Langsung ke konten utama

benarkah mereka ahlul kitab?

Oleh
Al-Lajnatud-Da’imatu Lil Buhutsil Ilmiyah Wal Ifta




Pertanyaan
Al-Lajnatud-Da’imatu Lil Buhutsil Ilmiyah Wal Ifta ditanya : Orang-orang Nashara, penganut trinitas adalah musyrik. Sedangkan orang-orang Yahudi –pembunuh para nabi- adalah musuh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga musyrik karena perkataan mereka “kami adalah para kekasih Allah”, “tangan Allah dibelengu”, dan lain sebagainya. Kitab-kitab mereka -sebagaimana diketahui- telah diselewengkan. Tolong berikanlah jawaban yang jelas, serta hilangkanlah kebingungan orang-orang yang bimbang! Jazakumullah khairan jaza.

Jawaban
Yang dimaksud Ahlu Kitab adalah orang-orang Nashara dan Yahudi, meskipun mereka muysrik. Perbuatan syirik mereka ini sudah melekat pada mereka saat Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi kita, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengabarkan tentang pengkultusan orang-orang Nashara terhadap Nabi Isa Alaihissalam, dan menganggapnya sebagai tuhan yang mereka sembah disamping menyembah Allah Azza wa Jalla.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ

“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata : ‘Sesungguhnya Allah itu adalah Al-Masih putera Maryam” [Lihat Al-Maidah : 17 dan 72]

Sebagaimana juga Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberitahukan tentang Yahudi yang mengatakan Uzair itu anak Allah. Secara global, Allah Azza wa Jalla juga mengabarkan tentang Ahlul Kitab, bahwa mereka telah menjadikan para rahibnya sebagai sesembahan selain Allah Azza wa Jalla.

Allah Azza wa Jalla berfirman.

وَقَالَتِ الْيَهُودُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللَّهِ وَقَالَتِ النَّصَارَى الْمَسِيحُ ابْنُ اللَّهِ ۖ ذَٰلِكَ قَوْلُهُمْ بِأَفْوَاهِهِمْ ۖ يُضَاهِئُونَ قَوْلَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَبْلُ ۚ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ ۚ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ

“Orang-orang Yahudi berkata, ‘Uzair itu putera Allah’, dan orang-orang Nasrani berkata, ‘Al-Masih itu putera Allah’. Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka, bagaimana mereka sampai berpaling” [At-Taubah : 30]

Dan firman-Nya

قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَىٰ كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ ۚ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ

“Katakanlah : ‘Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun, dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Ilah selain Allah. Jika mereka berpaling, maka katakanlah kepada mereka : ‘Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)” [Ali-Imran : 64]

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga memberitahukan aqidah trinitas mereka, dan Allah Azza wa Jalla melarang mereka darinya. Allah Azza wa Jalla berfirman.

يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ وَلَا تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ إِلَّا الْحَقَّ ۚ إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللَّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَىٰ مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ ۖ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ۖ وَلَا تَقُولُوا ثَلَاثَةٌ ۚ انْتَهُوا خَيْرًا لَكُمْ ۚ إِنَّمَا اللَّهُ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ

“Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al-Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimatNya yang disampaikanNya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasulNya, dan janganlah kamu mengatakan : “(ilah itu) tiga”, Berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah, Ilah Yang Maha Esa” [An-Nisaa : 171]

Dan ayat-ayat lain yang menunjukkan tindakan syirik dan kekufuran mereka saat wahyu ini turun, sedangkan Allah Azza wa Jalla tetap menyebut mereka sebagai Ahlul Kitab, bukan hanya pada satu tempat saja.

Wabillahit-taufiq, washallahu ‘ala Nabiyina Muhammad wa alihi wa shahbihi ajma’in.

[Fatawa Al-Lajnatud-Da’imatu Lil Buhutsil Ilmiyah Wal Ifta, 3/421-423]


BERTETANGGA DENGAN ORANG KAFIR

Pertanyaan.
Al-Lajnatud-Da’imatu Lil Buhutsil Ilmiyah Wal Ifta ditanya : Jika memiliki tetangga seorang yang kafir (Nashrani), bagaimanakah cara kita bermu’amalah dengannya? Jika mereka memberi hadiah, apakah kita boleh menerimanya ? Bolehkah kita memperlihatkan wajah ( si penanya wanita, red) kepadanya, atau yang lebih dari sekedar wajah? Bolehkah kita berbelanja kepada pedagang Nashara?

Jawaban
Berbuat baiklah kalian kepada orang-orang kafir yang berbuat baik kepada kalian, meskipun dia Nashara. Jika mereka memberi hadiah (berupa barang) mubah, maka balaslah.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menerima hadiah dari pembesar Romawi, padahal dia Nashara. Begitu juga Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam pernah menerima hadiah dari seorang Yahudi. Allah Azza wa Jalla berfirman.

لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
إِنَّمَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ قَاتَلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَأَخْرَجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ وَظَاهَرُوا عَلَىٰ إِخْرَاجِكُمْ أَنْ تَوَلَّوْهُمْ ۚ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim” [Al-Mumtahanah : 8-9]

Anda boleh memperlihatkan kepada mereka, apa yang boleh anda perlihatkan kepada kamu muslimah, menurut pendapat yang shahih, dari dua pendapat. Anda juga boleh membeli barang-barang mubah dari mereka.

Wabillahit-taufiq, washallahu ‘ala Nabiyina Muhammad wa alihi wa shahbihi ajma’in.

[Fatawa Al-Lajnatud-Da’imatu Lil Buhutsil Ilmiyah Wal Ifta, 3/423-424]

[Disalin dari Majalah As-Sunnah Edisi 09/Tahun X/1427H/2006M]

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

mengenal fam(marga) arab yang ada di indonesia

Apa Fam antum, Marga antum apa.? Sering yang dapat pertanyaan seperti itu, apalagi kalau sudah kumpul di Majlis disitu banyak Asatidz, Kiyai atau guru-guru agama atau bisa jadi yang menanyakan itu teman baru anda. Nah dibawah ini antum bisa lihat sendiri dan cari apa marga/fam antum dan dari mana asal keturunannya berada. MARGA (FAM) GABILAH ARAB Secara umum penggolongan Marga Arab Hadramaut itu dikategorikan dalam 3 Golongan : 'ALAWIYYIN    باعلوي   Adalah : (Golongan yang bernisbah dari keturunan Rasulullah lewat keturunan dari Sayyidina Ahmad bin Isa (AlMuhajir). AS-SYAIKH   الشيخ  / MASYAIEKH Adalah :  (Golongan Arab yang memiliki Keturunan Para orang-orang alim lewat Assahabah / Sahabat Nabi atau yang tidak melalui Sayyidina Al-Muhajir,meskipun akan bertemu Nasab ke Kakeknya Nabi Muhammad,Saw ). QABAIL   قبائل  Adalah : (Golongan keturunan Arab Pemberani yang memegang senjata). 'ABID   عابد  Adalah : (Golongan yang suka menolong)  Latar Belakan

Kamus bahasa Arab Facebook sederhana

Kamus – Bahasa Arab Facebook (disingkat: K-BAF ) adalah sebuah kumpulan kosa-kata bahasa Arab yang lazim dijadikan percakapan di dunia facebook,  dengan sedikit kontribusi dari kami ini semoga saja bisa memberikan manfaat bagi yang membutuhkannya: Text Arab Cara Baca  Arti & Keterangan نَعَم Na’am Iya طَيَّبٌ Thayyib Baiklah صَحِيْح Shahih Benar أَنَا Ana Saya  (L/P) أَنْتَ Anta Kamu  (L) أَنْتِ Anti Kamu (P) أَنْتُمَا Antuma Kalian berdua (L) أَنْتُنَّ Antunna Kalian berdua (P) أَنْتُمْ Antum Kalian (lebih dari dua orang) عَفْوًا Afwan Maaf / Permisi شُكْرًا Syukran Terima kasih شُكْرًا جًزِيْلاً Syukran Jaziilan Terima kasih banyak شُكْرًا كَثِيْرًا Syukran Katsiiran Terima kasih banyak لَاشُكْرُ عَلَى وَاجِب Laa Syukru ‘ala waajib Tidak perlu berterima kasih (jawaban syukran) bisa juga menggunakan kata “Afwan”. أَخِي Akhi Saudaraku (L) يَاأَخِي Yaa Akhi Wah

MENGUNGKAP SIAPA SEBENARNYA MUHAMMAD AS SEWED

  Ketika ada seorang ikhwan yang bernama Ikang mendapatkan SMS dari Oman Majalengka yang inti smsnya adalah dilarangnya dia menghadiri kajian ustadz Abdul Alim yang akan diadakannya di Majalengka dengan menisbatkan larangan tersebut pada ustadz Muhammad Umar As Sewed maka ketika itu di laporkan sms tersebut pada ustadz Abdul alim maka ustadz Abdul Alim ingin bertabayun benar tidak yang diucapkan As Sewed tersebut kalau memang ikhwan itu {oman} berdusta atas nama As Sewed berarti dia qilatul adab pada ustadznya {As Sewed.}   Maka dengan khobar ini ustadz Abdul Alim mengajak ana untuk tabayun kepada As Sewed dengan ikhwan Majalengka yang ketika itu sedang berziaroh ke mahad Kuningan lalu kita berangkat dalam rombongan 6 orang (ustadz Abdul Alim, Sholih, Sony, Wowo, Ikang Dan Saman) yang ketika itu bertepatan dengan kajian bulanan kitab ibanah yang banyak dihadiri oleh para asatidz lukmaniun di mahadnya As Sewed Cirebon dan bertepatan juga akan ada kedatangannya si Lukman