ziarah kubur untuk melembutkan hati

  Ziarah Kubur itu di Syari'atkan untuk melembutkan Hati Dari perkara dunia, menginggat kematian dan mendo'akan orang yang telah Mati.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُوْرِ أَلاَ فَزُوْرُوْهَا فَإِنَّهَا تُرِقُّ الْقَلْبَ، وَتُدْمِعُ الْعَيْنَ، وَتُذَكِّرُ اْلآخِرَةَ، وَلاَ تَقُوْلُوْا هُجْرًا.

“Aku pernah melarang kalian untuk ziarah kubur, sekarang ziarahilah kubur karena ziarah kubur dapat melembutkan hati, meneteskan air mata, mengingatkan negeri Akhirat dan janganlah kalian mengucapkan kata-kata kotor (di dalamnya).” (HR. Al-Hakim I/376)

Ziarah kubur tidak harus mengkhususkan kuburan tertentu atau bersafar demi ziarah kubur tertentu. 
Perbuatan ini dilarang, untuk menutup jalan keburukan agar kaum muslimin tidak mengultuskan, mengistimewakan, atau mengkeramatkan tempat tempat tertentu. termasuk kubur orang saleh, atau orang orang yang di Anggap Wali untuk beribadah dan mencari keberkahan di sana. 
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

لَا تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلَّا إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَسْجِدِ الرَّسُولِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَسْجِدِ الْأَقْصَى

“Tidaklah boleh mengadakan perjalanan (dengan tujuan ibadah) kecuali untuk mengunjungi tiga masjid, Masjidil Haram, Masjid Rasul Shallallahu ‘alaihi wasallam (Masjid Nabawi), dan Masjidil Aqsha” (HR. Bukhari no. 1189 dan Muslim no. 1397).

Seperti yang banyak terjadi sekarang dikalangan umat islam. Banyak orang yang berdo'a dan meminta dikuburan orang yang mereka anggap shaleh.
Seolah orang yang telah mati itu bisa membantu mengabulkan permohonannya kepada Allah.
Padahal orang yang dikubur tsb juga sedang dipertanyakan tentang amalan amalannya yang dikerjakannya selama didunia ini, dan tidak akan sempat memikirkan hajat kita.

Atau dari mana orang yang dikubur tersebut benar Wali Allah? 
Apakah ada dalil Al Qur'an atau hadist yang menyatakan bahwa Orang mati yang kuburnya sedang anda ziarahi itu Wali Allah?
Lalu kenapa Harus Bertawassul kepada orang yang ada Dikubur itu?
Mengapa tidak langsung saja memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala?

Padahal Allah Ta'ala berfirman :

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), “Aku itu dekat”. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah: 186)

Semoga aktivitas ziarah kubur yang kita lakukan menjadi aktivitas ibadah yang sesuai dengan tuntunan syariat, dan tidak terjatuh ke dalam bidah, apalagi syirik akbar. 

Wallahu Ta’ala a’lam.
Iam moslem.. Pengagum Rasulullah shalallahu alahi wasallam

Posting Komentar

© Meraih Ilmu Syar'i. All rights reserved. Premium By Raushan Design