
Beberapa
wanita datang berusaha menyadarkannya, setelah ia sadar Fulanah segera
menemui ibu si mayat tersebut dan bertanya, wahai ukhti seumur hidupku
aku belum pernah melihat kondisi jasad yang demikian, aku melihat jasad
putrimu dalam keadaan menari (berjoget) apa yang dilakukan putrimu di masa hidupnya??
Sang ibu dengan terisak menceritakan, bahwa putrinya semasa hidupnya menggandrungi musik dan nyanyian. Ia terobsesi dengan musik, terlebih usianya yang baru menginjak remaja (ABG) sulit bagi sang ibu untuk menasehatinya. Ia senang menonton lagu-lagu favorit yang sedang hit dalam video klips, menyukai penyanyi-penyanyi tersebut dengan penuh cinta. Hidupnya hanya di isi dengan nyanyian dan musik.
Suatu hari
gadis belasan tahun itu datang dalam sebuah pesta, karena memang ia
diundang oleh kawannya. Dalam sebuah pesta tentu saja didalamnya ada
nyannyian dan musik.
Maka ketika lagu kesayangannya dinyanyikan ia tidak dapat menahan dirinya.
Mulailah ia menari (berjoget) dan bernyanyi dengan riangnya.
Dalam
keadaan yang sangat bersemangat itu tiba-tiba ia terjatuh dan tubuhnya
membentur meja di depannya. Ia tak sadarkan diri, orang-orang di
sekitarnya berusaha menolongnya dan mereka mendapati gadis itu telah
tiada.
Dan,
tubuhnya kaku (benar-benar kaku dan keras)tidak dapat digerakkan.
Dengan posisi tangan meliuk di atas kepala (sebagaimana layaknya orang
berjoget).
Setelah
mendengar penjelasan sang ibu, Fulanah berusaha memandikan mayat gadis
malang itu ia pun berusaha memposisikan jasad sang gadis sebagaimana
layaknya mayat yang akan dikafankan.
Tapi,
subhanallah jasad itu benar-benar kaku seperti batu, ia tidak dapat
menekukkan tangan sang mayat, akhirnya ia pasrah membungkus mayat dalam
keadaan sebagaimana adanya.
Jika akhir hidup manusia yang menggemari para penyanyi seperti diatas mendapatkan hukuman seperti itu, bisakah
kita membayangkan bagaimana keadaan para penyanyi (artis) itu sendiri
bila mereka tidak segera bertaubat kepada Allah ?
Tidakkah kita mengambil ibrah ini wahai hamba Allah??
Tidak menjadi jaminan usia yang muda tidak akan diburu ajal?
Tidakkah kita takut ketika kita melakukan maksiat tiba-tiba Allah mencabut nyawa kita dengan mendadak?
Berapa banyak generasi salaf takut akan kondisi diatas, mati dalam keadaan suul khatimah (akhir yang buruk).
Ada
diantara mereka yang senantiasa berdoa agar Allah mewafatkan mereka
ketika mereka sedang sujud sehingga Allah pun mengabulkan doanya. Semoga
Allah menjadikan kita senatiasa istiqamah dalam ketaatan dan
mengakhiri hidup kita dengan husnul khatimah.amin.
Sumber: Daurah Syar’iyah Muslimah Mahad Darul Hidayah, Rabwa, Riyadh.
Muraja’ah oleh : Ustadz Eko Hariyanto Lc