0 Comment

 



PENYAKIT HATI MUNCUL KARENA SIBUK MEMATA -MATAI ORANG LAIN 


Bisa jadi Penyakit hati muncul karena :


-terlalu sibuk Ngurus urusan orang lain

-Sibuk ngurus postingan orang

-Senang orang lain susah

-Susah orang lain senang

-Orang gembira dia sesak

-Orang berhasil dia hasad

-Orang sukses dia murung

-Orang posting nasehat dia baper


Susah mau ngapa-ngapain ngurusin orang

Mending fokus bersyukur


Perbaiki kekurangan diri

Saudaraku,


Terlalu sibuk memikirkan urusan orang lain, akan  merugikan diri sendiri apalagi sampai tahap “memata-matai” untuk mencari-cari keselahan saudaranya.

Ini yang dimaksud dengan tajassus dalam ayat,


ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺟْﺘَﻨِﺒُﻮﺍ ﻛَﺜِﻴﺮًﺍ ﻣِّﻦَ ﺍﻟﻈَّﻦِّ ﺇِﻥَّ ﺑَﻌْﺾَ ﺍﻟﻈَّﻦِّ ﺇِﺛْﻢٌ ۖ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺠَﺴَّﺴُﻮﺍ


“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu (memata-matai) mencari-cari kesalahan orang lain ” (Al-Hujurat : 12)


An-Nawawi menjelasakan mengenai tajassus, beliau berkata,


ﺍﻟﺒﺤﺚ ﻋﻦ ﺍﻟﻌﻮﺭﺍﺕ . ﻭﻗﻴﻞ : ﺑﺎﻟﺠﻴﻢ : ﺍﻟﺘﻔﺘﻴﺶ ﻋﻦ ﺑﻮﺍﻃﻦ ﺍﻷﻣﻮﺭ , ﻭﺃﻛﺜﺮ ﻣﺎ ﻳﻘﺎﻝ ﻓﻲ ﺍﻟﺸﺮ


“Tajassus adalah mencari aurat (kesalahan-kesalahan tersembunyi orang lain, ada juga yang mengatakan mencari/memeriksa yang tersembunyi dan kebanyakannya adalah kejelekan (yang tersembunyi).” [Syarh AN-Nawawi lil Mualim]


Setiap kita pasti punya kesalahan tersembunyi, tentu kita tidak ingin kesalahan itu ditampakkan karena bisa jadi kita sudah bertaubat dan menyesal.

Syaikh Al-‘Utsaimin menjelaskan,


ﻓﻼ ﻳﻨﺒﻐﻲ ﻟﻺﻧﺴﺎﻥ ﺃﻥ ﻳﺘﺠﺴﺲ ، ﺑﻞ ﻳﺄﺧﺬ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻋﻠﻰ ﻇﺎﻫﺮﻫﻢ ، ﻣﺎ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻫﻨﺎﻙ ﻗﺮﻳﻨﺔ ﺗﺪﻝ ﻋﻠﻰ ﺧﻼﻑ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﻈﺎﻫﺮ 

“Tidak selayaknya manusia melakukan tajassus, bahkan harus dinilai sesuai dzahir yang nampak, selama tidak ada indikasi yang tidak sesuai dengan dzahirnya.” [Tafsir surat Al Hujrot hal 50-51]


Demikian juga hadits larangan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,


ﺇِﻳَّﺎ ﻛُﻢْ ﻭَﺍﻟﻈَّﻦَّ ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻟﻈَّﻦَّ ﺃَﻛْﺬَﺏُ ﺍﻟْﺤَﺪِﻳْﺚِ ﻭَﻻَ ﺗَﺤَﺴَّﺴُﻮﺍ ﻭَﻻَ ﺗَﺠَﺴَّﺴُﻮﺍ ﻭَﻻَ ﺗَﺤَﺎﺳَﺪُﻭﺍ 


Terlalu sibuk memikirkan urusan orang lain, akan  merugikan diri sendiri apalagi sampai tahap “memata-matai” untuk mencari-cari keselahan saudaranya.

Ini yang dimaksud dengan tajassus dalam ayat,


ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺟْﺘَﻨِﺒُﻮﺍ ﻛَﺜِﻴﺮًﺍ ﻣِّﻦَ ﺍﻟﻈَّﻦِّ ﺇِﻥَّ ﺑَﻌْﺾَ ﺍﻟﻈَّﻦِّ ﺇِﺛْﻢٌ ۖ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺠَﺴَّﺴُﻮﺍ


“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu (memata-matai) mencari-cari kesalahan orang lain ” (Al-Hujurat : 12)


An-Nawawi menjelasakan mengenai tajassus, beliau berkata,


ﺍﻟﺒﺤﺚ ﻋﻦ ﺍﻟﻌﻮﺭﺍﺕ . ﻭﻗﻴﻞ : ﺑﺎﻟﺠﻴﻢ : ﺍﻟﺘﻔﺘﻴﺶ ﻋﻦ ﺑﻮﺍﻃﻦ ﺍﻷﻣﻮﺭ , ﻭﺃﻛﺜﺮ ﻣﺎ ﻳﻘﺎﻝ ﻓﻲ ﺍﻟﺸﺮ


“Tajassus adalah mencari aurat (kesalahan-kesalahan tersembunyi orang lain, ada juga yang mengatakan mencari/memeriksa yang tersembunyi dan kebanyakannya adalah kejelekan (yang tersembunyi).” [Syarh AN-Nawawi lil Mualim]


Setiap kita pasti punya kesalahan tersembunyi, tentu kita tidak ingin kesalahan itu ditampakkan karena bisa jadi kita sudah bertaubat dan menyesal.

Syaikh Al-‘Utsaimin menjelaskan,


ﻓﻼ ﻳﻨﺒﻐﻲ ﻟﻺﻧﺴﺎﻥ ﺃﻥ ﻳﺘﺠﺴﺲ ، ﺑﻞ ﻳﺄﺧﺬ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻋﻠﻰ ﻇﺎﻫﺮﻫﻢ ، ﻣﺎ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻫﻨﺎﻙ ﻗﺮﻳﻨﺔ ﺗﺪﻝ ﻋﻠﻰ ﺧﻼﻑ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﻈﺎﻫﺮ 

“Tidak selayaknya manusia melakukan tajassus, bahkan harus dinilai sesuai dzahir yang nampak, selama tidak ada indikasi yang tidak sesuai dengan dzahirnya.” [Tafsir surat Al Hujrot hal 50-51]


Demikian juga hadits larangan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,


ﺇِﻳَّﺎ ﻛُﻢْ ﻭَﺍﻟﻈَّﻦَّ ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻟﻈَّﻦَّ ﺃَﻛْﺬَﺏُ ﺍﻟْﺤَﺪِﻳْﺚِ ﻭَﻻَ ﺗَﺤَﺴَّﺴُﻮﺍ ﻭَﻻَ ﺗَﺠَﺴَّﺴُﻮﺍ ﻭَﻻَ ﺗَﺤَﺎﺳَﺪُﻭﺍ ﻭَﻻَﺗَﺪَﺍﺑَﺮُﻭﺍ ﻭَﻻَﺗَﺒَﺎﻏَﻀُﻮﺍ ﻭَﻛُﻮْﻧُﻮﺍﻋِﺒَﺎﺩَﺍﻟﻠَّﻪِ ﺇﺣْﻮَﺍﻧًﺎ


“Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. 


Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.”[HR Bukhari no 6064 & Muslim no 2563]


Semoga bermanfaat

Barakallahu fiikum..


Posting Komentar Blogger

 
Top