0 Comment
Salah satu nama sekaligus sifat Allah di antaranya nama dan sifat-sifat-Nya yang lain adalah Ar Rahman, Maha Pengasih. Dijelaskan oleh Syaikh Muhammad Ibn Sholih al-Utsaimin bahwa : Ø§Ù„رَّØ­ْمنِ artinya adalah ‘Yang Memiliki rahmat yang luas’. Allah sangat sayang kepada hamba-hamba-Nya. Salah satu bentuk kasih sayang kepada hamba-Nya adalah dengan memberikan nimat-nikmat-Nya kepada hamba tersebut, sekalipun terkadang hamba tersebut tidak menggunakan nikmat yang diberikan kepadanya secara amanah, bahkan terkadang justru dijadikannya sebagai sumber fitnah dan sarana bermaksiat. Wilya’udzubillah

Salah satu nikmat yang sering terlalaikan oleh manusia adalah nikmat ketampanan atau kecantikan. Banyak manusia yang telah diberikan ketampanan atau kecantikan oleh Allah namun justru digunakannya untuk bermaksiat. Nikmat tersebut digunakan untuk menarik perhatian orang lain, memikat hati lawan jenisnya, bermaksiat kepada yg telah memberikan nikmat tersebut. Kita melihat saat ini begitu banyak orang-orang utamanya di kalangan muda mudi yang begitu vulgar menampakkan nikmat tersebut. Bahkan nikmat tersebut akan menjadi laknat baginya jika tidak bertaubat di akhirnya. Dan beruntunglah orang-orang yang kemudian menjaga nikmat yang telah Allah berikan kepadanya. Nikmat tersebut dijaga dengan baik. Dia sadar bahwa nikmat tersebut dari Sang Maha Pencipta, sehingga tidak pantas nikmat yang telah diberikan oleh-Nya kemudian justru digunakan untuk bermaksiat kepada-Nya. Nikmat itu akhirnya digunakan untuk taat.

Betapa banyak kisah seorang yang diberi nikmat ketampanan oleh Allah, ketika mereka diuji dengan fitnah (wanita), mereka tidak goyah, tak hilang arah. Lihatlah Nabi Yusuf Hamba Allah. Ketika diajak untuk bercumbu mesrah tanpa ikatan yang sah, oleh seorang wanita yang wah (cantik, kaya, berkedudukan, dan sudah “kebelet”), semua ditangkis dengan ucapan “Inni Akhofullah”.

Abu Khurayrah Al Kazakhtan
kazakhs

Baru-baru ini tersebar berita seorang Mujahidin yang Syahid –In syaa Allah- di medan jihad. Pemuda tampan yang berasal dari Kazakhstan (ada juga yang bilang dari Kyrgyzstan, itu tidak benar) yang masih berumur muda. Khurayra Al-Kazakh namanya. Dia baru berumur sekitar 19 tahun. Dari hari pertama di medan jihad, dia sudah merasa cocok dengan kelompoknya. Sangat aktif melayani kawan mujahidin yang lain. Jika ada yang membutuhkan pertolongan, dia selalu ada di sana untuk membantu. Dan seperti halnya anak remaja yang lain, dia memiliki pembawaan yang menarik.

Melihat kelakuannya dan mendengarnya berbicara, sangat sulit untuk membayangkan bahwa kamu bisa berdebat dengannya. Dengan pembawaan yang riang dan lucu, dia selalu bersedia berbicara dan berdiskusi dengan teman-temannya, tanpa menyakiti perasaan teman-temannya.


Pada kenyataannya dia tidak membanggakan dirinya, sama halnya dengan mayoritas mujahidin lainnya. Salah seorang mujahidin senior mengolok-ngoloknya “Nah sekarang, putra Kazakh, mari kita membuat nama (alias/kun’yah) untukmu. Biar kutebak, ada tiga nama yang kau inginkan, Zhumabay (nama tokoh politik Kazakh)? Tidak? Mungkin Tuligen atau Serik?,” “Tidak, namaku Abu Khurayra” jawabnya sambil tersenyum. Hanya itu yang kami ketahui tentangnya yang diberitahukan oleh salah seorang teman. Kehidupan yang pendek memang, akan tetapi pembawaannya yang riang selalu kekal dihati para mujahidin.
kazakhs 4
Lihatlah dia. Nikmat yang Allah berikan kepadanya sangat dia jaga. Di tengah kehidupan dunia hiburan yang hiruk pikuk. Wanita cantik dimana-mana menawarkan diri untuk menjadi kekasihnya. Namun dia tak sedikitpun berpaling dan goyah dari agamanya. Dia memilih untuk turun ke medan jihad membantu saudara-saudaranya yang dibantai habis-habisan oleh musuh-musuh Allah.

Dimanakan kita wahai para Ikhwan? Sudah kah kita berbuat untuk agama Allah? Menyerahkan seluruh jiwa dan raga kita untuk memperjuangkan agama Allah? Ataukah justrtu kita masih duduk diam dan terlena dengan kehidupan dunia yang fana? Mencari hiburan dunia dan wanita?

Semoga Allah menjadikan kita semua sebagai orang-orang yang menjaga nikmat yang telah diberikan oleh-Nya, dan menggunakan nikmat tersebut dalam ketaatan kepada-Nya.

Wallahu a’lam bish showab

Posting Komentar Blogger

 
Top