0 Comment


 بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم


Berikut beberapa mitos yang masih ada di masyarakat kaum muslimin

1) Ngidam tidak dipenuhi, berpengaruh pada bayi.


Diyakini bahwa keinginan yang biasanya dialami oleh wanita hamil (dikenal dengan istilah ngidam) bila tidak terpenuhi akan berpengaruh pada sang bayi.


Dikatakan bahwa ngidam yang tidak dipenuhi akan menyebabkan si anak suka berliur (Jawa: ngileran) ketika sudah terlahir ke dunia. Ini hanya mitos belaka.


2) Acara tujuh bulanan.


Di daratan Jawa acara tujuh bulanan (Jawa: mitoni) bagi wanita yang sedang hamil masih terpelihara pada sebagian daerah. Tujuan mereka membuat acara agar si bayi nanti hidup sehat, selamat sampai lahir. Jelas ini tidak ada ajarannya dalam islam.


3) Suami si wanita yang hamil dilarang membunuh hewan, atau membunuh yang semisalnya dengan keyakinan akan membahayakan bayi.


4) Ucapan amit-amit jabang bayi.


Kata-kata ini yang diucapkan ibu hamil ketika melihat sesuatu yang dia benci dengan keyakinan bahwa jika tidak mengucapkan itu, maka apa yang ia benci itu akan dialami oleh bayinya.


5) Ibu hamil membaca Al-Quran surat Yusuf dan Maryam.


Dengan itu diharapkan bila yang lahir laki-laki akan tampan dan ganteng seperti Nabi Yusuf ‘alayhissalam. Dengan membaca Al-Quran surah Maryam diharapkan bila yang lahir perempuan akan cantik seperti Maryam. Jelas ini tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para Shahabatnya.


6) Kokok ayam ditengah malam, isyarat wanita hamil diluar nikah.


Kepercayaan ini hasil utak-atik orang terhadap perkara yang dianggap ganjil. Misalnya secara kebetulan ada kejadian yang berbarengan. Keyakinan seperti ini tidaklah dibenarkan karena tidak berlandaskan dalil.


7) Wanita hamil harus membawa gunting.


Hal itu dianggap benteng untuk menolak bala dan musibah.


8) Membuat tempat khusus untuk ari-ari. Bahkan diberi lampu dan penerang lainnya selama beberapa hari.


9) Ari-ari adalah saudara kembar bayi.


Ada anggapan bahwa ari-ari adalah saudara si bayi. Karena itu, perlu diberi perlakuan khusus dengan mengadakan upacara tertentu ketika memendamnya.


10) Keberatan nama.


Jika bayi mempunyai nama yang panjang kemudian si bayi sering sakit.


Semoga bermanfaat

Barakallahu fiikum


Posting Komentar Blogger

 
Top