0 Comment
Sejak beberapa bulan lalu, ada beberapa teman saya, baik yang beragama Islam maupun beragama lain , "menyukai" Page Anda Bertanya Habib Rizieq Menjawab.  Beberapa kawan yang lain bertanya kepada saya, apakah Page itu benar-benar milik Habib Rizieq ? Saya sebetulnya malas untuk menjawabnya, karena saya bukan FPI dan tidak ada urusannya dengan Habib. Biasanya pertanyaan itu saya jawab singkat lewat Inbox : BUKAN !

Mereka kemudian mengusulkan kenapa tidak dibuat tulisan yang menginformasikan bahwa Page itu bukan milik Habib agar tidak menimbulkan fitnah. Saya jawab sekali lagi, Pertama : itu bukan urusan saya !! Mestinya yang punya kewajiban menjelaskan adalah FPI sendiri. Kedua : Kalau saya menginformasikan lewat FB maka mereka yang tidak tahu menjadi tahu dan akan ikut-ikutan mengklik "SUKA" / "LIKE" Page. Karena sampai detik ini FB juga tidak menyediakan tombol TIDAK SUKA yang bisa dimunculkan angkanya.

Itu beberapa bulan lalu ketika jumlah Fans Page tersebut masih belum sebanyak sekarang.

Pagi tadi, teman saya yang lain menanyakan hal yang sama tentang Page yang menurut saya hanya sampah yang penuh ghibah, celaan dan olok2 itu. Saya penasaran. Ketika saya buka, ternyata memang tidak berubah. Bahkan jumlah Fansnya bertambah, baik dari dari mereka yang benar-benar tahu bahwa Page itu cuma "parodi"  dan dari mereka yang mengklik “SUKA” karena "terjebak" dengan nama page yang disangkanya beneran.

Sejujurnya, saya tidak mengenal dan sejalan dengan sepak terjang sang Habib, apalagi berkepentingan dengan Page Anda Bertanya Habib Rizieq Menjawab. Namun setelah saya baca olok-olok dan ledekan di Page itu, rasa-rasanya kok makin ke sini makin kebablasan, ya ? Dari yang awalnya sekedar mengolok-olok tokoh ulama yang dihormati sebagian umat Islam (baca : FPI), menjadi olok2 yang akhirnya bersinggungan juga dengan keyakinan dan kepercayaan yang dianut umat Islam pada umumnya.

Memang, harus diakui, sebagian umat Islam, terlebih lagi umat beragama lain, banyak yang tidak menyukai sepak terjang tokoh Habib ini. Namun pada kenyataannya, tidak sedikit pula umat Islam yang masih menghormatinya sebagai tokoh agama yang layak dijadikan sebagai panutan. Karena bagamanapun, yang dia sampaikan saat berorasi  atau berceramah sebagian besar adalah ajaran Islam, terlepas dalam implementasinya alias praktek di lapangan ternyata justru bisa diartikan merendahkan dan menodai ajaran Islam.

Begitulah yang saya rasakan dari tulisan-tulisan yang ada di Page Anda Bertanya Habib Rizieq Menjawab. Olok-olok, pencelaan dan hinaan yang sebetulnya hanya ditujukan kepada sang Habib, mau tidak mau, mengenai juga kepada ajaran agama Islam yang diyakini mayoritas penduduk Indonesia. Termasuk juga terkesan melecehkan gerakan kemanusiaan yang sedang dilakukan oleh sebagian besar umat Islam kepada korban kebiadaban Zionist Israel.  Bukan itu saja, ada nuansa rasis yang amat kental sekali dari si pembuat Page dan sebagian pendukungnya, khususnya kepada saudara-saudara kita yang berdarah Arab, dengan selalu digunakannya logat ke Arab-Araban setiap menulis status dan komentar. Dan tentu saja nunansa provokasi terhadap umat beragama sangat jelas bisa dirasakan di Page ini.

Saya tidak tahu, apakah kondisi ini memang sengaja diciptakan oleh orang-orang yang memang tidak suka adanya kerukunan dan kedamaian antar umat beragama di Indonesia, ataukah ini murni sekedar guyonan / parodi yang dilakukan “orang bodoh” yang sangat antipati kepada sang Habib ataukah memang sebuah upaya sengaja dari “orang-orang  sakit” yang memang benci dan phobia terhadap Islam, dengan menjadikan Habib sebagai “sasaran antara” untuk  memudahkan memuaskan nafsu jahatnya dalam menebar kebencian terhadap Islam ?

Huufh, hanya si pembuat page dan Tuhan yang tahu.

Yg saya tahu, siapapun tokoh agamanya, entah dia seorang Habib, Kyai, Ustadz, Pendeta, Pastur, Biarawan, Biarawati, dan lain-lain, resiko yang terjadi ketika kita mengolok-olok dan melecehkan cara pandang dan sepak terjang tokoh yang tak sejalan dengan kita itu, maka celaan dan hinaan kita, sedikit atau banyak,  disadari atau tidak, akan beresiko bersinggungan dengan ajaran agama yang disampaikan oleh si tokoh.

Dan yg lebih parah lagi, mau tidak mau, akan bisa menyinggung perasaan umat beragama yang kebetulan juga seagama dg tokoh yang kita jadikan bahan ledekan.

Pesan moral buat diri SAYA sendiri (syukur-syukur yang lain mau baca dan ikhlas melakukannya) :  Jangan sekalipun pernah dengan sengaja merendahkan, mengolok-olok  apalagi melecehkan orang atau sekelompok orang  berbeda dengan kita, baik yang seagama maupun tidak seagama, terlebih lagi apabila hal itu berpotensi besar akan bersinggungan dengan kepercayaan dan keyakinan yang mereka anut.

Tidak akan ada yang untung. Tidak akan ada yang menang.


Yang ada hanyalah bertambahnya musuh dan kebencian antar sesama.

NB. Apakah dengan saya menulis Catatan di Wall Facebook ini tidak sama saja dengan semakin menyebarluaskan keberadaan Fans Page Anda Bertanya Habib Rizieq Menjawab kepada teman-teman Facebook  saya ?


Otomatis iya. Toh, tidak saya tulis disini pun, ternyata ada saja teman-teman FB saya yang me”Like” Fans page itu. Penyebab  mengapa mereka me”like” kemungkinan ada tiga.  Kemungkinan pertama, mereka  memang simpatisan Habib Rizieq, tapi tidak tahu dan belum membuka utuh Fans Page itu, sehingga tidak tahu kalau bukan asli milik Habib Rizieq (pada kenyataannya memang ada yang tidak tahu). Atau yang kedua, mereka memang sudah tahu bahwa Page ini hanya olok-olok, tapi tidak tahu bahwa dampak dari tulisan di Page bisa menyinggung perasaan dan menyakiti  keyakinan orang lain.  Kemungkinan yang ketiga,  mereka memang tahu bahwa Page itu adalah olok-olok yang menyakitkan tapi mereka  tidak peduli karena sejalan juga dengan isi otak si pembuat page.


Nah, dengan adanya Catatan ini, mereka yang belum tahu keaslian Page itu mudah-mudahan akan jadi tahu dan ada kemungkinan tidak jadi me”like”, khususnya buat yang baru tahu keberadaan Page itu.


Dan buat yang sudah terlanjur me”like” semoga dengan sukarela dan ikhlas akan menghapus dukungan alias “unlike” Fans page yang berisi olok-olok penuh kebencian itu dari Facebooknya. Syukur-syukur bareng-bareng melaporkannya ke Facebook  dengan mengklik Laporkan Halaman, di  sebelah kanan atas Page, sebelah tulisan Pesan.


Karena sekali lagi, diakui atau tidak, suka atau tidak suka, dengan keberadaan Page ini, selain bernuansa provokasi, sebagian besar ajaran agama Islam akhirnya ikut jadi bahan olok-olok juga.


Ciyus ? Miapah ?


Ini demi kedamaian dan kerukunan umat beragama di Indonesia, my friends.



........If you care   :(




"Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim”.   Al-Hujuraat ayat 11 




“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang”.  Al-Hujuraat ayat 12




Sumber foto : https://www.facebook.com/habib.menjawab

Halaman Muka Fanspage Anda Bertanya Habib Rizieq Menjawab yang bernuansa meledek dan memprovokasi antar umatt beragama. Dikesankan seolah2 umat Islam gampang meneriakkan kafir, sesat dan menghalalkan darah umat beragama lain. Benar2 provokator.Halaman Muka Fanspage Anda Bertanya Habib Rizieq Menjawab yang bernuansa meledek dan memprovokasi antar umatt beragama. Dikesankan seolah2 umat Islam gampang meneriakkan kafir, sesat dan menghalalkan darah umat beragama lain. Benar2 provokator.
Olok-olok yang mempermainkan kata2  Halal dengan HOLOL dan Takbir dengan TAKE BEER (ambil bir)Olok-olok yang mempermainkan kata2 Halal dengan HOLOL dan Takbir dengan TAKE BEER (ambil bir)
Mengolok-olok umat Islam seolah2 mereka yg peduli kpd korban di Gaza sbg pasukan yg bisanya cuma memaki2 dan tdk mampu berbuat apa2. Padahal bentuk kepedulian SEBAGIAN BESAR (BACA : MAYORITAS ) umat Islam terhadap Gaza yg selama ini digalang adalah berupa bantuan uang dan tenaga medis untuk membantu para korban kekejaman Israel, khususnya yang perlu mendapatkan bantuan medis dan obat2an. BUKAN BANTUAN PASUKAN PERANG DARI INDONESIA. Karikatur ini sangat melecehkan dan mengecilkan peran umat Islam. Dikesankan seolah-olah umat Islam cuma bisa teriak2 dan maki2 doangMengolok-olok umat Islam seolah2 mereka yg peduli kpd korban di Gaza sbg pasukan yg bisanya cuma memaki2 dan tdk mampu berbuat apa2. Padahal bentuk kepedulian SEBAGIAN BESAR (BACA : MAYORITAS ) umat Islam terhadap Gaza yg selama ini digalang adalah berupa bantuan uang dan tenaga medis untuk membantu para korban kekejaman Israel, khususnya yang perlu mendapatkan bantuan medis dan obat2an. BUKAN BANTUAN PASUKAN PERANG DARI INDONESIA. Karikatur ini sangat melecehkan dan mengecilkan peran umat Islam. Dikesankan seolah-olah umat Islam cuma bisa teriak2 dan maki2 doang
Kebodohan yang nyata dengan mengatakan tokoh2 di foto ini sebagai PECINTA WAHABI :) Wkwkwkwkk.....Kebodohan yang nyata dengan mengatakan tokoh2 di foto ini sebagai PECINTA WAHABI :) Wkwkwkwkk.....

Posting Komentar Blogger

 
Top