0 Comment


Ketika awal-awal mengenal *_dakwah ahlus sunnah_* bisa jadi ada rasa bangga dan sombong bahwa ia telah mendapat hidayah dan merasa ia sudah selamat dunia-akherat. Padahal ini adalah Ini baru *fase yaq’zah _[keterbangunan]_*, awal mengangkat jangkar kapal, baru akan mulai mengarungi ilmu, amal, dakwah dan bersabar diatasnya.


Maka janganlah kita menganggap diri kita akan selamat dari dosa dan maksiat hanya karena baru mengenal dakwah ahlus sunnah, 


Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:


فَلَا تُزَكُّوا أَنفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى


_“Maka janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui siapa orang yang bertakwa.”_ *[An-Najm: 32]*


Dalam *Tanwirul Miqbaas* tentang ayat ini:


فَلَا تبرئوا أَنفسكُم من الذُّنُوب {هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقى} من الْمعْصِيَة وَأصْلح


_“Jangan kalian membebaskan diri kalian dari dosa dan Dialah yang paling mengetahui siapa yang bertakwa/takut dari maksiat dan membuat perbaikan”_ *[Tanwirul Miqbaas 1/447, Dar Kutubil ‘Ilmiyah, Libanon, Asy-Syamilah]*


Seharusnya jika kita menisbatkan pada dakwah salafiyah maka ingatlah pesan *_salaf_ [pendahulu]* kita yaitu sahabat *Ibnu Mas’ud* _radhiallahu ‘anhu_ :


لو تعلمون ذنوبي ما وطئ عقبي اثنان، ولحثيتم التراب على رأسي، ولوددت أن الله غفر لي ذنبا من ذنوبي، وأني دعيت عبد الله بن روثة. أخرجه الحاكم وغيره.


_“Kalau kalian mengetahui dosa-dosaku maka tidak akan ada dua orang yang berjalan di belakangku dan sungguh kalian akan melemparkan tanah di atas kepalaku, dan aku berangan-angan Allah mengampuni satu dosa dari dosa-dosaku dan aku dipanggil Abdullah bin Kotoran.”_ *[HR.Hakim Al-Mustadrok 3/357 no 5382, shahih]*


*_Semoga  kita selalu bisa tawaddhu’, Semakin berilmu dan semakin tidak sombong dan tidak tawaddhu’._*


@Pogung Dalangan,  Yogyakarta Tercinta


Penyusun:  *_Raehanul Bahraen_*


Artikel *www.muslimafiyah.com*


┈┉┉━━❅❁®❁❅━━┉┉┈

Posting Komentar Blogger

 
Top