imam WAJIB meluruskan shaff sholat..!!!

2 min read
Pertanyaan:
Sebelum mengucapkan takbir dalam shalat, imam menghadap makmum untuk meluruskan dan merapatkan shaf. Apa yang seharusnya diucapkan ? Bila imam tidak melakukannya, bagaimana hukumnya? Tolong diberikan contoh-contoh dari hadits dan Sahabat.

Jawaban:

Diwajibkan bagi seorang imam untuk tidak memulai shalat sampai ia meluruskan shaf[1] dan memerintahkan para makmum untuk meluruskan shafnya. Hal ini bisa dilakukan oleh imam itu sendiri atau imam meminta orang lain meluruskannya. Dalilnya adalah sebagai berikut: :
hadits
Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wasallam dahulu mengusap
bahu-bahu kami dalam shalat (ketika akan shalat) dan menyatakan:
"Luruskan dan janganlah shaf kalian bengkok sehingga berakibat hati kalian berselisih."
(HR Muslim)

Dalam hadits ini Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wasallam mengucapkan bacaan seperti ini, bukan untuk mewajibkan agar ucapan beliau ini ditiru ketika meluruskan shaf. Namun tujuannya adalah memerintahkan para sahabatnya meluruskan shaf.
Karena itu beliau shallallâhu 'alaihi wasallam mengungkapkannya dalam banyak ungkapan yang intinya perintah meluruskan shaf. Diantara yang beliau ucapkan selain lafazh di atas adalah :
hadits
Luruskan shaf, ratakan bahu-bahu kalian,
tutupi celah dan bersikap lunaklah terhadap tangan tangan saudara kalian
(mudah diatur untuk meluruskan dan merapatkan shaf).
(HR Abu Daud dan dishahihkan oleh al-Albâni rahimahullâh
dalam Shahîh Abu Daud, no. 620)

hadits
Luruskanlah shaf-shaf kalian,
karena sesungguhnya lurusnya shaf termasuk kesempurnaan shalat.
(HR Muslim)

hadits
Luruskan dan ratakan shaf-shaf kalian
(HR Abu Daud)

hadits
Ratakan dan luruskan shaf-shaf kalian
(HR Abu Daud)

Dari sini dapat disimpulkan bahwa seorang imam diperintahkan meluruskan shaf makmum baik dengan perbuatan anggota tubuh atau dengan perkataan yang dapat dipahami makmum sehingga mereka dapat meluruskan shafnya, misalnya : “Luruskan shaf kalian!”
Seorang imam tidak cukup hanya dengan mengucapkan “Luruskan shaf kalian!” lalu memulai shalat. Dia harus memastikan shaf makmumnya sudah lurus dan rapat, baru memulai shalat. Sebagaimana yang dilakukan oleh Umar bin Khaththab radhiyallâhu'anhu yang menyuruh seseorang untuk meluruskan shaf makmum. ‘Umar tidak akan memulai shalat sampai orang yang diberi tugas meluruskan shaf memberitahukan bahwa shaf telah lurus. Begitu juga ‘Utsmân bin ‘Affân radhiyallâhu'anhu dan ‘Ali bin Abu Thâlib radhiyallâhu'anhu selalu menjaga sunnah ini.[2]
[1]
Lihat al Qaulul Mubîn Fî Akhthâ’il Mushallîn, Syaikh Mashûr Salmân, hlm. 208
[2]
Lihat al Qaulul Mubîn Fî Akhthâ’il Mushallîn, Syaikh Mashûr Salmân, hlm. 214


http://majalah-assunnah.com


Iam moslem.. Pengagum Rasulullah shalallahu alahi wasallam

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Shalat witir adalah salah satu shalat sunnah yang sangat dianjurkan pelaksanaannya. Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wasallam bersabda : اجْعَلُوا آجِرَ صَلاَتِكُمْ بِالل…
  • oleh: Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albaani Rahimahullah 1. MENGHADAP KA’BAH 1. Apabila anda – wahai Muslim – ingin menunaikan shalat, menghadaplah ke Ka’bah (qiblat) diman…
  • Perintah untuk memperbagus lurusnya shaf (barisan) Dari Abû Hurairoh Radhiyallâhu ‘anhu beliau berkata : Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa Sallam bersabda : أَحْسِنُوْا إِقَامَ…
  • Memang sebagian orang beranggapan bahwa setelah shalat wajib tidak ada doa, yang ada adalah dzikir. Sedangkan doa, posisinya di dalam shalat, seperti dalam tasyahhud sebelum …
  • Bunyi hadits tersebut adalah: Tidak sah shalat bagi tetangga masjid kecuali di masjid. Hadits ini dha’if, sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Al…
  • sholat diatas tanah, tidak bertentangan dengan Sunnah Nabi shallallâhu 'alaihi wa sallam. Memang Nabi shallallâhu 'alaihi wa sallam sering shalat di atas tanah tanpa penghalang,…

Posting Komentar