Mungkin telah tersebar informasi adanya anjuran makan buah sebelum
makan. Dan ini dinisbatkan kepada Islam atau ini adalah anjuran agama
Islam. Ternyata ini bukan HOAX dan ada beberpa ulama yang berpendapat
demikian,di antaranya Imam An-Nawawi rahimahullah.
Memang benar secara kesehatan dianjurkan makan buah sebelum makan besar, karena lebih memudahkan penyerapan buah dan gizi yang terkandung di dalamnya dan tidak bersaing dengan penyerapan makanan utama serta bisa juga meningkatkan kadar glukosa darah. Akan tetapi ini efektif jika makan buah 30 menit sampai 2 jam sebelum makan atau 1-2 jam setelah makan.
Jika makan buah dulu, baru tidak berselang lama, langsung makan besar tanpa jarak waktu minimal 30 menit. Maka ini sama saja dengan makan buah setelah makan, buah akan bersaing penyerapannya dengan makanan utama. Akan tetapi ada juga yang mengatakan, walaupun tidak 30 menit, minimal pencernaannya lebih utama buah dan lebih maksimal.
Terlepas dari pembahasan dari segi kesehatan, tetap saja kita harus menghormati saudara kita yang berpegang dengan pendapat ulama bahwa di antara adab makan adalah mendahulukan buah baru makan besar/pokok.
Berikut pembahasannya
Dalil makan buah sebelum makan
Di antara dalilnya adalah surat Al-Waqiah. Allah Ta’ala berfirman,
di antara ulama ada yang berdalil bahwa Allah menyebut buah dahulu baru daging sebagai dalil anjuran dalam islam, makan buah dahulu baru makanan pokok
Al-Gazali rahimahullah berkata,
“Dianjurkan mendahulukan makan buah jika karena sesuai dengan ilmu kedokteran yaitu lebih cepat dicerna maka lebih baik buah lebih bawah (dalam perut) daripada hidangan (makanan pokok). Dalam Al-Quran ada peringatan untuk mendahulukan makan buah yaitu dalam firman Allah,”Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan”.[1]
Akan tetapi ada ulama yang TIDAK SETUJU dengan pendalilan seperti ini akan tetapi membenarkan bahwa adab makan mendahulukan buah dari makanan utama.
Syaikh Shalih Al-Munajjid hafidzahullah berkata,
Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginka
Akan tetapi ini tidaklah menjadi dalil, semata-mata menyebut sebagai ma’tuf (urutan) tidaklah menjadi dalil untuk mendahulukan buah. Kemudian (yang menjadi alasan juga) keadaan di surga berbeda dengan di dunia, sama saja mendahulukan buah sebelum makan atau makan sesudahnya, maka perkaranya lapang.”[2]
Akan tetapi ada dalil yang lainya sebagaimna disebutkan oleh Imam AN-Nawawi rahimahullah,
‘makanlah ini (kurma), kemudian mengambil hidangan dan kemudian pergi
Imam AN-Nawawi menjelaskan bahwa hadits ini sebagai dalil dianjurkannya mendahulukan makan buah, baru kemudian roti, daging dan makanan pokok lainnya.[3]
Demikian semoga kita bisa bijak menyikapi hal ini dan menghormati saudara kita yang mengambil pendapat ulama yang berdalil dengan hal ini.
Demikian semoga bermanfaat
@Pogung Dalangan, Yogyakarta Tercinta
Penyusun: dr. Raehanul Bahraen
Memang benar secara kesehatan dianjurkan makan buah sebelum makan besar, karena lebih memudahkan penyerapan buah dan gizi yang terkandung di dalamnya dan tidak bersaing dengan penyerapan makanan utama serta bisa juga meningkatkan kadar glukosa darah. Akan tetapi ini efektif jika makan buah 30 menit sampai 2 jam sebelum makan atau 1-2 jam setelah makan.
Jika makan buah dulu, baru tidak berselang lama, langsung makan besar tanpa jarak waktu minimal 30 menit. Maka ini sama saja dengan makan buah setelah makan, buah akan bersaing penyerapannya dengan makanan utama. Akan tetapi ada juga yang mengatakan, walaupun tidak 30 menit, minimal pencernaannya lebih utama buah dan lebih maksimal.
Terlepas dari pembahasan dari segi kesehatan, tetap saja kita harus menghormati saudara kita yang berpegang dengan pendapat ulama bahwa di antara adab makan adalah mendahulukan buah baru makan besar/pokok.
Berikut pembahasannya
Dalil makan buah sebelum makan
Di antara dalilnya adalah surat Al-Waqiah. Allah Ta’ala berfirman,
وَفَاكِهَةٍ مِمَّا يَتَخَيَّرُونَ (20) وَلَحْمِ طَيْرٍ مِمَّا يَشْتَهُونَ
”Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan”. (Al Waqi’ah 20-21)di antara ulama ada yang berdalil bahwa Allah menyebut buah dahulu baru daging sebagai dalil anjuran dalam islam, makan buah dahulu baru makanan pokok
Al-Gazali rahimahullah berkata,
ويستحب
تقديم الفاكهة إن كانت فذلك أوفق في الطب، فإنها أسرع استحالة فينبغي أن
تقع في أسفل المعدة وفي القرآن الكريم تنبيه على تقديم الفاكهة في قوله
تعالى: وَفَاكِهَةٍ مِمَّا يَتَخَيَّرُونَ ثم قال: وَلَحْمِ طَيْرٍ مِمَّا
يَشْتَهُونَ.
“Dianjurkan mendahulukan makan buah jika karena sesuai dengan ilmu kedokteran yaitu lebih cepat dicerna maka lebih baik buah lebih bawah (dalam perut) daripada hidangan (makanan pokok). Dalam Al-Quran ada peringatan untuk mendahulukan makan buah yaitu dalam firman Allah,”Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan”.[1]
Akan tetapi ada ulama yang TIDAK SETUJU dengan pendalilan seperti ini akan tetapi membenarkan bahwa adab makan mendahulukan buah dari makanan utama.
Syaikh Shalih Al-Munajjid hafidzahullah berkata,
يعني أن تقديم الفاكهة قبل الطعام أحسن؛ لأنه أسرع لهضمها، وبعضهم يستند بقوله تعالى: في ضيافة أهل الجنة أو طعام أهل الجنة:
وَفَاكِهَةٍ مِمَّا يَتَخَيَّرُونَ * وَلَحْمِ طَيْرٍ مِمَّا يَشْتَهُونَ
[الواقعة:20-21] فقدم الفاكهة على الطعام، لكن هذا لا يستلزم أن يكون
دليلاً، فمجرد ذكره معطوفاً عليه لا يكون دليلاً على تقديم الفاكهة، ثم إن
الوضع في الجنة قد يختلف عن الدنيا.. على أية حال سواء قدموا الفاكهة قبل
الأكل أو بعده فالأمر واسع
“Yaitu mendahulukan buah daripada makanan utama lebih baik karena
lebih cepat dicerna. Sebagian (ulama) berdalil dengan firman Allah pada
jamuan penduduksurga dan mereka mendahulukan buah dari makanan utama. Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginka
Akan tetapi ini tidaklah menjadi dalil, semata-mata menyebut sebagai ma’tuf (urutan) tidaklah menjadi dalil untuk mendahulukan buah. Kemudian (yang menjadi alasan juga) keadaan di surga berbeda dengan di dunia, sama saja mendahulukan buah sebelum makan atau makan sesudahnya, maka perkaranya lapang.”[2]
Akan tetapi ada dalil yang lainya sebagaimna disebutkan oleh Imam AN-Nawawi rahimahullah,
وقد ذكر النووي عند شرح حديث أبي الهيثم بن التيهان لما أتاه النبي صلى الله عليه وسلم وأبو بكر وعمر فجاءهم بعذق فيه بسر وتمر ورطب، فقال: كلوا من هذه، ثم أخذ المدية وانطلق ليذبح لهم.
ذكر النووي في شرحه أن فيه دليلا على استحباب تقديم الفاكهة على الخبز واللحم وغيرهما.
“Imam An-nawawi telah menyebutkan ketika menjelaskan hadits Abi Al-Haitsam bin Thihan tatkala ia datang kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dan ada Abu Bakar dan Umar. Ia membawa wadah yang berisi kurma basah dan kurma kering, kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berkata,‘makanlah ini (kurma), kemudian mengambil hidangan dan kemudian pergi
Imam AN-Nawawi menjelaskan bahwa hadits ini sebagai dalil dianjurkannya mendahulukan makan buah, baru kemudian roti, daging dan makanan pokok lainnya.[3]
Demikian semoga kita bisa bijak menyikapi hal ini dan menghormati saudara kita yang mengambil pendapat ulama yang berdalil dengan hal ini.
Demikian semoga bermanfaat
@Pogung Dalangan, Yogyakarta Tercinta
Penyusun: dr. Raehanul Bahraen
viagra
BalasHapusviagra asli
jual viagra
toko viagra
viagra original
viagra usa
viagra pfizer
obat viagra asli
obat viagra
obat kuat viagra
apotik viagra
apotik viagra asli
agen viagra
agen viagra asli
toko viagra asli
jual viagra asli
jual viagra usa
toko viagra usa
harga viagra
harga viagra asli
beli viagra
viagra asli original
viagra asli pfizer
viagra asli usa
jual obat kuat jakarta
viagra cod jakarta
viagra jakarta
viagra asli jakarta
obat kuat jakarta
obat kuat asli jakarta
agen viagra jakarta
toko viagra jakarta
jual viagra jakarta
apotik viagra jakarta
titan gel
titan gel asli
toko titan gel
jual titan gel
titan gel jakarta
titan gel asli jakarta
cialis asli
obat cialis
obat kuat cialis
jual cialis
toko cialis
viagra asli
jual viagra
toko viagra
toko viagra asli
jual viagra asli