0 Comment

 


﷽   


LETIH DIDUNIA ISTRAHAT DI SYURGA


IMAM AHMAD BIN HAMBAL PERNAH di Tanya:

 “mata ar-raahah...???

Kapankah datangnya waktunya Istirahat .....?

 Maka beliau menjawab:

 SA'AT ENGKAU  MENGINJAKKAN KAKIMU SYURGA. 

SAAT ITULAH KAMU BISA REHAT DARI LETIHMU. 


Dikisahkan seorang kakek senja usia pulang dari masjid kampungnya.

 Lalu ia segera mengetuk pintu rumahnya, 

namun sang istri tak membukakan pintu dengan segera. 

Hingga ia lelah dan pingsan di depan pintu rumahnya. 

Beberapa saat kemudian, sang istri yang tak mendengar ketukan pintu menyadari keterlambatan suaminya. 

Bergegas ia melihat keluar dan ternyata suaminya tergeletak pingsan di depan pintu karena menunggu lama.

 Ia pun panik, bersusah payah membawanya masuk ke dalam rumahnya.


Lalu menyeka wajahnya dengan air hingga suami siuman dari pingsannya. Sang istri meminta maaf atas keterlambatan ia membukakan pintu untuk suaminya. 

Akan tetapi sang suami tak memarahinya. 

Dia hanya berkata:

Saya pingsan bukan karena lamanya menunggu pintu dibuka,

 tapi karena saya ingat akan suatu hari, 

 ketika di hadapan Allah saya berdiri lama 

sementara pintu jannah tertutup di depan mata saya.”


Begitulah hati yang peka, senantiasa terkait dengan Allah dan Hari Akhir. Dia membayangkan bagaimana kelak jika dia bersusah payah mendatangi jannah, namun pintu tak terbuka untuknya.


 Pelajaran ini membawa dirinya untuk senantiasa mengusahakan sebab dibukanya pintu jannah untuknya. 

,


فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ


“Maka barangsiapa dijauhkan dari neraka  dan dimasukkan ke dalam jannah maka sungguh ia telah beruntung.” (QS. ali Imran: 185)


Memang, dunia ini melelahkan dan membuat penat. 

Capek dan membikin letih. Siapa saja pasti begitu.


Orang baik dan orang jahat pun merasakan. 

Orang kafir ataupun yang beriman mengalami hal yang sama. 

Orang rajin itu lelah, bukankah orang malas pun lelah dengan kemalasannya.


Engkau sebagai orangtua pasti lelah. Membesarkan dan merawat anak bukanlah hal yang mudah. Mendidik dan membimbing anak pasti memerlukan kesabaran. Tiap orangtua terkuras pikirannya karena anak. 

Saya tahu, engkau sebagai orangtua pasti lelah.


Engkau sebagai suami pasti lelah. Berjuang banting tulang peras keringat untuk menafkahi anak istri. Bahkan malam pun menjadi siang supaya keluargamu bahagia. 


Engkau sebagai istri pasti lelah. 

Tidak ada habisnya aktifitas di dalam rumahmu.

 Satu pekerjaan sudah selesai, 

artinya telah ditunggu 2,3 bahkan lebih pekerjaan lainnya.


Engkau sebagai pejuang dakwah pasti lelah. 

Hampir setiap waktu, ada panggilan untuk berta'awun.  


Di pesantren, saya tahu engkau pasti lelah. 

Rutinitas di pesantren sungguh luar biasa. 

Namanya belajar pasti memeras energi. 

Belum lagi menghafal dan menghafal.

 Mengingat dan terus mengingat pelajaran.

 Dan itu bertahun-tahun berlangsung.


Allah Ta’ala berfirman,


لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي كَبَدٍ


“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia 

berada dalam susah payah.

(QS. al-Balad: 4)


Kadang, bahkan seringkali kita berpikir, “Kapan istirahatnya?”.

 

Jawabanya :

”ISTIRAHAT ITU DI SYURGA”.


Posting Komentar Blogger

 
Top