0 Comment
Anak merupakan amanah besar yang harus dipertanggungjawabkan kelak. Mendidik anak bukanlah suatu pekerjaan yang ringan dan gampang. Sejak kecil dimulai dari pembentukan karakter anak itu sendiri hingga dewasa sampai sang anak bisa dan sanggup mengambil tanggungjawabnya sendiri. Ketika anak masih kecil maka hati dan pikirannya tentunya masih polos sehingga benarlah apa yang diterangkan dalam Qur’an bahwa orang tuanya jualah yang mengarahkan kemana sang anak akan menapaki jalan kehidupannya. Dalam kepolosan itulah terkadang sang anak terkadang dapat merasakan hal-hal lain yang oleh orang dewasa tidak dapat dirasakan.
Pengalaman saya ketika si buah hati tiap malam menangis dan menangisnya pun tidak wajar (jam selalu sama, tidak mengeluarkan air mata serta setelah selesai menangis tidak ada tanda-tanda habis menangis/terisak-isak). Saat itu, anak berumur 3 tahun dan kejadian ini setelah diamati mulai terjadi ketika naik kereta dari kampung halaman. Pada saat tengah malam kereta berhenti ditengah sawah karena menunggu sinyal dari stasiun untuk masuk ke stasiun tiba-tiba banyak anak menangis dalam gerbong yang anak kami. Bisa dibayangkan berisiknya gerbong saat itu. Kemudian ada seseorang yang berniat baik untuk menenangkan anak-anak tersebut. Entah diapakan saya kurang paham karena saya sendiri tidak ikut dalam kereta itu, kemudian anak-anak tersebut diam dan orang tesebut bilang kalau tidak akan menangis lagi sampai rumah. Sejak kejadian itulah anak saya yang berumur sekitar 2,5 tahun kadangkala menangis yang tidak jelas penyebabnya. 
Kejadian tersebut bertambah sering ketika pindah ke rumah baru. Hampir tiap tengah malam dalam jam yang sama menangis tanpa sebab yang jelas. Bisa dibayangkan bagaimana perasaan terhadap tetangga rumah yang jaraknya hanya dipisahkan oleh dinding yang tiap malam terganggu dengan suara tangis yang keras dan berjam-jam. Kalau ada acara di lingkungan selalu terpikirkan kalau mendekati jam yang sama. Kalau sedang dinas luar dari pekerjaan selalu berdoa dan hatinya terpaut dengan dirumah. Tapi bagaimanapun kenyataan harus dihadapi, permasalahan harus diselesaikan, cobaan harus dihadapi dengan penuh kesabaran dan tawakal.
Setelah ditelisik, kecurigaan terhadap kejadian beberapa bulan yang lalu ketika anak-anak nangis dalam gerbong kereta tersebut. Dugaan semakin kuat dengan tanda-tanda menangis yang tidak wajar sehingga diambil kesimpulan sementara ada yang mengganggu anak tersebut kemungkinan dari golongan jin.
Hal ini berdasarkan referensi bahwa cirri-ciri orang diganggu jin adalah sebagai berikut :
  1. Gejala pada Waktu Tidur
    1. Susah tidur malam, yaitu tidak bisa tidur kecuali setelah lama bersusah payah.
    2. Cemas, yakni sering terbangun pada waktu malam.
    3. Mimpi  buruk          (kabus),  yaitu  mimpi  melihat  sesuatu  yang  mengancamnya  lalu  ingin  berteriak  meminta pertolongan tetapi tidak bisa.
    4. Mimpi menyeramkan.
    5. Mimpi melihat berbagai binatang seperti kucing, anjing, onta, ular, singa, srigala dan tikus.
    6. Bunyi gigi geraham beradu pada saat tidur.
    7. Tertawa, menangis atau berteriak pada saat tidur.
    8. Merintih pada saat tidur.
    9. Berdiri dan berjalan dalam keadaan tidur dan tanpa kesadaran.
    10. Mimpi seolah-olah akan jatuh dari tempat yang tinggi.
    11. Mimpi berada di kuburan, tempat sampah atau jalan yang mengerikan.
    12. Mimpi melihat orang aneh, seperti tinggi sekali, pendek sekali atau hitam sekali.
    13. Mimpi melihat hantu.
    14. Gejala pada Waktu Jaga
      1. Selalu pusing, yang tidak disebabkan oleh penyakit pada kedua mata, kedua telinga, hidung, gigi, tenggorokan atau lambung.
      2. Selalu berpaling, yakni berpaling dari dzikrullah, shalat dan ketaatan-ketaatan lainnya.
      3. Linglung pikiran.
      4. Sering lesu dan malas.
      5. Kesurupan atau disebut sumbatan saraf.
      6. Rasa sakit pada salah satu anggota badan dan dokter tidak sanggup mengobatinya.

Jin bisa mengganggu orang dalam waktu singkat disebabkan beberapa hal diantaranya :
  1. Jin lelaki jatuh cinta kepada orang wanita atau jin perempuan jatuh cinta kepada orang lelaki;
  2. Kezhaliman manusia terhadap jin dengan menumpahkan air panas kepadanya atau menimpanya dari tempat yang tinggi dan lain sebagainya;
  3. Kezhaliman  jin  terhadap  manusia  seperti  mengganggunya  tanpa  sebab.  Dalam  hal  ini  jin  tidak  bisa mengganggu manusia kecuali dalam salah satu dari empat keadaan berikut ini:
    1. Marah sekali
    2. Takut sekali
    3. Senantiasa bernafsu syahwat
    4. Lalai sekali

Sementara itu gangguan jin dapat dibedakan menjadi :
  1. Gangguan total, yaitu jin mengganggu seluruh jasad seperti orang yang mengalami berbagai sumbatan saraf.
  2. Gangguan sektoral, yaitu jin memegang  (mengganggu) salah satu anggota badan seperti lengan, kaki atau lidah.
  3. Gangguan berkepanjangan, yaitu jin terus berada di jasadnya dalam waktu yang lama.
  4. Gangguan sejenak, yaitu tidak lebih dari beberapa detik seperti mimpi buruk.

Berbekal ilmu yang barusan dipelajari tersebut maka ketika sang buah hati menangis segera dilakukan ruqyah syar’iyyah. Respon dari sang anak tambah menangis kenceng sekali sehingga menguatkan dugaan bahwa anak tersebut ada yang mengajak main. Oleh karena  ruqyah syar’iyyah terus dilakukan sampai sang anak dirasa belum terlalu capek karena kasihan juga kalau anak kecapaian. Setelah anak capai menangis maka akan diam dan tertidur kembali. Ruqyah syar’iyyah terus dilakukan setiap anak menangis karena jin belum tentu meninggalkan anak walaupun ruqyah sudah dilakukan berkali-kali.
Dengan usaha tersebut Alhamdulillah saat ini mujahidin muda tumbuh dan berkembang sebagaimana harapan kedua orang tua.

barakallahu fiik

Posting Komentar Blogger

 
Top