الْحَمْدُ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ
سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ
يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ ؛ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ
وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُولُهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
أَمَّا بَعْدُ :
BOLEH JADI umat Islam
awam semakin dibuat bingung oleh sejumput sosok yang gemar berceloteh
tentang madzhab dan aliran. Selama ini umat Islam mengenal madzhab empat
yang terdiri dari Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali. Namun oleh
pembela syi’ah dan praktisi bid’ah, ke dalam benak umat Islam
‘dipaksakan’ untuk menerima satu madzhab lagi, yaitu Ja’fari, yang
dikatakan sebagai madzhab kelima yang diakui masyarakat dunia.
Padahal Madzhab Ja’fari yang dimaksud
pembela syi’ah dan praktisi bid’ah adalah nama lain dari sekte syi’ah
Imamiyah atau Itsna ‘Asyariyah (imam dua belas) yang berkembang dari
Iran hingga Sampang, bahkan seluruh dunia. Sekte syi’ah ini mengkafirkan
kelompok di luar mereka yang tidak beriman kepada konsep keimaman yang
ada dalam rukun iman syi’ah. (lihat tulisan berjudul Inikah Senjata
Pengusung Aliran Sesat Syi’ah dan Praktisi Bid’ah di http://nahimunkar.com/15197/inikah-senjata-pengusung-aliran-sesat-syiah-dan-praktisi-bidah/)
Selain madzhab Ja’fari, para pembela
syi’ah dan praktisi bid’ah ini juga gemar memperdengarkan faham Asy’ari.
Salah satu pengasong syi’ah yang pernah menyebut-nyebut faham Asy’ari
ini adalah Zen Al-Hady. Ia menyebutkan bahwa faham Asy’ari dianut oleh
komunitas NU, dan pada masa lalu paham dan praktik keagamaan versi
madzhab Asy’ari ini pernah dinyatakan sesat bahkan kafir oleh pemerintah
Saudi. (lihat tulisan berjudul Radio Silaturahim Pro Syi’ah? di http://nahimunkar.com/10988/radio-silaturahim-pro-syiah/)
Selain Zen Al-Hady, pentolah FPI juga
termasuk yang gemar menyebut-nyebut faham Asy’ari ini. Misalnya, sosok
bernama alias Abu Muhammad Yusuf yang dalam sebuah tulisan panjangnya
–yang disebutnya ilmiah namun penuh dengan caci-maki– antara lain
menyebutkan bahwa Habib Riziek Shihab itu pembela madzhab Asy’ari yang
konon dikafirkan oleh kalangan Wahabi. Juga dikatakan, bahwa Indonesia
ini adalah Negeri Asy’ari. (lihat tulisan berjudul Waspadai Ustadz Palsu
Pembela Syi’ah di http://umarabduh.blog.com/2012/05/03/waspadai-ustadz-palsu-pembela-syi%E2%80%99ah/)
Umat ditipu untuk terjerumus ke apa yang
mereka sebut Madzhab Ja’fari, tapi disebutnya mu’tadilah padahal
sebenarnya Rafidhah (syi’ah sesat). Kemudian ditingkahi dengan
menonjolkan faham Asy’ari. Mungkin ini sengaja dibikin bingung oleh
pembela syi’ah dan praktisi bid’ah sehingga dalam kebingungan itu umat
Islam hanya melongo ketika dikatakan madzhab ini dan itu juga
bagian dari ahlus sunnah wal jama’ah meski praktik ibadahnya tidak
menuruti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Madzhab Ja’fari adalah nama alias untuk
sekte syi’ah laknatullah yang sesat menyesatkan dan mengkafirkan umat
Islam bermadzhab Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali. Sedang faham
Asy’ari tidak mengkafirkan seperti itu. Bila Hanafi, Maliki, Syafi’i dan
Hanbali adalah madzhab fiqih, maka Asy’ari adalah aliran dalam aqidah.
Ketika makna sederhana, fiqih adalah
hukum Islam praktis (yang diterapkan), sedangkan makna sederhana aqidah
adalah keyakinan atau keimanan, lalu sebagian orang menjajakan Ja’fari
dikesankan sebagai madzhab fiqh belaka padahal itu adalah aqidah sesat
syi’ah, tentu ada maksud-maksud di balik itu.
Yang menjajakan kerancuan seperti itu
ternyata menyuara seolah mewakili faham Asy’ari. Yaitu, mereka yang
selama ini menjadikan salafy-wahabi sebagai isu. Kalau dipersonifikasi,
mereka yang punya gelagat seperti itu antara lain Habib Riziek Shihab
dan Said Agil Siradj. Bahkan ada yang berani menjamin, bahwa keduanya
Asy’ari asli.
Keduanya (Habib Riziek Shihab dan Said Agil Siradj) punya kesamaan dan perbedaan. Persamaannya, sama-sama mendukung syi’ah namun tidak mau disebut syi’ah. Sama-sama praktisi bid’ah meski lulusan sekolah yang diledekin
wahabi. Perbedaannya, dalam kasus Lady Gaga, Irshad Manji (lesbian,
homoseks) dan Ahmadiyah, Habib Riziek Shihab kontra ketiganya; sedangkan
Said Agil Siradj pro itu semua.
Nah, jalan pikiran umat yang awam tentu
akan mudah sampai pada kesimpulan bahwa faham Asy’ari itu di sini
tokohnya yang vokal adalah sosok pendukung syi’ah, praktisi bid’ah yang
fiqih dan aqidahnya belum tentu selaras. Madzhab seperti inilah yang
dibela habis-habisan oleh Habib Riziek Shihab sebagaimana bisa
disimpulkan dari curahan hati Abu Muhammad Yusuf di internet.
Dengan kata lain, para pembela syi’ah dan
praktisi bid’ah ini agar tidak begitu dikenali sebagai ‘musuh’ oleh
umat Islam (ahlussunnah wal jama’ah), cenderung menonjol-nonjolkan
identitasnya sebagai penganut faham Asy’ari, yang menurut mereka dianut
oleh sebagian besar umat Islam di Indonesia, sebagaimana dikatakan sosok
bernama alias Abu Muhammad Yusuf (salah satu elite FPI) sebagai
berikut: “Hei Wahabi ! Indonesia Negeri Asy’ari. Kalau tidak suka, ente
ke Nejed saja tempat lahirnya Musailamah Al-Kadzdzab !!! Jangan pecah
belah umat Islam di Indonesia !!!” (http://umarabduh.blog.com/2012/05/03/waspadai-ustadz-palsu-pembela-syi%E2%80%99ah/)
Dalam hal syi’ah, Habib Riziek Shihab
pernah membagi syi’ah ke dalam tiga kategori yaitu Ghulat, Rafidhoh, dan
Mu’tadilah. Syi’ah Ghulat tergolong kafir dan wajib
diperangi, karena menjadikan Ali bin Abi Thalib RA sebagai nabi, bahkan
Tuhan, serta meyakini bahwa Al-Qur’an sudah dirubah-ditambah-dikurangi
(Tahrif). Sedangkan syi’ah Rafidhoh tergolong sesat,
karena cenderung melakukan penghinaan, penistaan, pelecehan secara
terbuka baik lisan atau pun tulisan terhadap para Sahabat Nabi SAW
seperti Abu Bakar RA dan Umar RA atau terhadap para isteri Nabi SAW
seperti ‘Aisyah RA dan Hafshah RA.
Golongan ketiga, syi’ah mu’tadilah tidak
sesat dan tidak kafir karena hanya mengutamakan Ali bin Abi Thalib ra di
atas para Shahabat Nabi lainnya (Abu Bakar ra, Umar Ibnul Khattab ra,
Utsman bin Affan ra), dan lebih mengedepankan hadits riwayat ahlul bait
daripada perawi hadits lainnya. Jadi, menurut Riziek Shihab yang difatwa
sesat oleh MUI adalah syi’ah ghulat. (http://satuislam.wordpress.com/2009/05/07/ustadz-habib-muhammad-rizieq-shihab-%E2%80%9Cfatwa-mui-hanya-untuk-syiah-ghulat%E2%80%9D/)
Syi’ah Mu’tadilah inilah yang oleh Habib
Riziek Shihab dimaksudkan sebagai madzhab Ja’fari. Padahal, sejatinya
madzhab Ja’fari inilah yang merupakan sekte syi’ah paling dominan di
Iran, terbentang luas hingga Sampang dan seluruh penjuru dunia lainnya.
Penganut madzhab Ja’fari inilah yang mmebunuhi umat Islam di iran,
Suriah, dan juga memicu bentrok Sampang. (lihat tulisan berjudul Habib
RS Cenderung Syi’ah? di http://nahimunkar.com/11901/habib-rs-cenderung-syiah/).
Bagaimanapun, syiah Ja’fariyah sama
sekali tidak dapat dibilang sebagai mu’tadilah. Justru syi’ah rafidhah
yang memang sesat itulah syi’ah Ja’fariyah. Karena Syiah Rafidhah
mempunyai beberapa nama yang lain yaitu:
- Syiah Itsa ‘Asyariah (Syiah 12), nisbat kepada keyakinan mereka akan adanya 12 imam.
- Syiah Al-Ja’fariah, nisbat kepada Ja’far Ash-Shadiq.
- Syiah Al-Imamiah, karena mereka meyakini Ali dan keturunannya adalah para imam, dan mereka masih menunggu seorang yang akan keluar di akhir zaman.
Syaikh Al-Islam berkata dalam Minhaj
As-Sunnah (1/22), “Karenanya ada kemiripan antara mereka dengan Yahudi
dalam hal keburukan, pengikutan terhadap hawa nafsu, dan selainnya dari
akhlak-akhlak Yahudi. Dan ada kemiripan antara mereka dengan Nashrani
dalam hal pengkultusan yang berlebihan, kejahilan, dan selainnya dari
akhlak-akhlak Nashrani. Betapa miripnya mereka dengan mereka (Yahudi)
dari satu sisi dan dengan mereka (Nashrani) dari sisi yang lain. Dan
kaum muslimin senantiasa menyifati mereka dengan sifat ini.
[Diringkas dari Risalah fi Ar-Radd 'ala Ar-Rafidhah hal. 29-41]
Nah, dalam rangka membela-bela syi’ah
agar bisa diterima di Indonesia, Habib Riziek Shihab tidak saja
mensosialisasikan paham sesat syi’ah menjadi tiga bagian yang konon
salah satunya layak diterima sebagai madzhab dalam Islam (madzhab
Ja’fari alias syi’ah mu’tadilah menurut dia), ia juga berusaha
meyakinkan umat Islam bahwa yang difatwa sesat oleh MUI adalah syi’ah
ghulat. (lihat http://satuislam.wordpress.com/2009/05/07/ustadz-habib-muhammad-rizieq-shihab-%E2%80%9Cfatwa-mui-hanya-untuk-syiah-ghulat%E2%80%9D/)
Padahal, syi’ah yang difatwa sesat oleh
MUI Sampang ajarannya sama dengan syi’ah yang ada di tempat lain di
Indonesia, sama dengan paham sesat syi’ah yang berlaku di Iran, Suriah,
dan seluruh penjuru dunia. Jadi, upaya Habib Riziek Shihab membela-bela
syi’ah dengan cara-cara tadi, menunjukkan bahwa ia benar-benar konsisten
membela paham sesat syi’ah laknatullah yang merupakan induk kesesatan.
Layakkah sosok yang getol memberangus Ahmadiyah, Lady Gaga, Irshad
Manji, Majalah Playboy dan sebagainya itu tetapi konsisten membela
syi’ah laknatullah ini disebut pembela Islam?
Sikap Riziek Shihab itu senada dengan
sikap pembela syi’ah lainnya, yang mengatakan bahwa yang dikatakan sesat
itu cuma syi’ah Sampang. Seolah-olah ada syi’ah-syi’ah lain yang tidak
sesat. Ini jelas upaya pengelabuan khas pembela syi’ah. Selain gemar
melakukan pengelabuan (talbis), para pembela syi’ah dan praktisi bid’ah
ini gemar mengumbar tuduhan klise, bahwa pihak yang anti syi’ah dan
bid’ah adalah orang-orang yang suka memecah belah umat Islam.
Di titik ini, gaya dan sikap para pembela
syi’ah dan praktisi bid’ah ini sama saja dengan gaya dan sikap para
pembela liberal. Pembela liberal selain menuding umat Islam yang sedang
membela agamanya dengan julukan radikal, juga kerap meledeknya sebagai
sumber perpecahan. Apakah adanya kesamaan ini menunjukkan bahwa keduanya
mempunyai guru yang sama? Wallahu a’lam…
Habib Riziek Shihab pada sebuah
kesempatan on air di Radio Silaturahim (Rasil) corong syi’ah di Cibubur
Jakarta, tepatnya pada 20 Mei 2012 sore, menyangkal dirinya syi’ah.
Selain menyangkal, Riziek juga mengakui pernah bersekolah di SMP Kristen
Bethel Petamburan, Jakarta, tak jauh dari tempat tinggalnya. Namun hal
itu tidak membuatnya menjadi murtadin.
Menurut catatan, Habib Riziek pernah
menimba ilmu selama tujuh tahun di Saudi Arabia yang dijuluki berpaham
Wahabi oleh para pembela syi’ah dan praktisi bid’ah, namun hal itu tidak
membuatnya menjadi wahabi, justru konsisten dengan praktik bid’ahnya
seperti maulidan, tahlilan upacara memperingati orang mati, dan
sebagainya.
Namun, meski hanya sempat tujuh hari
diundang ke Iran oleh Ayatullah Taskhiri [Taqrib bainal Mazahib] pada
Mei 2006, Habib Riziek Shihab begitu kental pembelaannya terhadap
syi’ah, seraya membungkus dirinya dengan atribut pembela Islam.
Meski dengan trik-triknya yang sebegitu,
namun tetap terdeteksi betapa kentalnya pembelaan Habib Riziek Shihab
terhadap syi’ah. Sebagaimana bisa dibuktikan bahwa hingga kini ia hanya
berani mengecam Ahmadiyah dan berbagai aliran sesat lainnya tetapi minus
aliran sesat syi’ah.
Meski sebagian anggota masyarakat pernah
memergoki ada sejumlah anggota komunitas Petamburan ini yang
mempraktikkan shalat ala syi’ah di markasnya, namun tetap saja ia
menyangkal menjadi fasilitator syi’ah sekaligus pembela syi’ah
laknatullah.
Selain menyangkal menjadi pembela syi’ah,
Habib Riziek Shihab juga gemar mencitrakan dirinya sebagai pembela
faham Asy’ari. Lha, sekarang semakin jelas siapa Habib Riziek Shihab
itu, karena berdasarkan pengamatan umat Islam yang awam sekalipun,
ternyata yang dimaksud faham Asy’ari yang ditonjolkannya itu yang dia
praktekkan tak lain adalah trik-trik sebagai pendukung syi’ah sekaligus
praktisi bid’ah sebagaimana diuraikan di atas. Begitulah adanya.
وَاَللَّهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى أَعْلَمُ بِالصَّوَابِ.
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا
إلَى يَوْمِ الدِّينِ.
(haji/tede/nahimunkar.com).sumber: http://nahimunkar.com/15669/inikah-trik-trik-habib-rs-dalam-membela-aliran-sesat-syiah/