Langsung ke konten utama

bisakah anak di khitan jin?

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

tidak ada keterangan mengenai anak kecil dikhitan jin. Apa benar pelakunya jin ataukah hanya mitos di masyarakat. Hanya saja, kejadian anak kecil terbuka kepala penis tanpa mengalami proses khitan, bisa dijelaskan secara medis.
Kami kutipkan keterangan dalam buku Ensiklopedi Khitan, oleh dr. Adika Mianoki,
“Anak yang mengalami kejadian seperti dikhitan jin dalam istilah medis disebut parafimosis. Parafimosis adalah Kelainan bentuk penis yang terjadi karena preputium yang tertarik ke belakang dan melipat serta menjerat batang penis sehingga tidak bisa lagi ditarik ke depan yang menyebabkan kepala penis terlihat seolah-olah seperti telah dikhitan. Kondisi yang menyebabkan terjadinya parafimosis antara lain faktor setelah ereksi, menarik penis terlalu kuat pada saat mau kencing, atau karena penis sering dibuat main-main pada anak sehingga menyebabkan kulup yang tertarik tidak bisa kembali lagi.
Anak yang mengalami kondisi ini harus segera dikhitan untuk mencegah agar kulup tidak menjerat penis. Jika tidak dikhitan, dikhawatirkan akan menjerat penis dan mencegah aliaran darah sehingga menyebabkan edema (bengkak) dan kematian jaringan penis. Sebaiknya segera hubungi dokter apabila ada anak yang menagalami kejadian seperti ini.” (Ensiklopedi Khitan, hlm. 51).

Apakah Masih Wajib Khitan?

Khitan bagi lelaki hukumnya wajib. Ketika ada orang yan hendak masuk islam, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan orang itu untuk berkhitan. Beliau bersabda,
أَلْقِ عَنْكَ شَعْرَ الْكُفْرِ وَاخْتَتِنْ
Hilangkan darimu rambut kekafiran ( yang menjadi ciri orang kafir ) dan berkhitanlah . ( HR. Ahmad 15830, Abu Dawud 356, dan dihasankan al-Albani)
Terlepas dari kajian masalah kesehatan, apakah anak laki-laki yang sudah terkhitan masih wajib dikhitan?
Ada dua pendapat ulama,
Pertama, tidak ada kewajiban khitan dan tidak ada kewajiban harus mengusapkan pisau di penis, sebagai bentuk khitan secara simbolik. Karena dia sudah tidak butuh dikhitan.
Ini merupakan pendapat Malikiyah, Syafiiyah dan Hambali.
Dalam Hasyiyah al-Jamal – kitab fiqh Madzhab Syafii – dinyatakan,
لو ولد مختونا فلا ختان أي لا إيجابا ولا استحبابا
Jika dia dilahirkan dalam kondisi telah dikhitan, maka tidak ada lagi khitan. Tidak diwajibkan maupun dianjurkan. (Hasyiyah al-Jamal, 21/292)
Kemudian dalam Hasyiyah al-Adawi – buku Fiqh Maliki – dinyatakan,
قال بعض الشراح والذي يظهر ترجيح القول بأنه لا يمر عليه الموسى
Kata sebagian ulama pensyarah, pendapat yang lebih kuat adalah pendapat yang menyatakan bahwa tidak perlu mengusapkan pisau di ujung penis. (Hasyiyah al-Adawi, 1/749)
Demikian pula keterangan Imam Ahmad, sebagaimana disebutkan dalam riwayat al-Maimuni.
Beliau mengatakan, bahwa Imam Ahmad bercerita kepadaku,
إن هاهنا رجلا ولد له ابن مختون ، فاغتم لذلك غما شديدا ، فقلت له : إذا كان الله قد كفاك المؤنة فما غمك بهذا ؟
Di sana ada orang yang ketika anaknya lahir, sudah dikhitan. Lalu orang itu sedih dan bingung. Aku sampaikan kepadanya, “Jika Allah sudah menghilangkan beban khitan anak ini darimu, mengapa kamu malah bingung?” (Zadul Ma’ad, 1/80).
Kedua, dianjurkan untuk menempelkan pisau di ujung penis. Sebagai bentuk khitan simbolik. Sebagaimana orang botak ketika tahallul, dianjurkan untuk menempelkan pisau di kepalanya sebagai tahallul simbolik.
Ini pendapat sebagian Syafiiyah.
Dalam Hasyiyah al-Jamal dinyatakan,
قال بعضهم لكن يستحب إمرار الموسى عليه
Sebagian ulama Syafiiyah mengatakan, dianjurkan menempelkan pisau di ujung penis. (Hasyiyah al-Jamal, 10/159)
Namun pendapat ini dinilai sangat lemah oleh banyak ulama. karena khitan simbolik, sama sekali tidak ada artinya dan tidak ada manfaatnya.
Allahu a’lam.
  Ustadz Ammi Nur Baits

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

mengenal fam(marga) arab yang ada di indonesia

Apa Fam antum, Marga antum apa.? Sering yang dapat pertanyaan seperti itu, apalagi kalau sudah kumpul di Majlis disitu banyak Asatidz, Kiyai atau guru-guru agama atau bisa jadi yang menanyakan itu teman baru anda. Nah dibawah ini antum bisa lihat sendiri dan cari apa marga/fam antum dan dari mana asal keturunannya berada. MARGA (FAM) GABILAH ARAB Secara umum penggolongan Marga Arab Hadramaut itu dikategorikan dalam 3 Golongan : 'ALAWIYYIN    باعلوي   Adalah : (Golongan yang bernisbah dari keturunan Rasulullah lewat keturunan dari Sayyidina Ahmad bin Isa (AlMuhajir). AS-SYAIKH   الشيخ  / MASYAIEKH Adalah :  (Golongan Arab yang memiliki Keturunan Para orang-orang alim lewat Assahabah / Sahabat Nabi atau yang tidak melalui Sayyidina Al-Muhajir,meskipun akan bertemu Nasab ke Kakeknya Nabi Muhammad,Saw ). QABAIL   قبائل  Adalah : (Golongan keturunan Arab Pemberani yang memegang senjata). 'ABID   عابد  Adalah : (Golongan yang suka menolong)  Latar Belakan

Kamus bahasa Arab Facebook sederhana

Kamus – Bahasa Arab Facebook (disingkat: K-BAF ) adalah sebuah kumpulan kosa-kata bahasa Arab yang lazim dijadikan percakapan di dunia facebook,  dengan sedikit kontribusi dari kami ini semoga saja bisa memberikan manfaat bagi yang membutuhkannya: Text Arab Cara Baca  Arti & Keterangan نَعَم Na’am Iya طَيَّبٌ Thayyib Baiklah صَحِيْح Shahih Benar أَنَا Ana Saya  (L/P) أَنْتَ Anta Kamu  (L) أَنْتِ Anti Kamu (P) أَنْتُمَا Antuma Kalian berdua (L) أَنْتُنَّ Antunna Kalian berdua (P) أَنْتُمْ Antum Kalian (lebih dari dua orang) عَفْوًا Afwan Maaf / Permisi شُكْرًا Syukran Terima kasih شُكْرًا جًزِيْلاً Syukran Jaziilan Terima kasih banyak شُكْرًا كَثِيْرًا Syukran Katsiiran Terima kasih banyak لَاشُكْرُ عَلَى وَاجِب Laa Syukru ‘ala waajib Tidak perlu berterima kasih (jawaban syukran) bisa juga menggunakan kata “Afwan”. أَخِي Akhi Saudaraku (L) يَاأَخِي Yaa Akhi Wah

MENGUNGKAP SIAPA SEBENARNYA MUHAMMAD AS SEWED

  Ketika ada seorang ikhwan yang bernama Ikang mendapatkan SMS dari Oman Majalengka yang inti smsnya adalah dilarangnya dia menghadiri kajian ustadz Abdul Alim yang akan diadakannya di Majalengka dengan menisbatkan larangan tersebut pada ustadz Muhammad Umar As Sewed maka ketika itu di laporkan sms tersebut pada ustadz Abdul alim maka ustadz Abdul Alim ingin bertabayun benar tidak yang diucapkan As Sewed tersebut kalau memang ikhwan itu {oman} berdusta atas nama As Sewed berarti dia qilatul adab pada ustadznya {As Sewed.}   Maka dengan khobar ini ustadz Abdul Alim mengajak ana untuk tabayun kepada As Sewed dengan ikhwan Majalengka yang ketika itu sedang berziaroh ke mahad Kuningan lalu kita berangkat dalam rombongan 6 orang (ustadz Abdul Alim, Sholih, Sony, Wowo, Ikang Dan Saman) yang ketika itu bertepatan dengan kajian bulanan kitab ibanah yang banyak dihadiri oleh para asatidz lukmaniun di mahadnya As Sewed Cirebon dan bertepatan juga akan ada kedatangannya si Lukman