0 Comment

1. Shalat merupakan pembeda antara muslim dan kaafir (1)

2. Dengan shalat, seseorang meneggakkan tiga unsur keimanan: amalan hati, amalan lisan dan amalan anggota badan.

3. Dengan shalat, seseorang dapat benar-benar menyempurnakan keimanannya… karena didalam shalat terdapat amalan tertinggi dari tiga unsur keimanan tersebut.

-> Shalat mempersyaratkan ikhlaash (dan ini setinggi-tingginya amalan hati)

-> Shalat pun disyaratkan untuk membaca tasyahud (sedangkan didalamnya terdapat kalimat tauhiid, yang merupakan setinggi-setingginya amalan lisan)

-> Dan shalat tidak dikatakan sah, kecuali dengan menyempurnakan ruku’ dan sujud (yang keduanya merupakan setinggi-tingginya amalan anggota tubuh)

Maka benarlah sabda Rasuulullaah shallallaahu ‘alayhi wa sallam:

وَاعْلَمُوا أَنَّ خَيْرَ أَعْمَالِكُمُ الصَّلاَةُ

Ketahuilah… Sesungguhnya sebaik-baik amal bagi kalian adalah shalat…

Maka diantara solusi terampuh untuk menyikapi kecacatan iman kita, apakah kecacatan iman tersebut berkaitan dengan hati kita, lisan kita atau anggota badan kita; yaitu dengan shalat, dan menyempurnakan shalat kita…

Maka apabila masuk waktu-waktu shalat (apakah masuk waktu shalat sunnah, apalagi masuknya waktu shalat wajib), maka segeralah shalat dan sempurnakanlah pengerjaannya…

Tidakkah kita mau agar Allaah mengampuni dosa-dosa serta merahmati kita?

Tidakkah kita mau untuk menyempurnakan keimanan kita?

Maka raihlah rahmat, ampunan serta kesempurnaan iman dengan melaksanakan shalat…
_______________________

Catatan Kaki (1)

Yaitu berdasarkan hadits Jaabir radhiyallaahu ‘anhu bahwa Rasuulullaah shallallaahu ‘alayhi wa sallam bersabda:

إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ وَالشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ

“Sesungguhnya (pembeda) antara seseorang dengan kekufuran dan kesyirikan adalah meninggalkan shalat.”

(HR. Muslim)

Adapun dalam hadits Buraydah radhiyallaahu ‘anhu bahwa beliau shallallaahu ‘alayhi wa sallam bersabda:

العَهْدُ الَّذِيْ بَيْنَنَا وَ بَيْنَهُمْ الصَّلاَةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ

”Perjanjian antara kami dengan mereka (orang-orang kafir) adalah shalat, barangsiapa yang meninggalkannya maka ia berbuat kekufuran.”

(HR. At Tirmidzi, lihat Shahih At Targhib no. 564)

Adapun dalam hadits Tsauban radhiyallaahu ‘anhu bahwa beliau shallallaahu ‘alayhi wa sallam bersabda:

بَيْنَ الْعَبْدِ وَبَيْنَ الْكُفْرِ والإيمان الصَّلاةِ . فَإِذَا تَرَكَهَا فَقَدْ أَشْرَكَ

“Pembeda antara seorang hamba dengan kekufuran dan keimanan adalah shalat, bila ia meninggalkannya berarti ia telah berbuat kesyirikan.”

(HR. Ath Thabari, lihat Shahih At Targhib no. 566) ↩

Posting Komentar Blogger

 
Top