"Tidak tahu" bukanlah perkataan tercela

0 min read

 


PERKATAAN "SAYA TIDAK TAHU"


Suatu ketika Asy-Sya'bi rahimahulloh (seorang ulama besar di zaman tabi'in) pernah ditanya tentang suatu permasalahan, maka beliau mengatakan:


"Aku tidak mengetahui jawabannya"


Maka ada yang berkata pada beliau,

"Apakah engkau tidak malu dengan jawabanmu ['tidak tahu'] sementara engkau adalah seorang yang faqih dari negeri Iraq?


Beliau pun mengatakan,

"Kenapa aku harus malu, bukankah para malaikat saja tidak malu ketika mereka mengatakan : ['Kami tidak memiliki ilmu kecuali apa yang Engkau ajarkan kepada kami.']


Sumber : I'lamul Muwaqi'in 4/167-168

Iam moslem.. Pengagum Rasulullah shalallahu alahi wasallam

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Berkata al Imaam asy syaafi’iy: البدعة بدعتان : بدعة محمود وبدعة مذمومة ’Bid’ah itu ada dua macam : (1) Bid’ah yang terpuji, dan (2) Bid’ah yang tercela. فما وافق السنة فهو …
  • Oleh Humaidhi bin Abdul Aziz bin Muhammad Al-Humaidhi Pada saat Allah membolehkan pernikahan, di sana mengandung tujuan sebagai cara untuk memperbaiki akhlak. Sehingga dapat …
  • Oleh Ustadz Arif Fathul Ulum bin Ahmad Saifulloh Ummat Islam sekarang ini sedang menghadapi bahaya yang besar dari musuh-musuhnya. Ada musuh-musuh yang menampakkan permusuhan …
  • Muqaddimah (Peringatan penting!) Apa-apa yang disampaikan pada risalah singkat berikut merupakan PENJELASAN UMUM, bukan vonis kepada orang tertentu. Jika kita menemukan orang y…
  • Pada sebuah kesempatan, Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan Hafizhahullah ditanya: “Diantara para penuntut ilmu / santri terdapat perbedaan mengenai definisi mubtadi’ (ahlul bi…
  • Oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsari Al-Maidani Dalam masalah vonis kafir, pertama kita harus mengetahui, takfir (memvonis kafir) merupakan hukum syar’i. Artinya, harus merujuk kep…

Posting Komentar