Mengenal Legenda Hidup Tentara Indonesia : KOPASSUS
SEORANG PRAJURIT SEJATI YANG MAHIR DENGAN STRATEGI TEMPUR GERILYA DAN TEMPUR KOTA,
SESEORANG PRAJURIT SEJATI YANG JUGA DITUNTUT UNTUK MENEMBAK JITU,
SESEORANG PRAJURIT SEJATI YANG DITUNTUT TERAMPIL BELA DIRI TINGKAT TINGGI
SESEORANG PRAJURIT YANG MEMILIKI DAYA TAHAN FISIK TINGKAT TINGGI
SESEORANG YANG JUGA DITUNTUT MAMPU MEMBERIKAN DAN JUGA SEKALIGUS MELAKSANAKAN PERINTAH ...
KARENA KAMI ADALAH :

KOMANDO PASUKAN KHUSUS : KOPASSUS
Komando Pasukan Khusus yang disingkat menjadi Kopassus adalah bagian
dari Komando Utama (KOTAMA) tempur yang dimiliki oleh TNI Angkatan
Darat, Indonesia. Kopassus memiliki kemampuan khusus seperti bergerak
cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan anti
teror.
- Penanganan Aksi Terorisme
- Sabotase
- Pembebasan sandera
- Membasmi pergerakan kelompok Separatis
- Pengumpulan Informasi Intelijen

Prajurit Kopassus dapat mudah dikenali dengan baret merah yang
disandangnya, sehingga pasukan ini sering disebut sebagai pasukan baret
merah. Kopassus memiliki moto Berani, Benar, Berhasil.
Sejarah Kopassus
Hymne Komando Kopassus
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) memiliki sejarah panjang, ia dirintis
sejak tahun 1952, hingga memperoleh nama Kopassus pada tahun 1986,
Kesatuan ini mengalami beberapa perubahan nama, lengkap dengan segala
dinamika yang dialaminya menjadikan pasukan Kopassus menjadi Pasukan
Elit Infantri terbaik nomor 3 di dunia, secara singkat sejarah
perkembangan Kopassus dapat anda baca di tulisan berikut.
- Tahun 1952 : Kesko TT III/Siliwangi
Pada tanggal 16 April 1952, Kolonel A.E. Kawilarang mendirikan Kesatuan
Komando Tentara Territorium III/Siliwangi (Kesko TT). Ide pembentukan
kesatuan komando ini berasal dari pengalamannya menumpas gerakan
Republik Maluku Selatan (RMS) di Maluku. Saat itu A.E. Kawilarang
bersama Letkol Slamet Riyadi (Brigjen Anumerta) merasa kesulitan
menghadapi pasukan komando RMS. A.E. Kawilarang bercita-cita untuk
mendirikan pasukan komando yang dapat bergerak tangkas dan cepat.

Mochammad Idjon Djanbi
Komandan pertama saat itu adalah Idjon Djanbi. Idjon Djanbi adalah
mantan kapten KNIL Belanda kelahiran Kanada, yang memiliki nama asli
Kapten Rokus Bernardus Visser.

Pada tanggal 9 Februari 1953, Kesko TT dialihkan dari Siliwangi dan
langsung berada di bawah Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).
- Tahun 1953 : Korps Komando Angkatan Darat (KKAD)
Pada tanggal 18 Maret 1953 Mabes ABRI mengambil alih dari komando
Siliwangi dan kemudian mengubah namanya menjadi Korps Komando Angkatan
Darat (KKAD).
- Tahun 1955 : Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD)
Tanggal 25 Juli 1955 organisasi KKAD ditingkatkan menjadi Resimen
Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD), yang tetap dipimpin oleh
Mochamad Idjon Djanbi. Tahun 1959 unsur-unsur tempur dipindahkan ke
Cijantung, di timur Jakarta.

Pada tahun 1959 itu pula Kepanjangan RPKAD diubah menjadi Resimen Para
Komando Angkatan Darat (RPKAD). Saat itu organisasi militer itu telah
dipimpin oleh Mayor Kaharuddin Nasution. Pada saat operasi penumpasan
DI/TII, komandan pertama, Mayor Idjon Djanbi terluka, dan akhirnya
digantikan oleh Mayor RE Djailani.
- Tahun 1966 : Pusat Pasukan Khusus AD (Puspassus AD)
Pada tanggal 12 Desember 1966, RPKAD berubah pula menjadi Pusat Pasukan
Khusus AD (Puspassus AD). Nama Puspassus AD ini hanya bertahan selama
lima tahun.
Sebenarnya hingga tahun 1963, RPKAD terdiri dari dua batalyon, yaitu
batalyon 1 dan batalyon 2, kesemuanya bermarkas di Jakarta. Ketika,
batalyon 1 dikerahkan ke Lumbis dan Long Bawan, saat konfrontasi dengan
Malaysia, sedangkan batalyon 2 juga mengalami penderitaan juga di
Kuching, Malaysia, maka komandan RPKAD saat itu, Letnan Kolonel Sarwo
Edhie -karena kedekatannya dengan Panglima Angkatan Darat, Letnan
Jenderal Ahmad Yani, mengusulkan 2 batalyon 'Banteng Raider' bentukan
Ahmad Yani ketika memberantas DI/TII di Jawa Tengah di upgrade di
Batujajar, Bandung menjadi Batalyon di RPKAD, masing-masing Batalyon
441"Banteng Raider III", Semarang ditahbiskan sebagai Batalyon 3 RPKAD
di akhir tahung 1963. Menyusul kemudian Batalyon Lintas Udara 436
"Banteng Raider I", Magelang menjadi Batalyon 2 menggantikan batalyon 2
lama yang kekurangan tenaga di pertengahan 1965. Sedangkan Batalyon 454
"Banteng Raider II" tetap menjadi batalyon di bawah naungan Kodam
Diponegoro. Batalyon ini kelak berpetualang di Jakarta dan terlibat
tembak menembak dengan Batalyon 1 RPKAD di Hek.
- Tahun 1971 :Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha)
Tanggal 17 Februari 1971, resimen tersebut kemudian diberi nama Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha).
Dalam operasi di Timor Timur pasukan ini memainkan peran sejak awal.
Mereka melakukan operasi khusus guna mendorong integrasi Timtim dengan
Indonesia. Pada tanggal 7 Desember 1975, pasukan ini merupakan angkatan
utama yang pertama ke Dili. Pasukan ini ditugaskan untuk mengamankan
lapangan udara. Sementara Angkatan Laut dan Angkatan Udara mengamankan
kota. Semenjak saat itu peran pasukan ini terus berlanjut dan membentuk
sebagian dari kekuatan udara yang bergerak (mobile) untuk memburu tokoh
Fretilin, Nicolau dos Reis Lobato pada Desember 1978.
Prestasi yang melambungkan nama Kopassandha adalah saat melakukan
operasi pembebasan sandera yaitu para awak dan penumpang pesawat DC-9
Woyla Garuda Indonesian Airways yang dibajak oleh lima orang yang
mengaku berasal dari kelompok ekstremis Islam "Komando Jihad" yang
dipimpin Imran bin Muhammad Zein, 28 Maret 1981. Pesawat yang tengah
menerbangi rute Palembang-Medan itu sempat didaratkan di Penang,
Malaysia dan akhirnya mendarat di Bandara Don Mueang, Bangkok. Di bawah
pimpinan Letkol Sintong Panjaitan, pasukan Kopassandha mampu membebaskan
seluruh sandera dan menembak mati semua pelaku pembajakan. Korban yang
jatuh dari operasi ini adalah Capa (anumerta) Achmad Kirang yang
meninggal tertembak pembajak serta pilot Kapten Herman Rante yang juga
ditembak oleh pembajak. Imran bin Muhammad Zein ditangkap dalam
peristiwa tersebut dan dijatuhi hukuman mati.
Pada tahun 1992 menangkap penerus Lobato, Xanana Gusmao, yang bersembunyi di Dili bersama pendukungnya.
- Tahun 1986 : Komando Pasukan Khusus (Kopassus)
Dengan adanya reorganisasi di tubuh ABRI, sejak tanggal 26 Desember
1986, nama Kopassandha berubah menjadi Komando Pasukan Khusus yang lebih
terkenal dengan nama Kopassus hingga kini.
ABRI selanjutnya melakukan penataan kembali terhadap grup di kesatuan
Kopassus. Sehingga wadah kesatuan dan pendidikan digabungkan menjadi
Grup 1, Grup 2, Grup 3/Pusdik Pasuss, serta Detasemen 81.
Sejak tanggal 25 Juni 1996 Kopasuss melakukan reorganisasi dan pengembangan grup dari tiga Grup menjadi lima Grup.
- Grup 1/Parakomando — berlokasi di Serang, Banten
- Grup 2/Parakomando — berlokasi di Kartasura, Jawa Tengah
- Grup 3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus berlokasi di Batujajar, Jawa Barat
- Grup 4/Sandhi Yudha — berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur
- Grup 5/Anti Teror — berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur
Detasemen 81, unit anti teroris Kopassus, ditiadakan dan diintegrasikan ke grup-grup tadi.
Grup Satuan 81- Penanggulangan Teror (SAT 81- Gultor)
Kecuali Pusdikpassus, yang berfungsi sebagai pusat pendidikan, Grup-Grup
lain memiliki fungsi operasional (tempur). Dengan demikian struktur
Pusdikpassus berbeda dengan Grup-Grup lainnya. Masing-masing Grup
(kecuali Pusdikpassus), dibagi lagi dalam batalyon, misalnya: Yon 11, 12
dan 13 (dari Grup 1), serta Grup 21, 22 dan 23 (dari Grup 2).
Struktur organisasi Kopassus berbeda dengan satuan infanteri pada
umumnya. Meski dari segi korps, para anggota Kopassus pada umumnya
berasal dari Korps Infanteri, namun sesuai dengan sifatnya yang khusus,
maka Kopassus menciptakan strukturnya sendiri, yang berbeda dengan
satuan infanteri lainnya.
Kopassus sengaja untuk tidak terikat pada ukuran umum satuan infanteri,
hal ini tampak pada satuan mereka yang disebut Grup. Penggunaan istilah
Grup bertujuan agar satuan yang dimiliki mereka terhindar dari standar
ukuran satuan infanteri pada umumnya (misalnya Brigade). Dengan satuan
ini, Kopassus dapat fleksibel dalam menentukan jumlah personel, bisa
lebih banyak dari ukuran brigade (sekitar 5000 personel), atau lebih
sedikit.
Simulasi Grup Kopassus (Kopaska) di perairan Indonesia
Karena Kopassus merupakan pasukan khusus, maka dalam melaksanakan
operasi tempur, jumlah personel yang terlibat relatif sedikit, tidak
sebanyak jumlah personel infanteri biasa, dengan kata lain tidak
menggunakan ukuran konvensional mulai dari peleton hingga batalyon.
Kopassus jarang sekali (mungkin tidak pernah) melakukan operasi dengan
melibatkan kekuatan satu batalyon sekaligus. Berbeda
dengan satuan pada umumnya, satuan di bawah batalyon bukan disebut
kompi, tetapi detasemen, unit atau tim. Kopassus jarang melibatkan
personel yang banyak dalam suatu operasi. Supaya tidak terikat dengan
ukuran baku pada kompi atau peleton, maka Kopassus perlu memiliki
sebutan tersendiri bagi satuannya, agar lebih fleksibel.
Pangkat komandan.
Sebutan bagi pemimpin Kopassus juga ditingkatkan dari Komandan Kopassus
yang berpangkat Brigjen menjadi Komandan Jendral (Danjen) Kopassus yang
berpangkat Mayjen bersamaan dengan reorganisasi ini.
- Komandan Grup berpangkat Kolonel,
- Komandan Batalyon berpangkat Letnan Kolonel,
- Komandan Detasemen, Tim, Unit, atau Satuan Tugas Khusus, adalah perwira yang pangkatnya disesuaikan dengan beban tugasnya (mulai Letnan sampai Mayor).
Saat ini, Kopassus di pimpin oleh seorang Komandan Jendral (Danjen) yang
berpangkat Mayor Jendral. Saat ini jabatan Danjen diduduki oleh Mayjen
TNI Agus Sutomo,S.IP.
Prestasi Kopassus
Dalam perjalanan sejarahnya, Kopassus berhasil mengukuhkan keberadaannya
sebagai pasukan khusus yang mampu menangani tugas-tugas yang berat.
Beberapa operasi yang dilakukan oleh Kopassus diantaranya adalah :
- Operasi penumpasan DI/TII,
- Operasi militer PRRI/Permesta,
- Operasi Trikora,
- Operasi Dwikora,
- Penumpasan G30S/PKI,
- Pepera di Irian Barat,
- Operasi Seroja di Timor Timur,
- Operasi pembebasan sandera di Bandara Don Muang-Thailand (Woyla),
- Operasi GPK di Aceh, operasi pembebasan sandera di Mapenduma
Dikarenakan misi dan tugas operasi yang bersifat rahasia, mayoritas dari
kegiatan tugas daripada satuan KOPASSUS tidak akan pernah diketahui
secara menyeluruh. Contoh operasi KOPASSUS yang pernah dilakukan dan
tidak diketahui publik seperti:
- Penyusupan ke pengungsi Vietnam di pulau Galang untuk membantu pengumpulan informasi untuk di Kordinasikan dengan pihak Amerika Serikat (CIA),
- Penyusupan perbatasan Malaysia dan Australia
- Operasi patroli jarak jauh (long range recce) di perbatasan Papua Nugini.
Kopassus, Pasukan elit terbaik ke-3 dunia.
Dalam Discovery Channel Military tentang pasukan khusus terbaik di dunia
(Top Elite Special Forces In The World). Maka saat itu seluruh pasukan
khusus di dunia dinilai kinerjanya dengan parameter-parameter tertentu,
dan tentu saja dihimpun juga pendapat-pendapat dari berbagai pengamat
militer dan para ahli sejarah.
Menurut siaran Discovery Channel tersebut terlihat hasil yang cukup membanggakan tanah air tercinta kita Indonesia ini.
- Posisi pertama ditempati SAS (Inggris),
- Peringkat kedua MOSSAD (Israel),
- Peringkat ketiga adalah KOPASSUS (Indonesia).
Sedangkan menurut penilaian bahwa sebuah pasukan khusus yang hebat
adalah pasukan yang mampu mencapai kualitas sempurna dalam hal kemampuan
individu. Tentu saja termasuk di dalamnya adalah kemampuan bela diri,
bertahan hidup (survival), kamuflase, strategi, daya tahan, gerilya,
membuat perangkap. Dan lain sebagainya.

Kemampuan yang tidak terlalu mengandalkan dan bergantung pada teknologi
canggih dan memiliki skill di atas rata-rata pasukan elit luar negeri
lainnya menjadi nilai plus bagi Kopassus. Mungkin karena itu pulalah
muncul ungkapan bahwa 1 prajurit Kopassus setara dengan 5 prajurit
biasa. Dan mungkin juga karena kehebatan Kopassus itu jugalah yang
menyebabkan sekitar tahun 90-an Amerika begitu keberatan, dan Australia
menjadi ketakutan ketika Indonesia akan memperbesar jumlah anggota
Kopassusnya.
Tahap-tahap Pendidikan Pasukan Komando.
Mungkin anda penasaran, mengapa pasukan Kopassus kita begitu istimewa ?
Tahap Pertama (Dasar) – 10 Minggu Pelatihan :
Tahap Kedua (Gunung dan Hutan) – 6 Minggu pelatihan :
Tahap Ketiga (Rawa dan Laut) – 4 Minggu pelatihan :
Dengan materi pendidikan yang lengkap seperti di atas, bisa dipastikan
semua Pasukan Kopassus adalah manusia-super milik TNI, yang siap mati
untuk membela kedaulatan negara kita Indonesia tercinta ini.
- Perlu anda ketahui, semua anggota Pasukan Kopassus adalah semua prajurit pilihan terbaik dari semua kesatuan TNI, dengan pengujian yang sangat ketat.
- Semua pasukan di latih secara super keras, dengan berbagai materi yang sangat lengkap, meliputi :

Tahap Pertama (Dasar) – 10 Minggu Pelatihan :
- Latihan Individu di Batujajar
- Membentuk Sikap dan Kepribadian Individu
- Mengisi Kemampuan Teknis
- Taktik Operasi Komando
- Pertempuran Perorangan
- Dasar-dasar Pertempuran Kota
- Pengetahuan Pendukung
- Manajerial Lapangan
- Uji Kemampuan Navigasi Darat
- Uji kemampuan Perorangan
.

- Perang Hutan dan Pertempuran di Situ Lembang
- Pemantapan Pengamatan Hutan
- Kemampuan Individu di Hutan
- Teknik Dasar Pertempuran
- Kemampuan kerjasama Tim dan kelompok di dalam Hutan
- HTF Hutan
- Aplikasi Long March (PPJJ)
- Titik berat Operasi Komando
- Taktik Pertempuran Rawa di Cilacap dan Nusakambangan
- Pemantapan Pengamatan Rawa dan Laut
- Kemampuan Patroli
- Ilmu Medan Rawa
- Uji Daya Tahan CAMP

Sejarah kelam Kopassus.
- Pada tahun 1998, nama Kopassus sempat tercoreng berkaitan dengan aktivitas Tim Mawar yang dituding bertanggung jawab terhadap kegiatan penculikan dan penghilangan nyawa beberapa aktivis pro demokrasi.
- Nama Kopassus kembali tercoreng setelah Peristiwa Mei 1998, ketika banyak hasil penelitian tim pencari fakta independen menemukan adanya organisasi terstruktur rapi dalam militer yang dengan sengaja dan maksud tertentu menyulut kerusuhan massa di Jakarta dan Surakarta (kedua kota tersebut secara kebetulan adalah daerah basis/markas Kopassus, yaitu Cijantung-Jakarta dan Kandang Menjangan-Surakarta).
- Pada 2007 masalah Tim Mawar ini kembali mencuat ke permukaan melihat kenyataan bahwa 11 tentara yang terlibat (6 di antaranya dipecat pada 1999), ternyata tidak jadi dipecat tetapi tetap meniti karier, naik pangkat dan beberapa diketahui memegang posisi-posisi penting seperti Dandim dengan pangkat kolonel. Panglima TNI menyatakan hanya 1 dari 6 perwira tersebut yang benar-benar dipecat.
Foto "aksi" Kopassus


Namun dibalik kegarangan Pasukan Kopassus, di dalam hati mereka tetap
tertanam nilai kemanusiaan yang tinggi, berikut beberapa foto Pasukan
Kopassus saat menolong korban banjir di Jakarta beberapa hari yang lalu.
Sumber :
- http://www.kopassus.mil.id/page.php
- http://id.wikipedia.org/wiki/Komando_Pasukan_Khusus, 24 November 2012, 14.44 UTC.
- http://hankam.kompasiana.com/2011/11/09/kopassus-pasukan-elit-terbaik-ke-3-di-dunia-411046.html, 09 November 2011, 16:53 WIB
- http://tukarpikirankita.blogspot.com/p/kopassus-indonesia.html