Setiap kali sejarah kebiadaban PKI dibuka, turunan ideologinya selalu menjerit, “Itu fitnah Orde Baru!”
Sayangnya, fakta sejarah berbicara jauh sebelum Soeharto lahir ke panggung kekuasaan.
1️⃣ Pemberontakan PKI 1926–1927: Khianat Sebelum Republik Ada
Bahkan sebelum Indonesia merdeka, PKI sudah berulah.
Tahun 1926–1927, PKI melakukan pemberontakan di Banten, Batavia, dan Sumatera Barat tanpa izin, tanpa koordinasi, tanpa strategi.
Mereka menyerang aparat kolonial, membunuh rakyat sipil, dan menimbulkan kekacauan besar.
📚 Sumber sejarah:
Politieverslag 1926, Arsip Algemeen Rijksarchief Den Haag, Belanda.
De Communistische Opstand in Nederlandsch-Indië (1926–1927), terbitan resmi pemerintah Hindia Belanda, 1928.
Boven Digoel: Exile in the Tropics karya C. van Dijk (Leiden University Press, 1983).
Akibatnya ribuan anggota PKI dibuang ke kamp konsentrasi Boven Digoel — bukan oleh Soeharto, tapi oleh Belanda.
Jadi kalau turunan PKI hari ini bilang “fitnah Orba”, silakan tanya ke arsip Belanda:
Kenapa mereka sudah mencatat kekejaman PKI dua dekade sebelum Soeharto berkuasa?
2️⃣ Pemberontakan Madiun 1948: Dikhianati Saat Melawan Belanda
Saat Republik baru seumur jagung dan sedang menghadapi agresi militer Belanda, PKI justru menikam dari belakang.
Muso, Amir Sjarifuddin, dan pasukan PKI mendirikan “Republik Soviet Indonesia” di Madiun, lalu membantai ulama, santri, polisi, dan tentara republik.
📢 Presiden Soekarno sendiri menegaskan dalam pidatonya tanggal 19 September 1948:
> “Saudara-saudara, pilih Republik Indonesia atau Madiun!
Tempatnya kaum Muso yang hendak menghancurkan kemerdekaan kita!”
(Pidato Radio Soekarno, Arsip Kementerian Penerangan RI).
📚 Referensi valid:
Risalah Kabinet Hatta (1948–1949).
Laporan TNI Divisi Siliwangi, 1948.
Harian Merdeka, edisi 20 September 1948.
Ini bukan propaganda Orba, tapi pernyataan langsung Presiden Soekarno, pendiri bangsa.
Jadi siapa yang lebih layak dipercaya: saksi sejarah atau turunan ideologi gagal yang baru belajar sejarah dari TikTok?
3️⃣ G30S/PKI 1965: Pengakuan Langsung dari Pelaku PKI
Peristiwa paling kelam ini bukan “rekayasa Orba”, karena para pelaku sendiri yang mengaku.
📜 Dalam sidang Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub) 1966–1971,
beberapa tokoh PKI bersaksi:
Letkol Untung (Cakrabirawa): “Gerakan ini sudah diketahui Aidit.”
Kolonel Abdul Latief: “Aidit hadir di Halim malam itu.”
Sjam Kamaruzzaman (Biro Khusus PKI): “Saya diperintah langsung Aidit untuk koordinasi dengan pasukan.”
📚 Sumber resmi:
Risalah Mahkamah Militer Luar Biasa 1966–1971, Departemen Kehakiman RI, diterbitkan 1971.
Semua pengakuan ini keluar sebelum Soeharto resmi berkuasa penuh.
Jadi tuduhan bahwa ini “rekayasa Orba” adalah omong kosong kelas museum kebodohan.
4️⃣ Gerwani dan Biro Chusus PKI: Fakta, Bukan Sinetron
Dokumen Biro Chusus PKI yang disita tahun 1966 memuat daftar nama anggota Gerwani dan Pemuda Rakyat yang ikut operasi di Halim dan Lubang Buaya.
Penelitian forensik TNI AD menemukan jasad para jenderal dengan luka penyiksaan sebelum Orba berdiri.
📚 Sumber:
Laporan Investigasi Kodam V Jaya (Oktober 1965).
Laporan Forensik RS Gatot Subroto, 1965.
Arsip Biro Chusus PKI, disita oleh Pusat Intelijen Angkatan Darat, 1966.
Kalau ini katanya “fitnah Orba”, berarti Soeharto punya mesin waktu, karena korban ditemukan sebelum ia resmi memerintah.
5️⃣ Bukti Internasional: Dunia Mencatat Kebiadaban PKI
🗞️ The New York Times, 11 Oktober 1948:
> “Communist forces in Madiun killed hundreds of civilians and attempted to set up a Soviet-style government.”
🗞️ The Times (London), 2 Oktober 1965:
> “Communist Party of Indonesia plotted against the Army leadership in a failed coup attempt.”
🗞️ Sydney Morning Herald, 5 Oktober 1965:
> “Indonesian Communists attempt seizure of power; army strikes back.”
Kalau media dunia, arsip kolonial, dan pidato Soekarno semua sejalan,
lalu siapa yang masih bilang “fitnah Orba”?
Mungkin cuma yang warasnya sudah ikut dikubur di Lubang Buaya.
⚡ PKI bukan korban sejarah — mereka adalah pelaku yang terus mencoba menyamarkan dosa ideologinya.
Dari 1926, 1948, hingga 1965, pola mereka selalu sama: menikam dari belakang, membunuh rakyat sendiri, lalu pura-pura jadi korban.
Jadi kalau ada turunan PKI teriak, “Kami dizalimi Orba!”,
ingatkan satu hal sederhana:
jejak darah PKI sudah tercatat di tanah ini jauh sebelum Soeharto berkuasa.
Bangsa ini boleh pemaaf, tapi tidak boleh bodoh.
Karena setiap kali sejarah dilupakan, pengkhianat selalu merasa waktunya untuk bangkit lagi.
Posting Komentar untuk "Trik komunis dalam memfitnah pak harto"