1 Comment

Biasanya, suatu barang jadi mahal karena langka dan bermanfaat tapi enggak diproduksi dalam jumlah banyak. Misalnya emas yang jumlahnya terbatas, mobil yang canggih dan bisa mempermudah aktivitas manusia, serta tanah yang semakin lama semakin sedikit jumlahnya. Namun, jangan salah. Ada beberapa barang yang pernah dihargain mahal padahal enggak memenuhi syarat-syarat itu.
Yap, barang-barang ini enggak langka. Dibilang bermanfaat banget pun enggak. Bahkan, enggak bikin kehidupan jadi lebih mudah. Namun, pada masanya, barang-barang ini dikoleksi banyak orang karena harganya yang mahal. Enggak jarang, jadi sasaran para pencuri.
Nah, apa aja sih barang-barang itu? Mungkin salah satunya ada di rumah lo sampai sekarang.

1. Gelombang Cinta

Pada 2006 dulu, tanaman jenis anthurium ini bisa dihargai mulai dari jutaan hingga ratusan juta rupiah. Entahlah apa yang ada di pikiran orang-orang. Mereka rela-rela aja ngerogok kocek dalam-dalam cuma buat beli tanaman ini.
Seorang penjual bunga di Semarang sempat untung puluhan juta sampai bisa beli kendaraan baru dan renovasi rumah. Yah, wajar aja. Dia pernah menjual gelombang cinta dengan harga Rp45 juta!
Akhirnya, harga gelombang cinta turun setelah Lebaran pada tahun itu, jadi ratusan ribu rupiah. Lebih mundur lagi ke beberapa tahun silam, tanaman ini pernah semahal dan sengetren ini pada era 1980-an. Sempat redup, popularitasnya merebak lagi pada 1990-an. Penyebab redupnya adalah penurunan permintaan. Mungkin orang-orang mulai bosan, ya. Ternyata, enggak ada cinta yang benar-benar abadi di dunia ini.

2. Ikan Lohan

Ikan yang satu ini memang unik banget. Enggak cuma berwarna cantik, ikan lohan juga punya bentuk jidat yang lucu. Karena jenong, ikan ini jadi kayak alien. Kalau buat sebagian masyarakat Tionghoa, lohan dianggap pembawa keberuntungan karena jidatnya itu.
Awalnya, ikan ini booming di Malaysia dan Taiwan. Lalu, ikan ini digilai di Indonesia pada 2002—2004. Semakin sempurna benjolannya, harganya semakin mahal, bisa sampai Rp900 juta!
Terus, kenapa bisnis ikan jenong yang satu ini lama-lama jadi lesu? Dilansir Money.id, seorang pedagang lohan bernama Aji mengatakan bahwa banyak penjual latah. Karena jadi banyak yang jual lohan, harga ikan ini jadi turun. Mereka ngejual bibit-bibit ikan dengan harga tinggi padahal bibit-bibitnya enggak bagus. Para kolektor pun banyak yang ngerasa tertipu dan jadi malas beli lohan.

3. Sepeda Fixie

Pada 2010—2013, sepeda roda flat alias fixie jadi primadona. Kalau dulu rutin pergi ke Car Free Day, lo pasti nemuin sekumpulan pemuda kece nan gaul yang membawa sepeda ini. Padahal, sepeda ini enggak punya rem tangan.
Sepeda fixie memang pada saat itu jadi penanda kekerenan anak muda. Kalau ngaku muda atau seenggaknya berjiwa muda,lo pasti punya sepeda fixie. Pancaran jiwa muda itu bisa lo lihat dari bentuk roda pipih yang futuristis dan warna roda serta sepeda yang mencolok.
Sayangnya, pada 2014, penjualan sepeda fixie mulai lesu. Dikutip dari Bisnis.com, seorang pedagang mengakui bahwa sepeda fixie yang dulu bisa dijual sampai Rp2 juta ini kini cuma bernilai Rp600 ribu. Wah, drastis banget, ya!

4. Lovebird

Lovebird ini bukan istilah buat pasangan yang tengah berkasih-kasih, melainkan nama burung. Pada 2011—2013, burung mungil berwarna cantik ini—biasanya dibeli berpasangan—bisa dihargai sampai ratusan juta rupiah. Mahal banget!
Burung pemakan biji-bijian ini disukai karena tampilannya yang imut. Ditambag lagi, suaranya bagus dan sifatnya jinak sehingga bisa dibawa ke mana-mana. Rasanya jadi kayak Harry Potter dengan Hedwig yang bertengger di pundaknya! Lagipula, burung ini biasa dijual berpasangan, jadi memotivasi para jomblo buat segera mencari pasangan.
Sayangnya pada 2014, penjualannya menurun. Selain sepi peminat, harganya pun anjlok. Kenapa, ya, manusia gampang banget bosenan?

5. Batu Akik

Ini, nih, salah satu barang yang paling fenomenal setelah anthurium. Saking fenomenalnya, semua orang, mulai dari selebritas sampai bapak-bapak pengangguran, ngebahas batu akik. Bukan tanpa sebab, loh, batu akik jadi digemarin banyak kalangan. Pemicunya adalah saat mantan presiden kita, Susilo Bambang Yudhoyono, ngasih batu akik jenis bacan kepada mantan presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, sebagai kenang-kenangan.
Baik di pasar maupun toko kecil pinggiran stasiun, selama 2014—2015, banyak banget penjual batu akik yang masih mentah. Lo tahu kalau harga akik jenis pancawarna bisa mencapai ratusan juta rupiah? Karena harganya yang di luar nalar inilah, banyak orang yang berinvestasi pakai akik. Jadi, kalau dijual lagi, mereka jadi untung. Yah, mirip-mirip emas.
Sayangnya, setelah Lebaran pada 2015, harga batu akik makin menurun. Mereka yang berinvestasi pakai batu akik pun jadi kalang kabut karena rugi besar. Dilansir dari Kompas, batu akik yang tadinya bisa dihargain jutaan rupiah sekarang bisa didapat cuma dengan harga ratusan ribu!
Pada 2017, hampir udah enggak ada omongan soal akik di berbagai media. Hmm, kalau mau berinvestasi, mending lo pakai emas aja, deh, yang jelas-jelas nilainya naik dan enggak mungkin turun drastis!
***

Posting Komentar Blogger

 
Top