0 Comment
Tujuan dari penciptaan hamba tidak lain adalah untuk merealisasikan peribadatan hanya kepada Allah. Dengan mewujudkan makna tersebut, seorang hamba hakikatnya sedang berusaha menggapai keridhoan dan berharap pahala dari Allah.

Dengan mendapatkan keridhoan-Nya, seorang hamba akan mendapatkan kemudahan dalam menggapai surga-Nya yang mulia. Surga yang Allah janjikan bagi para hamba-Nya, yang luasnya seluas langit dan bumi. Yang keindahannya, tidak pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, ataupun terbersit di fikiran.

Mensifati surga, tidak akan pernah bisa dilakukan oleh seorang hamba, melainkan ia harus kembali kepada nash-nash yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah. Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah merangkai beberapa bait syair dalam Qasidah Mimiyah-nya tatkala mensifati surga sebagaimana yang difirmankan oleh Allah dan disabdakan oleh Rasul-Nya.

Disebut dengan Qasidah Mimiyah karena setiap ujung baitnya berkhiran huruf mim.

Berikut petikan beberapa bait syair Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah :

 فحيَّ على جناتِ عدْنٍ فإنَّها * منازلكَ الأولى وفيها المخيَّمُ
“Marilah bersegera menuju surga ‘Adn karena sesungguhnya,  Ia adalah rumah-rumahmu yang pertama dan di dalamnya terdapat kemah-kemah”

 وحيَّ على روضاتِها وخيامِها * وحيَّ على عيشٍ بها ليسَ يُسْأمُ
“Dan marilah bersegera menuju kebun-kebun surga dan kemah-kemahnya, marilah bersegera menuju kehidupan yang tidak akan pernah bosan di dalamnya”

 وحيَّ على السوقِ الذي فيه يلتقِي * الْــمُحِبُّون ذاكَ السوق للقومِ يُعلَمُ
“Marilah kita bersegera menuju pasar tempat orang-orang yang saling mencinta bertemu, itulah pasar yang oleh penduduknya telah diketahui”

 فما شئتَ خذْ منه بلا ثمنٍ له * فقد أسلفَ التجار فيه وأسلمُوا
“Apa yang engkau mau ambillah tanpa engkau membayarnya, karena para penjualnya telah membolehkan dan menyerahkannya”

 وحيَّ على يومِ المزيدِ الذي به * زيارةُ ربِّ العرشِ فاليوم موسِمُ
“Marilah kita menuju hari tambahan, dimana kita bisa mengunjungi Rabb kita dan hari itu adalah musimnya”

 وحيّ على وادٍ هنالكَ أفْيَح * وتُرْبَتُهُ مِن أذفرِ المِسكِ أعظَمُ
“Marilah kita menuju sebuah lembah yang mewangi, dimana tanahnya lebih harum dari minyak yang paling harum”

 منابر مِن نورٍ هناك وفضةٍ * ومن خالِصِ العِقْيانِ لا تتفصَّمُ
“Disana mimbar-mimbarnya dari cahaya, dan peraknya begitu murni lagi tak pernah rusak”

 ومِنْ حوْلِها كثبانُ مِسْكٍ مقاعدٌ * لمِن دونهم هذا العطاءُ المفخَّمُ
“Di sekelilngnya terdapat tempat untuk duduk-duduk dan berkumpul yang harum, bagi siapa saja yang mendapat anugerah yang besar ini”

 يرونَ به الرحمنَ جلَّ جلالُه * كرؤيةِ بدرِ التَّمِّ لا يُتَوَهَّمُ
“Disana mereka bisa melihat Ar-Rohman yang Maha Mulia, layaknya melihat purnama penuh yang tak terhalangi”

 وكالشمسِ صحْوًا ليس مِن دون أفْقِها * سحابٌ ولا غيمٌ هناكَ يغيّمُ
“Dan layaknya melihat matahari terbit, yang tidak ada awan di ufuknya maupun mendung yang menutupi”

 فبينا همُ في عيشِهِم وسرورِهم * وأرزاقُهُم تجرى عليهِمْ وتُقْسَمُ
“Dan ketika mereka dalam kehidupan dan kegembiraan yang seperti itu, rizki senantiasa mengalir dan terbagi-bagi untuk mereka”

 إذا همْ بنور ساطعٍ قد بدا لهمْ * سلامٌ عليكم طبْتُم ونَعِمْتُمُ
“Tiba-tiba nampak cahaya pada mereka dan mengatakan, kesejahteraan untuk kalian berbahagialah atas kenikmatan yang kalian dapat”

 يقولُ : سلوني ما اشْتَهَيْتُمْ فكلُّ ما * تُريدون عِندي إنني أنا أرْحَمُ
“Dia berkata : pintalah oleh kalian apapun yang kalian mau, sesungguhnya Aku Maha Pengasih terhadap apa yang kalian kehendaki”

 فقالوا جميعًا نحن نسألكَ الرِّضا * فأنتَ الذي تُولي الجميلَ وتَرْحَمُ
“Kemudian mereka berkata : kami meminta keridhoan-Mu, karena Engkaulah yang Maha memberi keindahan dan Maha Pengasih”

 فيُعطيهمُ هذا ويُشهِدُ جَمْعَهمْ * عليهِ تعالى اللهُ فاللهُ أكرمُ
“Maka Dia berikan pada mereka dan mempersaksikan pada mereka, Maha Tinggi Allah dan Allah Maha Mulia”

 فَبِاللهِ ما عُذْرُ امرئٍ هو مؤمنٌ * بِهذا ولا يَسعى له ويقدّمُ
“Maka demi Allah, apa yang menghalangi seorang mukmin dari ini semua, ia tak berusaha untuk menggapainya”

 ولكنما التوفيقُ بالله إنَّهُ = يَخصُّ به مَنْ شاءَ فضلا ويُنْعِمُ
“Sesungguhnya pertolongan itu datangnya dari Allah, dan sesungguhnya Dia mengkhususkannya bagi siapa saja yang Dia kehendaki”

dari berbagai sumber..

Posting Komentar Blogger

 
Top