1. Archerfish
Kita mungkin
tidak akan pernah percaya sebelumnya jika tidak melihat bagaimana ikan
yang hidup diperaian hutan bakau di kawasan India dan Polinesia ini
mencari mangsa. Karena walaupun hidup di air, tapi mayoritas buruanya
ada hewan-hewan kecil yang hidup di luar air. Terutama serangga yang
hinggap di atas selembar daun di dekat permukaan air. Jika melihat ada
mangsa tersebut, Archerfish, akan menyemprotkan air lewat mulutnya ke
daun tersebut, agar serangga jatuh, lalu dimangsanya, atau bahkan
langsung mengenai mangsa yang diburunya.
Hebatnya
semprotan air dari mulutnya tersebut memiliki kecepatan tinggi. Saking
cepatnya membuat daun bergetar hebat dan serangga terjatuh. Semprotan
itu bisa mencapai 2 – 3 meter. Para ahli biologi dari berbagai negara
telah lama meneliti cara ikan ini bisa menyemprotkan air sekuat dan
sejauh itu. Riset dari para ilmuwan Italia yang dimuat dalam jurnal Plus
One menyebutkan, kekuatan semprotan air mencapai 10 kali lipat berat
tubuh ikan tersebut. Salah satu sumber kekuatan itu berasal dari serat
kolagen, seperti yang dilakukan salamander.
2. Kelabang Raksasa Amazon
Cara berburu
unik pada hewan yang akan dimangsanya juga diperlihatkan kelabang
raksasa Amazon, atau hewan dengan nama latin, Scolopendra Gigantea.
Kelabang ini menjadi serangga terbesar di dunia yang bisa ditemui di
bagian utara Amerika Selatan. Panjang tubuhnya bisa mencapai 35 cm.
Dengan ukuran tubuh seperti itu, kelabang ini bisa memangsa kelelawar,
burung, katak, kadal, bahkan laba-laba tarantula raksasa yang beracun
sekali pun.
Saat
berburu, kelabang ini menggunakan kakinya yang jumlahnya mencapai 46,
dari 23 segemen tubuhnya. Kakinya yang panjang, memiliki cakar yang
berbisa. Inilah yang tidak dimiliki spesies kelabang lainnya. Saat
mangsanya sudah terkena bisa dari cakarnya maka akan langsung tidak
berdaya. Tubuh kelelawar besar pun bisa dilahapnya hanya dalam waktu 60
menit saja. Walaupun cakarnya berbisa, namun tidak berbahaya pada
manusia.
3. Laba-laba “Pintu Jebakan”
Yang tak
kalah unik saat memburu mangsa dilakukan laba-laba yang hidup di gurun.
Sesuai dengan namanya trapdoor spider, laba-laba ini menggunakan lubang
atau pintu untuk menjebak mangsanya. Sang laba-laba akan menggali
lubang, lalu memelester bagian dalam lubang dengan tanah dengan cairan
lengket yang dihasilkan tubuhnya hingga menjadi sebuah rumah yang kokoh,
sehingga terhindar dari bahaya roboh permukaan tanah.
Laba-laba
tersebut akan bersembunyi di dalam lubang dengan yang disamarkan oleh
ranting-ranting pohon dan daun, sehingga tampak seperti tidak ada
lubang. Karena itulah, serangga atau hewan lain yang menjadi buruan
tidak menyadarinya hingga mendekat, atau bahkan berdiri di atas lubang
tempat laba-laba bersembuyi. Karena mangsa sudah mendekat, laba-laba
dengan mudah menarik mangsanya ke dalam lubang untuk dimakan.
4. Udang Mantis
Hewan yang
satu ini juga memiliki keunikan tersendiri saat berburu mangsa yaitu
dengan menggunakan pukulan. Keahlian melumpuhkan hewan buruan dengan
pukulannya tersebut dilakukan udang mantis. Bahkan kecepatan pukulan
yang dilakukan udang mantis termasuk yang tercepat dengan mencapai 50
meter per jam. Hewan-hewan yang terkena pukulan udang mantis akan cacat
seumur hidup, hingga akan dengan mudah menjadi santapannya.
Alat yang
dipergunakan memukul mangsanya tersebut di sebut Dactyl Club, yang
berwarna merah dengan panjang 1 cm di bagian depan kepalanya. Seorang
insinyur teknik kimia dari universits of california melakukan penelitian
terhadap alat pemukul tersebut, yang ternyata tersusun atas material
kalsium karbonat, susunan yang sama seperti yang didapati pada tulang
manusia. Di bagian bawah terdapat material lain untuk mencegah kerusakan
atau retaknya organ meluas. Sedangkan di area terakhir di belakang,
tersusun atsa kitin yang membantu organ pemukul dari tekanan luar.
Dengan susunan tersebut membuat udang mantis memiliki kemampuan bertahan
dari benturan.
5. Dragonfish
Hewan
terakhir yang memiliki kemampuan untuk saat berburu mangsa adalah
dragonfish, atau Grammatostomias flagelibarba. Ikan ini termasuk
predator yang ganas, meskipun ukuran tubuhnya kecil, rata-rata hanya 10
hingga 15 centimeter jika dibandingnkan dengan predator lain yang hidup
di laut dalam. Tapi hewan ini juga bisa hidup di air laut dangkal,
bahkan dipelirahara dalam akuarium.
Keunikan
dalam berburu dari dragonfish ada pada sebuah gandul di bagian dagunya.
Gandul tersebut merupakan organ penghasil cahaya yang disebut sebagai
photophores. Fungsinya saat berburu yaitu memancing ikan yang hidup di
dalam kegelapan pada kedalaman laut yang sangat dalam. Biasanya dengan
cahaya tersebut mangsanya tertarik untuk mendekatinya. Setelah ikan yang
tidak curiga semakin mendekat, dragonfish akan melahap dan menggigit
dengan rahang kuatnya
Posting Komentar Blogger Facebook