teman yang sebenarnya

4 min read


Ambillah sebuah pena dan kertas, lalu berusahalah menulis semua nama teman-temanmu, wahai remaja.

Kemudian, bagilah mereka ke dalam beberapa kelompok.; kamu akan mengetahui siapa dari mereka yang bukan teman sejatimu.

Ada juga dari mereka teman yang kamu temui tiap harinya, baik di dalam mobil ataupun di dalam bus, yang memberimu salam dan kamupun memberinya salam.

Ada juga dari mereka teman kerjamu yang dapat kamu lihat mejanya terletak tepat di samping mejamu.

Apabila kamu menginginkan keadaan yang dapat mengumpulkan pertemanan yang baik dan perbuatan yang dapat memperbaiki semua urusanmu, maka tulislah semua nama teman-temanmu.

Lalu lihatlah setiap orang dari mereka:

Apakah dia baik terhadap dirinya atau tidak?

Apakah dia tulus terhadap teman-temannya atau dia hanya mementingkan dirinya sendiri?

Apakah dia membuat siapa yang berada di dekatnya menjadi senang atau dia malah suka mengganggu?

Jika kamu telah melakukan hal tersebut, maka kamu akan mendapati teman-temanmu bermacam-macam:

Kamu mengenalnya sebagai teman yang gemar sholat, berpuasa, dan dia memiliki sifat-sifat orang yang bertakwa dan orang yang sholeh. Namun, dia menjadikan semua itu sebagai tangga untuk meraih dunia dan sebagai jaring untuk meraih harta. Maka kamu akan mengetahui bahwa hakikatnya dia mendustakan apa yang dia tampakkan. Apabila dia berjanji denganmu, dia akan mengkhianatimu. Apabila dia bermuamalah denganmu, maka dia akan menipumu.

Kamu mengenalnya sebagai teman yang baik pergaulannya dan dapat dipercaya. Akan tetapi dia tidak sholat, dia tidak berpuasa, dan dia pun tidak memiliki apa-apa dari agamanya melainkan hanya sekedar nama. Maka ketahuilah, ia hanya akan merusak agamamu!

Kamu mengenalnya sebagai teman yang sholeh dan gemar beribadah. Ia juga teman bergaul yang dapat dipercaya. Namun dia adalah budak syahwat. Tidaklah dia berucap melainkan mengenai syahwat. Maka ia hanya akan mengganggumu dan membuang kecintaanmu sehingga padam tak berbekas.


Kamu mengenalnya sebagai teman yang baik terhadap dirinya sendiri dan terpercaya dalam pergaulannya. Akan tetapi dia tidak bermanfaat untuk temannya dan dia tidak gemar menolong orang lain.


Kamu mengenalnya sebagai teman yang suka membantu dan memudahkan urusan temannya. Namun dia tidak peduli pertolongan tersebut dia berikan dengan mengorbankan agamanya. Dia mengkhianati amanatnya lantaran hal tersebut. Sehingga dia akan menarik tanganmu dan membawamu bersamanya ke dalam neraka Jahannam.


Kamu mengenalnya sebagai teman yang taat beragama, gemar menolong teman-temannya dan menjaga batasan-batasan Allah Ta’ala. Akan tetapi dia tidak mengetahui cara bergaul yang baik.


Kamu mengenalnya sebagai teman yang bodoh dan suka berbuat jelek.


Kamu mengenalnya sebagai teman yang memuliakanmu nasabmu dan pekerjaanmu. Maka dia akan menjadikanmu perhiasan di dalam hidupnya, atau alat untuk masa depannya. Kamu di sisinya tidak lain hanyalah sebuah perhiasan dinding.


Kamu mengenalnya sebagai teman yang sholeh, terpercaya dalam pergaulannya, jujur dalam berkata, bermanfaat untuk temannya, dan membahagiakan orang di sekitarnya. Maka pilihlah ia!

Ringkasnya, teman itu terbagi menjadi lima;

Ada teman seperti udara, kita tidak pernah merasa cukup bersamanya dan selalu membutuhkannya.

Ada teman seperti makanan, kita tidak dapat hidup dengannya. Terkadang rasanya enak namun adakalanya sulit dicerna.

Ada teman seperti obat yang pahit dan tidak enak, namun kita harus bersamanya dalam beberapa keadaan.

Ada teman seperti khamr (minuman keras), lezat meminumnya namun dia merusak kesehatan dan kehormatan.

Dan ada teman seperti penyakit.


Adapun teman yang seperti udara, maka dia bermanfaat bagi agama dan duniamu.

Adapun teman yang seperti makanan, maka dia bermanfaat bagi agama dan duniamu. Namun terkadang dia menyakiti hatimu dengan kekasarannya dan kejelekan tingkah lakunya.

Adapun teman yang seperti obat, maka kamu membutuhkannya dan dia bermanfaat bagimu. Meskipun begitu, kamu tidak meridhoi agamanya dan pertemananmu dengannya membuatmu merasa tidak nyaman.

Adapun teman yang seperti khamr, maka dia memberikanmu berbagai kenikmatan dan semua hal yang kamu sukai. Akan tetapi, dia merusak akhlakmu dan membinasakan akhiratmu.

Adapun teman yang seperti penyakit, maka dia tidak memberikan secuil manfaat pun darimu baik untuk dunia maupun agamamu. Dia tidak membuatmu senang tatkala bergaul bersamanya maupun berbicara dengannya.

Wajib bagimu untuk menjadikan agama sebagai tolak ukur dan ridho Allah sebagai timbangan.


Maka siapapun yang bermanfaat untuk agamamu, berpegang teguhlah dengannya, melainkan jika dia bukan termasuk orang yang berteman denganmu.

Dan siapapun yang tidak membuatmu senang, maka jauhilah dia, kecuali jika kamu terpaksa berteman dengannya. Karena ini perkara yang darurat, maka bertemanlah dengannya tanpa melampaui batas.

Adapun teman yang tidak membahayakan agamamu dan juga tidak memberikan manfaat untuk duniamu, namun dia cerdas dan menyenangkan, maka cukuplah untukmu menikmati kecerdasannya. Jangan sampai pertemananmu bersamanya mencegahmu dari kewajiban dan mengajakmu berjalan bersamanya menuju kelalaian dan dosa.


sumber Dari kitab: Shuwarun Khowaathiru, karya Syaikh ‘Ali ath-Thonthowy

Iam moslem.. Pengagum Rasulullah shalallahu alahi wasallam

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan: “Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada empat golongan, kelak pada hari kiamat  aka…
  • Abu Ibrahim bercerita: Suatu ketika, aku jalan-jalan di padang pasir dan tersesat tidak bisa pulang. Di sana kutemukan sebuah kemah lawas… kuperhatikan kemah tersebut, dan te…
  • Ajaran Islam dan Ajaran agama Syi'ah tidak mungkin bersatu, karena kedua agama ini saling berlawanan dan bertolak belakang.Agama Islam tidak mungkin tegak kecuali dengan meyaki…
  • Jarir bin Hazim berkata dari Ya’la bin Hakim, dari Sa’id bin Jubair. Sa’id mengatakan, “Jika sudah tiba petang hari Umar bin Khattab radhiallahu ‘anhu biasa berkeliling Kota M…
  • Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar bin Munthohir as-Sidawi MUQODDIMAH الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَاب…
  • Apa Fam antum, Marga antum apa.? Sering yang dapat pertanyaan seperti itu, apalagi kalau sudah kumpul di Majlis disitu banyak Asatidz, Kiyai atau guru-guru agama atau bisa jad…

Posting Komentar