (تجويد) secara harfiah bermakna melakukan sesuatu dengan elok dan indah atau bagus dan membaguskan, tajwid berasal dari kata Jawwada (جوّد-يجوّد-تجويدا) dalam bahasa Arab. Dalam ilmu Qiraah,
tajwid berarti mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan
sifat-sifat yang dimilikinya. Jadi ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang
mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang
terdapat dalam kitab suci al-Quran maupun bukan.
Pengertian lain dari ilmu tajwid ialah menyampaikan dengan sebaik-baiknya dan sempurna dari tiap-tiap bacaan ayat al-Quran. Para ulama menyatakan bahwa hukum bagi mempelajari tajwid itu adalah fardhu kifayah tetapi mengamalkan tajwid ketika membaca al-Quran adalah fardhu ain atau wajib kepada lelaki dan perempuan yang mukallaf atau dewasa.
Sebelum membahas lebih lanjut tentang
teori-teori Ilmu Tajwid, alangkah baiknya kita mengetahui terlebih
dahulu 10 poin dasar yang berkaitan dengan ilmu yang akan kita pelajari
ini:
- Nama Ilmu yang akan dipelajari
Nama ilmu yang akan kita bahas adalah ilmu tajwid, atau disebut juga ilmu tartil dan ada juga yang menyebutnya dengan nama Haqqut tilawah. - Definisi
Definisi ilmu tajwid menurut etimologi adalah memperbaiki atau membuat sesuatu menjadi indah. Sedangkan menurut terminologi, Ilmu tajwid adalah memberikan hak dan mustahaq semua huruf hijaiyah yang meliputi pengucapan dengan makhraj dan sifat yang sempurna, mengetahui cara berhenti dan memulai, dengan tidak berlebihan dan terlalu dipaksakan sebagaimana yang dipelajari oleh kaum muslimin dari Rasulullah melalui proses talaqqi. - Obyek pembahasan
Obyek pembahasan ilmu tajwid adalah semua kata yang termaktub dalam Al-Qur’anul Karim. - Output/hasil
Hasil yang diharapkan setelah mempelajari ilmu tajwid adalah agar lidah terjaga dari kesalahan ketika membaca Al-Qur’an, lebih dari itu agar ridho Allah dapat diraih dengan bacaan yang benar. - Keutamaan
Ilmu tajwid termasuk cabang ilmu yang paling mulia dibandingkan dengan ilmu yang lain, karena pembahasan dalam ilmu ini berkaitan dengan firman Allah yaitu Al-Qur’anul Karim. - Hubungannya dengan ilmu yang lain
Ilmu tajwid sangat berbeda dengan cabang ilmu yang lain, karena ilmu tajwid adalah ilmu yang tidak bisa dipelajari sendiri secara otodidak, tapi dipelajari di hadapan seorang pengajar yang ahli dalam bidang ini. - Penemu/Pelopor
Orang yang pertama kali mempelopori penyusunan teori-teori ilmu tajwid adalah para ulama yang ahli di bidang ini, yaitu para ahli bahasa arab seperti Kholil bin Ahmad Al-Farohidy dan muridnya Sibawaih. Pada akhir abad ketiga hijriah dan awal abad keempat hijriah ilmu tajwid berdiri sendiri sebagai sebuah cabang ilmu, dan orang yang pertama kali menyusun buku dalam bidang ini adalah Imam Musa Al-Haqqani (wafat 325 H). - Sumber
Ilmu tajwid bersumber dari Al-Qur’an, sebagaimana firman Allah :ورتل القرءان ترتيلا Artinya: “Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.” Selain itu ilmu tajwid juga bersumber dari perbuatan nabi Muhammad SAW dan bagaiman cara beliau mengajarkan cara baca Al-Qur’an ini kepada para sahabatnya melalui proses talaqqi yang diwarisi oleh para ulama sehingga sampai pada kita secara mutawatir. - Hukum
Hukum mempelajari ilmu tajwid terbagi menjadi dua : A) Teori : Yang dimaksud dengan mempelajari ilmu tajwid secara teori adalah mempelajari teori-teori umum seperti hukum mim dan nun mati, hukum mad dan lain-lain. Mempelajari hal ini hukumnya fardhu Kifayah. B) Praktek : Adapun mempelajari ilmu tajwid secara praktek adalah mempelajari bagaimana pengucapan dan membaca Al-Qur’an dengan benar sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah. Dalam hal ini hukumnya fardhu ain berdasarkan dalil-dalil berikut: 1. Firman Allah dalam surat Al-Muzammil ayat 4 sebagai berikut :ورتل القرءان ترتيلا Artinya: “Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan (tartil).” Membaca Al-Qur’an secara Tartil merupakan cara baca yang diajarkan Rasulullah kepada para sahabatnya sebagaimana beliau diajarkan oleh Malaikat Jibril dengan cara seperti ini juga. Karena itu, membaca Al-Qur’an secara tartil melalui proses talaqqi merupakan sebuah kewajiban. 2. Firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 121 yang Artinya : “Orang-orang yang telah Kami berikan Al kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya*, mereka itu beriman kepadanya dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka Itulah orang-orang yang rugi.” *Maksudnya: tidak mengubah dan mentakwilkan Al kitab sekehendak hatinya. Berdasarkan ayat di atas, orang-orang yang membaca Al-Qur’an tidak dengan semestinya padahal dia mampu, dia termasuk dalam kategori orang-orang yang tidak membaca Al-Qur’an dengan sebenarnya (haqqa tilawatih). 3. Tidak sepantasnya Al-Qur’an dibaca seperti membaca Koran atau buku-buku yang lain. Karena memang membaca Al-Qur’an punya cara tersendiri yang contohkan oleh Rasulullah dan wajib diikuti oleh setiap muslim untuk menjaga kemurnian Al-Qur’an. Adapun orang yang tidak mampu membaca dengan benar serta tidak mampu mengucapkan huruf dengan semestinya, maka Allah tidak membebaninya dengan hal yang diluar batas kemampuannya. Dalam hadits Rasulullah disebutkan: “Orang-orang yang membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar akan bersama dengan para malaikat yang mulia, adapun orang yang membacanya dengan terbata-bata dan merasa kesulitan dia mendapatkan dua pahala.” - Pokok Bahasan
Ada 11 hal yang akan kita bahas tentang ilmu tajwid yaitu :
- Makharijul Huruf
- Sifatul Huruf
- Hukum Taawudz dan Basmalah
- Hukum Nun Mati dan Tanwin
- Hukum Mim Mati
- Hukum Mim dan Nun Tasydid
- Hukum Alif Lam Ma’rifah
- Hukum Mad
- Hukum Ra’
- Hukum Qalqalah
- Waqaf
Kita akan segera membahas ilmu Tajwid
tersebut namun alangkah lebih baik jika kita mengenali huruf-huruf yang
ada di dalam Al-Quran yang disebut dengan huruf hijaiyah. Penjelasannya
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
|
Sekarang kamu sudah siap untuk
mempelajari Ilmu Tajwid Al-Quran. Semoga Allah mempermudah kita dalam
memahami dan mengamalkannya. halaman berikutnya.. |
Posting Komentar Blogger Facebook